untitled - KTH JY

6

Matahari kini menunjukan dirinya tepat di atas kepala. Walaupun sudah siang tapi udara seoul masih sejuk. Dedaunan yang menari menari kecil memperindah pertunjukan siang hari ini.

Yerin berjalan perlahan menyelesuri setiap jalan yang dilalui. Mengamati sekeliling dalam hening dan konsentrasi.

Kini yerin menghentikan langkah kakinya karena yerin sudah sampai di tempat tujuannya sekarang.

Gerbang besar besi itu kini membuka sedikit demi sedikit. Membuat anak-anak keluar dengan senang dan riangnya menyambut orangtua mereka yang menjemput.

Yerin kini sedang menunggu dalam diam. Mengamati satu persatu anak-anak yang berjalan atau berlari kearahnya. Lebih tepatnya ke arah orangtua mereka masing-masing.

Dan kini mata yerin sudah menemukan sosok yang sedari tadi yerin cari. Kookie.

Kini kookie berjalan dengan riang kearahnya. Menyambut yerin dengan senyuman andalan kelincinya sambil berlari-lari kecil dan berakhir di pelukan yerin yang kini sudah berjongkok di hadapan kookie.

"ibuuuu..." sambut kookie dalam peluk hangatnyaa

"waah, anak ibu sangat semangat sekali hari ini." Yerin pun sedikit melonggarkan pelukannya untuk melihat muka kookie dan merapikan sedikit rambut kookie

"tentu saja, aku selalu semangat tiap hari ibu." Ucap kookie yang kini mendaratkan kecupan ya di pipi kanan yerin.

"wah, kalau sudah seperti ini. Kayaknya ada sesuatu nih" tebak yerin dan kini sudah berdiri dan mengeggam tangan kookie sambil menggendong tas iron man kookie

"waaaah. Ibu hebat bisa tau hehehe." Canda kookie

--

Harum roti kini menjuru keseluruh toko. Menyebar secara merata kesegala pelosok-pelosok meja yang ada.

Ornamen-ornamen, tatanan-tatanan roti yang rapi yang mengoda selera. Tidak lupa juga minum-minuman yang mengelitik tenggorokan.

Kini yerin dan kookie sedang terduduk di meja yang depan ya kaca, yang memperlihatkan jalan seoul siang hari ini. Pemandangan orang-orang yang berlalu lalang, kendaraan-kendaraan yang mengisi kosongnya jalanan seoul. Pohon-pohon yang menyempil di antara gedung-gedung yang ada.

"kookie ingat kan? cheese cake, susu pisang dan manggo macchiato. Coba kookie ulang kembali apa yang ibu ucapkan" ucap yerin pelan-pelan

"Chees cake, susu pisang, manggo macchiato" ucap kookie sambil menggerakan jari-jarinya satu persatu

"Aku ingat semua ibu. Aku akan memesannya sekarang. Tunggu ya ibu" ucap kookie yang kini turun dari bangku ya di bantu yerin dan pergi ke kasir untuk memesan makanan dan minumannya.

Meja kasir tidak begitu tinggi sehingga kookie bisa dengan mudah menjangkau dan memesannya.

"annyeong haseyo,permisi bibi, aku ingin memesan." Salam kookie sambil menundukan sedikit kepalannya dan memesan semua yang sudah kookie afalkan

sedangkan yerin menunggu sambil mengamati kookie dari belakang.

"Terimakasih bibi" kookie pun selesai melakukan misinya dan kini kembali ketempat duduknya bersama yerin

--

Mereka mengobrol, tertawa, makan minum seperti layaknya tamu-tamu yang ada.

"ibu" panggil kookie yang baru saja mengabisi susu pisangnya

"Iya sayang. Ada apa?" Jawab yerin lembut

"ibu, sepertinya mulai besok aku akan membantu paman taehyung." Ucap kookie

"membantu apa?"

"paman taehyung bilang dengan mengantar kookie kesekolah bisa membantu paman taehyung. jadi kookie menyetujuinya." Terang kookie panjang lebar

"tapi apa itu tidak merepotkan paman taehyung sayang?"

"tidak ibu, ini seperti hubungan kutualisme"

"kutualisme?"

"iya, hubungan saling menguntungkan kata paman taehyung ibu. Masa ibu tidak tahu hehe" tawa kookie meledek

"mutualisme sayang hehe" ucap yerin sambil mengacak-acak rambut kookie alus

"ibu, rambut kookie jadi berantakan iihh." Ucap kookie sebal dan merapikan rambutnya

yerin pun tertawa dan membantu kookie merapikan rambutnya.

"boleh kan ibu?? Ibu bilang kita harus saling membantu yakan ibu??" Tanya kookie dengan mata bulatnya

"iya sayang, apa yang tidak buat kamu" ucap yerin sambil mengelus pipi gembul kookie

kookie pun tersenyum dengan senangnya sampai gigi kelincinya terlihat.

--