EPISODE 33 ~~ THE NEW BEGINING

307 9 0
                                    

ketika sore hari sehari sebelumnya

Dua mobil yang beriringan memasuki pelataran halaman rumah, Surya turun dari mobilnya diikuti Nanang di mobil yang lain, dan diikuti yang lainnya.

Surya bergegas membuka pintu mobil, dia membantu memapah Soffie untuk turun dari mobil. Nanang pun tak mau kalah, ia bergegas untuk membukakan pintu rumah.

Saat Surya akan memapah Soffie turun dari mobil

"Hati hati kang itu kakinya masih lemah!!" Asih mengingatkan Surya.

"Ya udah, Soff Aku gendong yah..?" tanpa menunggu jawaban Soffie, Surya lalu menggendong Soffie dan membawanya masuk ke dalam rumah. Sedangkan Putri mengikuti dari belakangnya.

"Kang, biar mbak Soffie tidur dikamar kita saja, biar Asih yang pindah ke kamar Tamu" tawar bu Asih menawarkan kamar depan, yang dia gunakan bersama Surya yang memang lebih besar ruangannya dibandingkan yang lain, sedangkan ia memilih kamar sebelahnya. Eka dan Anna langsung menuju dapur untuk membuatkan minuman.

"Mas, Soffie pengen duduk istirahat disana dulu!" pinta Soffie menunjuk sofa ruang tengah dan tanpa banyak bicara Surya menurunkan Soffie di kursi yang ia tunjuk tadi.

"Nang Kamu Turunkan barang barang yang ada dimobil papah, Andi mana Nang?" tanya Surya.

"Itu pah, dia duduk di depan" jawab Nanang

"Coba kamu panggilkan dia"

Tak lama Andi datang menghampiri Surya lalu duduk bersila diatas karpet.

"Kenapa kamu duduk dibawah Ndi?" Surya memandang Andi yang duduk bersila dihadapannya sambil memangku kantong keresek hitamnya.

"euuu...Aanndi malu, masih belum bersih Pak, " jawab Andi pelan, menundukan kepalanya sambil meremas keresek hitamnya.

"hmm.. coba kamu berdiri dan duduk disana papah mau bicara sebentar"

Andi berpindah duduk di sofa samping Surya, meski dengan langkah yang terlihat begitu berat.

"Sudah kamu gak usah malu dan sungkan, kamu nanti untuk sementara tidur bersama kak Anton diatas, nanti kita pikirkan untuk membuat kamar kamu sendiri, Ndi kamu sekarang dah saya anggap sebagai anak saya sendiri, dan mulai mulai detik ini kamu panggil saya Papah!!!" ujar Surya

"Ii..iiya paak... eh Paah.." jawab Andi terbata bata

"Dah sekarang kamu bantu kak Nanang nurunin barang barang, trus kalo kamu malu setelah beres nanti kamu mandi dulu, nanti ibu akan beri kamu baju kak anton yang tak terpakai........ eeehhh itu keresek mau kamu bawa kemana lagi, udah simpen dulu disini!!"

Surya sedikit tersenyum saat Andi yang beranjak terus membawa keresek hitamnya, lalu Andi menyimpan kereseknya di sudut sofa

"Bu, coba cari baju Anton ama Nanang yang sudah tak terpakai dilemari mereka, berikan pada Andi" perintah Surya dan dibalas anggukan Asih lalu Asih beranjak mencari pakaian untu Andi.

Surya terpaku pada keresek hitam yang selama ini tak lepas dari genggaman Andi. Diraihnya keresek itu, dikeluarkan isinya yang hanya 2setel pakaian yang lusuh, dan sebundel map. Karena penasaran dengan isi map, surya membuka map itu.

Didalamnya hanya berisi sebuah raport, izasah SD Andi, beberapa Amplop dan dan sebuah buku Harian yang terkunci. Lembar demi lembar ia buka, lalu surya membuka raport itu.

Pluk..

Selembar foto kusam dan hampir memudar yang terselip di buku raport terjatuh, dalam foto itu sekilas surya melihat sesosok pria yang sepertinya pernah ia kenal.

"Pah.." Putri mengagetkan Surya, lalu surya merapihkan lagi isi keresek lalu dimasukan kedalam tempatnya.

"nih minumnya" Putri memberikan secangkir minuman.

Saat Surya menerima gelas dari putrinya, Surya memperhatikan Soffie yang memandangi sebuah figura, sambil meneteskan air mata.

"Soff, apa kamu mau berbaring istirahat? Sruuup.." tanya Surya sambil meminum air yang disuguhkan Putri, lalu mendekati Soffie







Pov Soffie


Dalam perjalanan, saat aku bersandar pada bahu Asih, dalam hati aku berujar "Aku merasa bahagia, semua yang kurindukan akhirnya bisa terwujud.. Semua penderitaan yang ku rasakan selama ini seakan hilang, aku bisa kembali bersama berkumpul. suami dan anak anak ku kembali. Makasih mas, kamu mau memaafkan kesalahanku"

Saat ku melirik pada asih

"Sih, aku berterima kasih padamu, kamu mau berbagi suami denganku, kamu mewujudkan impianku yang telah lama terkubur, makasih dan aku gak akan mengecewakan mu,"

Dan aku pun tertidur dalam pelukan Asih, Tak terasa akhirnya kami pun telah sampai.

"Mbak, kita telah sampai" ujar Asih membangunkan aku

Kuperhatikan bangunan tersebut dari dalam mobil, sebuah rumah yang cukup besar bertingkat dua, arsitek yang dibuat sederhana, halaman yang ditata sedemikian rupa dan dengan aneka kembang, membuat bangunan itu terkesan asri juga menarik.

Crreek.. Pintu mobil terbuka, mas Surya yang tersenyum padaku, lalu meraih tanganku untuk memapahku turun dari mobil

"Hati hati kang itu kakinya masih lemah!!" ujar Asih mengingatkan Surya, sambil membantu membangunkan aku

"Ya udah, Soff Aku gendong yah..?" tanpa menunggu jawaban Aku, Surya lalu menggendong dan membawa ku masuk ke dalam rumah.

"Kang, biar mbak Soffie tidur dikamar kita saja, biar Asih yang pindah ke kamar Tamu" tawar bu Asih

"Aku makin merasa bersalah, saat Asih yang berkorban menawarkan kamar pribadinya dengan Surya untuk aku" dalam hatiku

Disaat aku merasa sungkan dengan penawaran Asih, mataku tertuju pada ruangan tengah

"Mas, Soffie pengen duduk istirahat disana dulu!" pinta ku menunjuk sofa ruang tengah.

GELOMBANG NESTAPATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang