EPISODE 23 ~~ SOFFIE MARADHETA (Final Chapter)

274 6 0
                                    

Disaat Soffie sedang mengantar Anton kesekolah, tiba tiba sebuah tangan memegang pundaknya, saat menoleh kebelakang, Soffie langsung terkejut kedua tangannya menutupi mulutnya,

".. 10 tahun gue nyari loe, ternyata loe ada di Medan.." ujar lelaki itu..

".. Kaa kkaamu masiih hidduup".. Tanya Soffie terbata bata, sesosok lelaki yang menyapanya itu adalah Hendra, Hendra yang dikira Soffie telah mati, sepuluh tahun lalu.

".. Gimana kabarnya nyonya Surya, loe keliatannya sangat bahagia.. Apalagi loe sekarang dah punya anak.." ujar Hendra sambil menatap gedung sekolah Anton.

"..ke..keenapa kkaamu dddisini..?" jawab Soffie masih gugup..

".. Gue ke sini nagih janji loe, loe masih ingetkan.. Gue minta loe dateng nanti sore gue tunggu disini, " jawab Hendra dengan tersenyum licik sambil memberikan kertas berisikan alamat dimana dia tinggal sekarang. Lalu kemudian Hendra meninggalkan Soffie yang masih syok setengah tak percaya bahwa yang dihadapannya tadi adalah Hendra



***


Dengan Perasaan Soffie yang tidak menentu, disisi pihak dia menjalani rumah tangga yang bahagia, dia telah mencintai dan menyayangi Surya suaminya dan buah hatinya Anton, tapi disisi lain dia juga gembira dalam hati bahwa kekasihnya yang dulu masih hidup jauh dari kabar yang ia terima bahwa Hendra telah dihukum mati.

Dengan berbagai pertimbangan akhirnya Di sore hari dia telah memutuskan untuk menemui Hendra, dia akan meminta Hendra untuk melepaskannya dan melupakannya karena dia telah menikmati kehidupan sekarang.

Disebuah quest house di pinggiran kota.

".. Soffie gue kangen kamu.. " ujar Hendra memeluk Soffie dan mencium bibirnya.

".. Hmm.." Soffie bingung , dia hendak menolak perlakuan Hendra karena ada perasaan rasa bersalah kepada Surya dan Anton , dia tidak membalas dan juga tidak menolak saat bibirnya dicium Hendra, pada saat tangan Hendra mulai meraba dadanya, Soffie menepis tangan Hendra lalu melepaskan pelukan Hendra, sambil menoleh ke arah jendela dan memandang keluar.

".. Hen.. Maaf aku gak bisa..".. Ujar Soffie.

".. Kenapa loe ngehindarin gue?.." ujar Hendra memicingkan matanya, heran dengan perubahan Soffie

".. Maaf Hen, dulu aku memang menyukaimu mencintaimu, aku menangis setiap hari saat mendengar kamu telah menerima hukuman mati, hati aku hancur Hen, ..sedikit demi sedikit aku mencoba melupakan kamu, aku mulai membuka lembaran baru bersama Surya dalam hatiku aku mulai menerima Surya menggantikan kamu, .... aku bukan Soffie yang dulu, aku sekarang istri Surya, aku minta mulailah lupakan aku, aku punya kehidupan baru sekarang, kehidupan yang bahagia.." ujar Soffie

".. Hahaha.. Apa loe bilang, lupakan.. Seenaknya loe bilang gue untuk lupakan loe, ..hee Loe sudah lupa ama tugas loe.. Seenaknya loe ngelepas gue, Loe gak bisa lepas gitu aja dari gue.." bentak Hendra sambil membalikan badan Soffie, lalu dicekiknya dagu Soffie .

".. Loe dah janji bahwa loe cuma milik gue,!! ,.."

".. Lepaskan Hen.. Tolong.." Soffie meronta melepaskan cekikan Hendra.

".. Gue gak kan lepasin loe Seperti dulu, Loe cuma milik gue.. Loe itu harus nurut apa kata gue.. " jawab Hendra terus memaksa menciumi Soffie, Soffi terus meronta menghindari perlakuan Hendra padanya.

Hendra menampar dan mendorong tubuh Soffie sehingga jatuh telentang disoffa, lalu Hendra menindih Sofie dia membuka pakaian Soffie dengan paksa hingga tak sehelai benang pun menutupi tubuhnya, Soffie hanya menangis ,

Dia tidak bisa menerima perlakuan Hendra saat ini, Soffie enggan memuaskan nafsu Hendra, karena sekarang dihatinya sudah ada Surya suaminya,

Air mata , erangan kepedihan ,itulah reaksi Soffie ketika Hendra dengan paksa memasukan penisnya ke vagina Soffie ,mengigit payudara dan sekujur kulitnya dengan kasar .Soffie dapat merasakan remasan Hendra begitu kasar ,

Jeritan Soffie ketika Hendra memasukan penis ke anus Soffie tidak dipedulikan lelaki itu ,Hendra seperti kesetanan ,dia tidak peduli penolakan Soffie . Sebuah pergumulan yang mungkin layak disebut pemerkosaan terjadi ,sampai akhirnya Hendra mengerang dan mengejang ,dan memeluk tubuh Soffie.

Soffie hanya bisa menangisi perlakuan Hendra kepada dirinya.

".. Hen.. kamu tega ke aku.. Hiiks Dulu hatiku hancur saat kamu nyuruh aku ngedekati Surya hanya untuk menyelamatkan kamu , hiiks tapi tetap ku lakukan itu semua karena aku mencintai kamu, ..hiiiks.. Kamu tau Hen Disaat kabar kamu mati, apa kamu tau perasaan ku... Hiiiksss... Sekarang kamu perlakukan aku seperti ini " ujar Soffie menangis sambil tatapan mata yang kosong.

Dengan senyum sinis, sambil memakai pakaian

".. Gue menagih janji loe.. Itu saja.. Bahwa loe milik gue, mulai hari ini loe musti bantuin gue hancurin si Surya yang udah jeblosin gue ke penjara.. Loe jangan pernah menolak Kalo lo menolak loe tau akibatnya.. Loe tunggu kabar dari gue..".. Ujar Hendra sambil meninggalkan Soffie yang masih tak bergeming matanya kosong memandang jendela

Dalam perjalanan pulang, Soffie terus menangis memikirkan nasibnya sekarang, sesampai dirumah Soffie. Saat digerbang pagar, Anton dari teras berlari menghampirinya

" mamah, darimana kok tumben pulang malam dari tadi Anton tungguin.. Mah.. Kok.. Mamah habis nangis yach!!" tanya Anton pada mamahnya sambil memperhatikan wajah Soffie

".. Mamah gak nangis, tadi mamah meringis kaki mamah tersandung depan rumah,.." jawab Soffie sambil mengusap air matanya, lalu mengandeng Anton ke masuk dalam rumah

"...Mamah barusan habis dari dokter.. Papah mana ton, kamu udah makan belum? "Ujar Soffie.

".. Udah tadi habis nungguin mamah lama.. Papah ada dikamar mah".jawab Anton manja pada Soffie.

".. Maafin mamah yak nak.." jawab Soffie sambil mengelus kepala Anton, dijawab dengan anggukan.

"..eh kamu udah ngerjain pr nak.." tanya Soffie lembut..

"..udah mah, dibantuin ama papah tadi .."

".. Ya udah sekarang kamu, sikat gigi cuci kaki terus kamu tidur yach.. Supaya besok kan kamu ulangan jadi seger badannya kalo cukup tidur, Katanya mau rangking satu " ujar Soffie tersemyum

".. Iya mah, tadi papah janji kalo ulangan bagus masuk rangking Anton mau diajak jalan jalan ke Bali mah.." jawab Anton

".. Bagus dong, jadi pengen ikut mamah ke Bali.."

".. Asseeek Kita ke Bali sama sama.." sorak Anton.

".. Dah sekarang bobo yach.."..

Setelah menemani anton tidur dikamarnya Soffie lalu masuk ke kamarnya, dilihat suami telah tertidur lelap. Dia masuk ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya dari bergumulan dia dengan Hendra..

Setelah mandi dan berpakaian, Soffie lalu berbaring disebelah Surya, matanya memandang Surya yang sudah tertidur, diusapnya Surya sambil berkata dalam hatinya,

".. Maafkan aku mas.. Tak seperti kau kira, aku hanya seorang wanita lemah yang dulu telah salah mencintai seseorang, yang sekarang dia menyuruh aku untuk mengancurkan kehidupanmu.." air matanya menetes,

"..tapi aku tak sanggup mas lakukan itu semua, aku sangat menyayangi kamu, aku bahagia hidup bersama kamu.. Aku musti gimana mas,... tolong aku,.." lanjutnya dalam hati, air matanya terus berderai dipipi..

".. Mah kenapa kamu menangis.." ujar Surya yang terbangun akibat usapan Soffie

".. Eh pah.. Ke ganggu yach.. Maaf.." jawab Soffie tersenyum sambil mengusap air mata. Lalu memalingkan wajahnya.

".. Kenapa mah.. Bilang ke papah mungkin papah bisa bantu.." tanya Surya penasaran sambil menempelkan tubuhnya lalu memeluk Soffie.

".. Mamah bahagia mas.. Bisa hidup sama mas.." jawab Soffie sambil memegang pipi Surya lalu menciun kening Surya..

".. Maaf kan aku mas.." dalam benaknya, airmatanya kembali menetes,

Melihat Soffie yang kembali menangis, Surya lalu duduk bersandar di ranjangnya, lalu memicing matanya saat memandang Soffie..

".. Mah, papah minta mamah berterus terang pada papah, apa yang terjadi?.. Agar papah bisa ngelindungi mamah,.." "ujar Surya mencurigai Soffie..

".. Enggak pah.. Mamah menangis cuma bahagia kok.. Barusan mamah ke dr kandungan memeriksa kandungan mamah soalnya beberapa hari ini mamah sedikit mual dan aku dah terlambat bulan dah 1 bulan , aku hamil mas.." Soffie mengalihkan perhatian Surya, berbohong dia pergi ke dr kandungan, sebenarnya Soffie emang beberapa hari mulutnya merasa mual dan tidak datang bulan, dan akan memeriksa kandungannya,.

"..beneran mah,?.." ujar Surya meloncat kegirangan saat mendengar kabar bahwa Soffie tengah mengandung anaknya kembali. Dia duduk disamping Soffie lalu menciumi perut Soffie lalu berbicara pada perut seperti saat pertama kehamilan Soffie

".. Dede.. Ini papah.. Dede laki atw perempuan sich, papah sih pengennya dede perempuan tapi kalo laki juga gak papa,.." sambil mengusap dan menciumi perut Soffie.

Melihat kelakuan Surya akan mendengar kabar dirinya tengah hamil, dia tersenyum sambil menangis, diusapnya rambut suaminya yang sedang menciumi perut Soffie.. Matanya terpejam, menahan air mata, dalam hatinya.. ".. Mas maafkan aku.. Yang telah membohongi kamu tentang aku selama ini.. Maaf kan aku mas tak berani berterus terang, aku takut kamu meninggal aku jika kamu mengetahui siapa aku.." airmatanya kembali menetes, saat mengingat kembali Hendra yang kembali hadir dikehidupannya saat ini, dan semua perlakuannya pada dia tadi sore.


GELOMBANG NESTAPATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang