32

225 25 0
                                    

"kami akan menikah setelah lulus" ucap Yoongi dan Umji berbarengan dan tersenyum bahagia.

"apa?" jawab Yerin dan Jimin berbarengan juga.

"kalian kan masih muda, kalian yakin?" tanya Jimin menyakinkan\

"tentu saja, karena.." ucap Yoongi mengantung

"aku hamil" ucap Umji

"apa!" teriak Yerin dan Jimin berbarengan

"kau gila? Kau tidak, kau gila Min Yoongi." ucap Yerin sambil memukul-mukul Yoongi saking kesal ya.

"hentikan Yerin, lagi pula Yoongi ingin bertanggung jawab, Yoongi mau menikahkanku." ucap Umji sambil menghentikan pukulan Yerin terhadap Yoongi.

"wah aku rasa aku akan gila sekarang." kesal Yerin

Jimin hanya diam mematung

"kenapa kau diam saja oppa, cepat katakan sesuatu." kesal Yerin karena merasa tidak ada satu pun yang ada di pihak ya saat ini.

"kau sudah bicara dengan kedua orangtua mu, Yoongi?" tanya Jimin akhirnya yang membuat Yerin berenti bergerutu.

"belum, kami akan berencana untuk membicarakan ya besok." ucap Yoongi

"ok baiklah terserah kalian." ucap Yerin lalu pergi meninggalkan Yoongi, Umji dan Jimin.

Umji pun memberikan kode kepada Jimin untuk mengejar Yerin, Jimin pun mengerti dan meninggalkan Umji dan Yoongi berdua.

"ada apa dengan Yerin?" tanya Yoongi bingung dengan semau kejujuran yang barusan saja di ungkapkan tadi

"aku rasa Yerin masih bingung dan kaget, nanti pas pulang aku akan bicara kembali kepadanya." ucap Umji menenangkan Yoongi.

--

"nih." tawar Jimin memberikan susu pisang kepada Yerin yang saat ini sedang menangis.

"aku rasa ini saja tidak mempan oppa. Kau mau menemaniku minum?" tanya Yerin

"ok, baiklah ayoooooooo." ajak Jimin

--

"aku rasa mereka berdua sudah gila, kenapa mereka seperti itu. Dasar bodoh!" teriak Yerin di jalan sambil di gandeng Jimin karena sudah mabuk parah sedangkan Jimin masih sadar karena Jimin kuat minum.

"seharusnya dari awal aku melarang mereka pacaran, aku memang bodoh! Kau tau kan oppa, keluarga Yoongi seperti apa? Mereka pasti di larang habis-habisan. Sial!" sepanjang jalan Yerin hanya mengumpat saja

"makanya aku selalu mengikuti mereka berdua supaya aku tidak kecolongan hanya karena satu hari saja aku tinggalkan mereka berdua, mereka langsung seperti itu dasar bodoh! Ah aku kesal sekali. Dasar bodoh bodoh bodoh" kesal Yerin sambil mengacak-acak rambutnya sepanjang jalan.

"yerin ayo masuk kedalam ini sudah sampai rumah mu." ucap Jimin mengajak Yerin masuk. Tapi, Yerin hanya duduk saja di jalanan.

"tidak mau, aku tidak mau pulang." rajuk Yerin

"aku ingin bersama oppa lebih lama lagi, boleh kah?" ucap Yerin yang semakin kehilangan kendali.

"tidak, ayo masuk." ajak Jimin yang kini berjongkok sambil membantu Yerin berdiri. Tapi yang terjadi bukannya Yerin berdiri tapi malah mencium bibir Jimin singkat. Singkat memang tapi berkali-kali sampai Jimin tidak habis pikir.

"mochiku jangan pergi" ucap Yerin sambil mencubit-cubit pipi Jimin.

"yerin." panggil Umji

"biar aku saja yang membawanya masuk Oppa. Oppa, pulang saja sudah malam. Terimakasih untuk bantuannya." salam Umji dan akhirnya masuk bersama Yerin.

Jimin pun diam seperti patung mencerna apa yang sebenarnya terjadi.

--

[apa kau sudah sadar?] isi chat Jimin kepada Yerin

"apa ini apa?" bingung Yerin yang baru saja terbangun karena kaget mendengar suara notif pesan masuk.

"UMJIIIIII" teriak Yerin sambil berlari menuju Umji

"ada apa lagi?" tanya Umji yang kini sudah rapi

"lihat ini lihat" ucap Yerin sambil menyodori handphonenya ke Umji

"lalu?" bingung Umji

"apakah aku berbuat aneh-aneh tadi malam?"

"tentu"

"apa? Aku rasa aku sudah gila."

"tentu saja kau panggil Jimin mochiku."

"APA?!" Yerin pun terduduk di lantai mencoba mengingat apa yang terjadi

"sudah lah paling juga dia lupa."

"semoga saja. Ohiya, kau mau kemana?" tanya Yerin

"ke rumah Yoongi."

"apa? Kau sudah siap dengan apa yang akan terjadi?"

"tentu saja. Aku perginya. Yoongi sudah di depan, dahhh."

--

untitled - KTH JYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang