Saat tempat tujuannya sudah sampai Yerin diam sebentar di parkiran. Merapikan mukanya yang hampir saja berantakan. Menghela nafasnya untuk beberapa saat, memakan permen untuk memperbaiki moodnya.
Ketika Yerin sudah mulai merasa semua baik-baik saja. Yerin pun keluar dan menemui sosok seseorang yang memang harus Yerin jemput hari ini. Di bandara Incheon.
"oppa, maaf aku terlambat. Sini biar aku bantu" tawar Yerin ke Jimin saat ini sedang duduk di Moonbucks sambil meminum Americanonya.
"tidak usah biar aku saja, oiya ini untuk Kookie." tolak Jimin lembut sambil melirik-lirik ke belakang Yerin mencari keberadaan Kookie
"Kookie kemana Yerin?" tanya Jimin sambil terus menarik kopernya.
"Nanti aku ceritakan Oppa."
Mereka pun keluar dari Moonbucks dan menuju parkir mobil sambil berbincang-bincang.
"baiklah, sini biar aku saja yang menyetir" tawar Jimin yang mengambil kunci mobil Yerin saat sudah sampai di parkiran
"aku saja, Oppa pasti lelah yakan?" Yerin pun merebut kembali kunci mobilnya
"tidak sini biar aku saja ok" paksa Jimin
Akhirnya Yerin pun menyerah dan membiarkan Jimin menyetir sepanjang perjalanan mereka bernyanyi bersama bercerita tentang Kookie yang baru saja beberapa hari ini menginap di rumah Yoongi. Jimin yang bercerita tentang liburannya beberapa bulan ini di Hawai apapun itu di ceritakan sampai rumah Jimin.
--
"oppa sini biar aku bantu bereskan barang-barangnya." tawar Yerin yang kini menghampiri Jimin yang sedang kesulitan mengeluarkan barang-barangnya.
"tidak usah, kau duduk saja di sana. Sambil memperhatikan ku. Kau pasti rindu kan?" goda Jimin
"hah?" bingung Yerin
"oiya, Yerin. Ada apa dengan matamu?" tanya Jimin
Yerin yang baru saja duduk langsung di sofa langsung salah tingkah.
"mataku?" bingung Yerin
"iya kenapa kau memakai kacamata hitam? Ini kan di dalam ruangan tidak ada matahari juga yang menyilaukan matamu." ucap Jimin bingung
Ternyata sejak menemui Jimin, Yerin menutupi matanya yang habis menangis ini dengan kacamata hitamnya, yang sekarang akhirnya di tanya oleh Jimin.
"ini mata ku tadi kena debu jadi merah, Oppa." elak Yerin yang malah semakin merapikan kacamata hitamnya
"sini biar aku obati, aku ada obatnya." tawar Jimin
"tidak usah oppa, tadi aku sudah obatin juga kok sebelumnya nanti juga sembuh." elak Yerin lagi
"okokok, kalau gitu sekarang kita makan saja gimana?" tanya Jimin yang kini sudah mulai berdiri dan menuju dapur
"hmm, aku.." ucap Yerin sambil berdiri dan memainkan ujung bajunya
"ada apa lagi Yerin? Kau tidak mau makan dulu?"
"aku, maaf oppa, aku ingin pulang dulu."
"kau tidak lapar? Tidak ingin makan dulu?"
"tidak usah oppa, terimakasih. Aku pulang dulunya, nanti aku akan menelponmu. Kau istirahat saja. Kalau perlu apa-apa telepon aku. Ok? Byeee.." pamit Yerin yang pergi begitu saja meninggalkan Jimin sendiri.
"ada apa sebenarnya dengan anak itu?" bingung Jimin yang sedang membuka lemari kulkasnya yang ternyata sudah terisi penuh dengan beberapa makanan dan minuman
"anak ini benar-benar mengejutkan" ucap Jimin dalam hati dan mengeluarkan beberapa makanan dan minuman yang akan di makannya saat ini.
--
"oke semuanya sudah beres, makanan sudah ada minuman juga. Catatan-catatan kecil juga sudah, beres-beres rumah juga sudah. Waktunya menjemput sang pemilik rumah." ucap Yerin yang kini sedang menalikan sepatunya sambil duduk di lantai.
Drrrttttttt
"halo, Yerin.. ini gawat" ucap Taehyung dari sebrang telepon.
--
KAMU SEDANG MEMBACA
untitled - KTH JY
FanfictionKetika aku sudah merasa hidup ku cukup. Dia tiba-tiba datang. Membuatku berfikir apa memang hidupku sudah cukup sekarang? - Jeon Yerin Cahaya yang kini masuk menyebar bebas apakah akan bertahan lama atau hanya sementara? -Kim Taehyung August, 2019 2...