EPISODE 27 ~~ BARA DALAM HATI

288 5 0
                                    

Dalam perjalanan pulang Anton terdiam, memikirkan yang tadi terjadi. Dibenaknya terbayang tubuh Anna tadi.

Begitu pula dengan Anna yang terdiam di kursi tengah mobil memandangi kaca samping, pikirannya kosong.

"..huuu.. Kok pada diem sich... Ada apa sich... Jangan bikin aku penasaran dong... Na, ayo dong ada apa.. Ada sesuatu dengan kandungan kamu.." tiba Renata membuka pembicaraan yang sedari tadi terdiam.

Anna menoleh ke arah Renata sambil tersenyum dia mengelengkan kepalanya.

"Enggak da papa... Kita langsung pulang aja kak.." lirih Anna.

"..Nah lho katanya mau belanja.." sambil melirik Anton..

"..Ya udah kita pulang. " balas Anton..

"..Hadeuh.. Terserah kalian aja..." Renata merengut kecewa..

Setiba di rumah Anton, Renata langsung turun pertama tanpa menoleh Anton dan Anna,

"..Mut, sebentar.." ujar Anton menahan Renata, tapi Renata tidak peduli dia terus melangkah meninggalkan mobil..

"..Biar kak, Anna yang bicara.. " ujar Anna Sambil berlalu mengejar Renata

"..Ya alllah, salah lagi..." gumam Anton, lalu memasukan mobilnya ke dalam gerasi.

"..Malam pah.." ujar Renata menyapa Surya yang sedang duduk berdua dengan bu Asih diruang tengah, sambil mencium tangan mereka

"..Malam.. Gimana tadi.." jawab Surya

".. Maaf pah, Rena cape mau istirahat dulu.." balas Rena dingin sambil masuk ke dalam kamar.

Surya hanya bisa keheranan mendengar jawaban Renata..

".. Malam pah. " Anna pun menyapa Surya, lalu mencium tangan mereka berdua

"..Kumaha tadi Na.." tanya bu Asih.

".. Sebentar bu.. Anna mau nyusul Rena dulu.." jawab Anna sambil menyusul, Rena.

Bu Asih memandang Surya sambil mengangkat bahu..

"..Malam bu, pah. " sapa Anton lalu mencium tangan mereka.

"..Ton kamu apakan mereka berdua kok pada muram semua.." tanya Surya

"Enggak tau lah pah.., bentar pah Anton mau mandi dulu gerah.." sambil berlalu meninggalkan Surya..

"..Sudah lah pah.. Biarkan mereka.. Pasti ada salah paham diantara mereka..." ujar bu Asih


***


Didalam kamar Anna..

Renata membaringkan tubuhnya menelungkup sambil mendekap bantal..

"..Ren maafin aku kalo bikin kamu marah..".. Ujar Anna duduk disamping Renata

Renata menjawab hanya mendengus .

".. Ren tolong jangan diam aja tolong maafin aku , jangan bikin aku makin bersalah ama semuanya... Hiiiks... Aku gak mau.. Nyakitin kamu segimana aku telah menyakitin kak Anton... Hiiiks.. Kalo emang kamu beneran kamu pengen tau aku akan cerita, tapi tolong jangan diemin aku.. Hiiiks".. Ujar Anna merajuk sambil menangis.

".. Eh kok.. Jadi Anna yang nangis sich seharusnya sich aku yang marah.." dalam hati Renata. Dengan perasaan tak enak hati akan sikapnya, Renata bangun lalu duduk disamping Anna, lalu memeluk Anna.

"..Aku gak marah na, cuma aku marah akan situasi kalian yang hanya diam sedari tadi.." ujar Renata sambil meletakan kepala Anna ke bahunya.

"..Iya aku akan cerita Ren... Tapi kamu jangan marah dan salah paham pada aku, karena ini bukan keinginan aku.." balas Anna.

"..Iya aku gak akan marah.." ujar Renata..

"..Janji..??"

"..Iya janji.." balas Renata..

Kemudian Anna menceritakan yang terjadi di klinik kandungan..

"..Nah gitu Ren... Aku malu banget ama kak Anton.." mengakhiri ceritanya..

Renata yang sedari tadi diam mendengarkan, memasang muka serius.

".. Ren kok kamu diam, kamu marah, maafkan aku Ren hiiik.." Anna kembali menangis karena rasa takut menyinggung perasaan Renata.

Renata yang terdiam kemudian..

""..hihihi...hahahaha.." Renata tertawa kencang..

Anna yang sedari tadi menangis takut menyinggung perasaan renata, tapi setelah bercerita malahan membuat Renata tertawa..

"..Kok kamu malah tertawa, bukannya marah.." ujar Anna sambil mengusap air matanya..

".. Hihi.. Aku tertawa ngebayangin Anton yang... Hahahaha. Liat tubuh kamu Na.. Hihi....." kembali tertawa terpingkal pingkal..

".. Hihi dah, gini lho Na, maaf aku gak tau dokter bakalan gitu ke kalian, dikira dokter kalian beneran suami istri.. Hahaha.. Tapi maksud dokter sich baik cuma salah sasaran aja.. Hahaha.. Anggap aja itu rezeki dia liat barang pribadi kamu hummmpp..hummmp.." ujar Renata sambil menahan tawanya.

"..Tapi aku gak enak ama kamu, dan malu ama kak Anton.." balas Anna.

".. Na, aku tau sifat Anton.. Mungkin dia kaget liat tubuh kamu, dia pasti bisa nahan nafsu birahinya..." lalu sejenak Renata terdiam. Anna pun lalu memperhatikan wajah Renata..

"..kenapa Ren.." tanyanya..

".. Kamu tau Anton tidak akan berbuat senonoh pada wanita. Selama dia masih punya akal sehat dia pasti bisa menahan nafsunya, Aku tau itu, tapi yang aku takutkan disaat dia lagi bimbang, disaat pikirannya sedang kacau, itu yang aku takutkan,.." jawab Renata pelan, teringat saat perlakuan Anton pada mamahnya membuat Renata menggidikan bahunya.

Lalu Renata bangkit dan berhadapan dengan Anna, lalu dipegang ke dua bahu Anna.

"..Na aku mohon jika aku tak ada disamping Anton, tolong kamu jangan jauh dari dia.. Jaga dirinya jangan sampe terjadi hal yang tidak kita inginkan terjadi pada dirinya.." lirih Renata menatap tajam

"..Tapi Ren.. Aku..!" balas Anna

".. Aku mohon, aku percaya sama kamu.. Karena Anton juga sayang kamu.. Hanya kita yang bisa menjaga dia.." timpal Renata. Anna hanya bisa memandang Renata, lalu Anna mengangguk,

"..Makasih Ren.. Kamu dah percaya sama aku.. Aku pasti akan jaga Anton semampuku. " jawab Anna.

GELOMBANG NESTAPATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang