30. Menjauh dan Mendekat

17.6K 941 104
                                    

Datang dan pergi. Menjauh dan mendekat. Ada dan tiada. Hal itu adalah kenyataan yang harus dihadapi manusia.

~♡~

Dira berjalan menuju kelasnya. Pikirannya terlalu kacau akibat kesalahannya. Dira takut Jully akan menjauhinya karena kesalahpahaman yang Dira buat.

Gadis itu berjalan seraya berdoa agar Jully tidak menganggap serius pembicaraannya tadi.

Dekat dengan kelasnya Dira sedikit berlari kemudian masuk kelas dan berjalan ke bangkunya dimana ada Jully yang tengah duduk dengan wajah datarnya.

"Jull gue mau ngomong." Ujar Dira.

Jully berdiri menghiraukan ucapan Dira "Gue duduk sama Aji lo sama Dirga." Ucapnya cepat.

"Maksud lo?" Dira bertanya.

"Gue ngga mau di anggep yang ngga-ngga. Lo udah baikan juga kan sama Dirga. Gue doain, supaya lo balikan sama dia. Gue bahagia kalo lo bahagia." Ujar Jully kemudian mengambil tasnya dan berjalan melewati Dira yang tercengang.

Untuk kesekian kalinya, semesta tak berpihak pada Dira.

"Jull-Jull bentar." Dira menarik tangan Jully.

Jully tidak sama sekali berbalik dan menatap gadis itu.

"Gu-gue tahu gue salah Jull, gue minta maaf. Lo duduk di tempat lo aja ya, jangan sama Aji. Please."

Jully menghela napas, membalikkan badannya menatap gadis yang sudah lama menjadi sahabatnya itu.

"Buat saat ini, gue duduk sama Aji dulu. Biar lo lihat pakai mata kepala lo, gue suka sama mantan lo atau ngga."

Jully menarik tangannya yang di pegang Dira, kemudian gadis itu berjalan menuju bangku Aji.

Sudah banyak orang di kelas mereka, Dira dan Jully sudah menjadi tontonan banyak orang. Baik Dira maupun Jully sama-sama tidak perduli.

Dira menghela napasnya, bagaimana bisa gadis itu berpikir bahwa Jully menyukai Dirga dan kalaupun itu benar, sah-sah saja bukan karena Dira itu mantan Dirga bukan pacar atau istrinya.

Dira benar-benar menyesali ucapannya. Saat ini dirinya dan Jully menjadi menjauh karena kesalahannya.

Dirga masuk ke dalam kelas, berjalan mendekati bangkunya yang sudah di duduki oleh Jully di sana.

"Kenapa lo disini?" tanya Dirga pada Jully. Gadis itu menyerahkan tas Dirga.

"Lo duduk tempat gue. Gue duduk di sini," jawab Jully.

"Kenapa?"

"Udah Ga duduk sana aja. Kesempatan gue ini bosque."

Dengan santai Dirga mengambil tasnya kemudian dengan sengaja memukul wajah Aji dengan tasnya.

"Anjing lo Ga."

Dirga mengedikkan bahunya.

Dirga berjalan mendekati bangku Dira. Di sana gadis itu tengah menelungkupkan kepala, masih merasa bersalah pada Jully karena menuduhnya yang tidak-tidak.

Dirga duduk di tempat Jully tepat di sebelah Dira. Dira menegakkan kepalanya menoleh kesampingnya berharap yang duduk di sana adalah Jully yang hanya berpura-pura marah dan kembali duduk di sebelahnya.

Saat Dira menoleh ternyata itu bukan Jully melainkan Dirga.

"Kenapa?" tanya Dirga.

Dira menggelengkan kepalanya.

Dirga & Dira Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang