EPISODE 20 ~~ ASA YANG TERBUANG

301 6 0
                                    

Kembali dimana Anton meninggalkan tempat mamahnya bekerja,

Saat dalam perjalanan pulang, Renata memandang kaca samping mobil, sambil menatap cahaya lampu disepanjang jalan , dalam pikiran Renata berkecamuk memikirkan kejadian yang dialaminya tadi,

"..Aku gak nyangka apa yang dipikirkan tante Sofie, sampe sampe Telanjang didepan anaknyapun dia gak punya rasa malu ... Seperti dulu saat kepergok om Surya.. Apa dia udah terlanjur malu ataukah ada alasan lain?.. Ton terlalu berat cobaan yg kamu alami.." pikirnya

Kembali pikiran Renata mengingat dimana saat dia masuk ke dalam kamar menyusul Anton,

"..Aku melihat tante Soffie merengek memohon maaf pada Anton, apa kamu dah tertutup maaf untuk mamah mu ton.. Aku harap itu jangan terjadi.." dalam hatinya


"..Hentikan tangis palsu loe itu.. Dan jangan panggil gue anak loe.." bentak Anton sambil menghentakkan kakinya agar Soffie melepasnya



".. Kata kata itu yg aku takutkan ternyata terjadi juga.. Tapi kenapa aku hanya bisa terdiam!!, ..Saat Anton mendorong kasar yach itu sangat kasar pada tante sofie.. Ingin aku menolongnya tapi kakiku terasa terkunci.. "

"..Sampe kudengar kata kata Anton yang tak ada rasa hormat sedikitpun memanggil mamahnya.."


"..Lepasin gue jangan pernah loe sentuh gue, gak pantas gue disentuh oleh wanita jalang seperti loe.. gue nemuin loe disini hanya mau bilang.. Jangan pernah loe datangi gue dan papah gue, Sofiie.. !!

"..Mamah gue seorang yg menjaga kehormatan keluarga Dan dirinya.. Apa loe melihat itu pada dirinya.. gue harap loe mengerti.." jawab anton keras sambil memandang renata menunjuk pada soffie..

"..Dia bukan ibu gue.." lanjutnya pelan



"..Ton.." yach hanya itu yang aku bisa, aku Hanya bisa teriak memanggil namanya untuk menjaga ucapannya, andai kau mengerti Ton aku tak ingin kamu seperti itu bagaimanapun dia, dia tetap mamah kamu, ibu kandung kamu..." dalam hati Renata, sambil memejamkan matanya kedua tangannya mengusap wajahnya

Tiba tiba tubuhnya bergidik terbayang saat anton melemparkan kantung plastik hitam,

".. Kepala 3 lelaki yang tadi bermain dengan tante Soffie.. Aku tak mengerti kenapa Anton menjadi sadis begini, ini bukan Anton yang ku kenal, apa ini yang direncanakan dia dengan bang Iwan, menghabisi orang yang menghancurkan keluarganya termasuk mamah kamu.."

Mengingat ketika Anton berteriak menilai tante Soffie, sakit hatiku melihat seseorang yang aku sayangi memaki ibu kandungnya,


"..Seperti itulah nilai diri loe Sofie, tak berharga untuk gue.. Bahkan untuk seekor anjing pun.."


"...Aku hanya bisa berteriak lagi dan menampar keras pipinya, ...Ough tapi kenapa hanya itu yg kubisa, tolong Ton.. Jaga bahasamu meski aku mengerti tp Aggrhhh...

"Kenapa Anton berkata begitu, apa kamu mencoba menyadarkan tante Sofiie dengan makian dari seorang anak kandung.. Karena dengan fisik dan rasa malu pun dia tak berubah. sebenarnya Anton tau pasti ada penyesalan yg terjadi pada tante Soffie, tapi apa tante Sofie dibutakan oleh nafsu atau hal lain kah, maka dari ini mungkin Anton mengambil resiko ini,.."



".. Aku tak tau apa yang akan kamu jelaskan, tapi Seharusnya kamu sudah sadari apa yg Anton omongkan tadi.. Ternyata kamu memang dari dulu kamu tak berubah tak tau malu akan kehormatan mu sendiri.. Dengan tubuh telanjang pun kamu tak punya rasa malu.. Baru kali ini seorang ibu bertelanjang tanpa rasa malu dihadapan seorang anaknya, Seorang pelacur pun punya harga diri dihadapan anaknya,.." balas Renata Sambil mengamati tubuh Soffie..

GELOMBANG NESTAPATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang