"..Ton... Tunggu Ton.." teriak Renata di depan lobi rs** sambil berlari mengejar Anton
Anton yang terus berjalan berlalu, dipinggir jalan akhirnya Renata dapat mengejar Anton.
".. Ton kamu kenapa sich.. Ini bukan seperti Anton yang ku kenal.. " tanya Renata sambil menarik nafas kecapaian berlari akibat mengejar Anton tadi.
Bukannya Anton menjawab, malahan Anton menaiki taksi yang ia berhentikan..
".. Errggh..." erang Renata sambil mengikuti Anton menaiki taksi..
".. Kemana pa... " tanya supir taksi
"..M** tau kan pak.." jawab Anton, dibalas dngan anggukan supir..
"..Eh.. Ton ngapain kesana.. Mamah kamu kan..?? Tanya Renata, tapi hanya dengan melihat tatapan kosong dari sorot mata Anton, akhirnya Renata terdiam mengikuti kemana Anton pergi.
Sesampainya di tempat tujuan, yang ternyata dituju Anton adalah sebuah tempat hiburan di bilangan Bandung utara, lalu Anton turun, dan diikuti Renata disampingnya, hingga akhirnya terdengar suara dentuman musik di depan pintu masuk tempat hiburan tersebut.
Saat Anton akan memasuki tempat itu, tak jauh dari anton sepasang mata lelaki sedang mengamatinya, dan terus sampai Anton tak terlihat lagi dari pandangannya.
Lalu dia mengambil hp dari saku jaketnya,
***
"Boss kabar baik, gue beruntung bisa ketemu dia di Bandung"
....
"Di M**"
...
"Enggak tau boss... Keliatannya butuh hiburan mukanya seperti yang banyak pikiran"
...
"Ok boss gue ngerti akan gue laksanakan.."
Kliik
***
Dengan wajah tersenyum licik dia lalu masuk ke dalam bangunan dimana Anton berada.
--oo0oo--
Sukabumi waktu bersamaan..
Dirumah Fitri sedang berkumpul semua sahabat Anton, menemani dan membantu Fitri mempersiapkan hari pernikahannya dengan Sakti, besok.
Sakti yang ikut datang pada sore itu menyambut para sahabatnya sambil memeriksa persiapan pesta pernikahannya.
"..net, akhirnya loe kesampean juga untuk menikahi si Fitri, selamat menempuh hidup baru sob..." ujar Dai yang baru datang langsung menyalami Sakti.
"..jagain noh si Fitri seterusnya jangan kecewain dia, mulai besok dia dah pasti tersegel ama kamu.."ujar Reni sambil menunjuk Fitri yang sedang bercengkrama dengan Vidya dan Sarah
"..Makasih Ren, Dai.. Ini saat yang gue tunggu.. Gue gak kan nyia nyiain dia.." ujar Sakti sambil menatap Fitri, lalu Reni ikut bergabung dengan Fitri, Fitri yang gembira melihat kedatangan Reni langsung memeluk Reni lalu bercipika cipiki
".. Oiii Dai... Net, si cacing mana...." tiba tiba Guntur dan Bima datang
".. Kemarin dia nelepon dia ada keperluan dadakan.. Yang gak bisa di tinggalkan.." ujar Sakti sedikit memelankan suara
"..gue heran ama dia, kenapa dia gak mau terus terang ke kita kalo ada masalah, terus aja dia sembunyi..." sahut Bima
".. Iya dia tuch tertutup banget kalo lagi punya masalah.. Jikalau si cacing beneran dalam kesulitan gue pasti undurin nich ijab kabul gue.." balas Sakti
"Enggak segitunya kale Net, dia pasti gak mau ngerusak kebahagiaan sahabatnya hanya untuk masalah dia.. Aku yakin itu alasannya.." jawab Dai, membuat sahabat lainnya menatap padanya
"..kalian gak usah khawatir untuk masalah Anton ini... Gue yakin kok, karena gue tau apa yang musti ia selesaikan di Bandung sana... Jikalau dia bener bener ada masalah pun pasti aku gak akan disini.. " Dai meluruskan pernyataannya tadi
".. Iya sich.." Sakti membenarkan apa yang Dai bilang. Sakti tahu kemampuan Dai akan mencari informasi, dibanding dia, akhirnya Sakti pun sedikit tenang.
--oo0oo--
KAMU SEDANG MEMBACA
GELOMBANG NESTAPA
RandomWARNING ⚠️⚠️ ADEGAN 21+ Seorang Pemuda yang mencari kebenaran masa lalu kelam kedua orang tuanya. Tak kala dirinya mencoba mengorek semuanya, orang orang yang di sayanginya semakin terancam hidupnya. Bagaimana dia bisa mengatasi itu semua? Mampuka...