6. Bentuk Cinta

1.1K 167 17
                                    

Play music on media¦ ECLAT - Bentuk cinta¦

Sebelum masuk enaknya lepas sendal dulu yah, nah setelah ini ikut tuan rumahnya

Shawnecha

Terima kasih.

Selamat menikmati :)

**** *****

Kamu membuatku tersadar bentuk cinta itu, yah kamu - Alaska Antartika

"Semalam ada tugas, kan?!"

Guru muda paling dingin dan disegani murid-murid itu bertanya sambil meletakkan bukunya di atas meja. Sayangnya tidak ada yang menjawab pertanyaannya.

Semua murid diam, dia pun melirik.

Beberapa detik kemudian Titani angkat tangan.

"Ada, Bu. 5 soal." katanya dengan lantang.

Semua orang menatap horor. Atmosfir hangat berubah dingin.

Tak!

Analisa menendang kaki kursi Titani dan berbisik dengan muka emosi.

"Bisa gak sih lo sehari aja gak usah caper? Bisa gak sekali aja lo biarin kita hidup nyaman, aman dan damai?!" sarkarnya. Belum apa-apa udah emosi.

"Damai? Kamu mau mati?" balas Titani pakai muka polos.

Anak-anak sebarisan mereka tertawa.

"Damage-nya parah." tawa Aristo pecah.

Analis semakin geregetan. Geram. Sampai menggertakkan gigi dan mengepalkan tangan.

"Hiihh! Bisa gak sik lo mati aja sekarang? Ini buka damage tapi bego-nya yang parah. Sialan!" kesal Analis lalu menghempaskan punggung ke kursi.

Anka tersenyum kecil dan Titani malah menyengir tanpa dosa.

"Awas lu Titanium! Gue distilasi jadi logam mulia tau rasa! Liat aja." ocehnya. Kelihatannya Analis kelewat kesal. Bukan cuma dia sih, anak-anak lain juga.

Bukannya mereka belum mengerjakan, jawaban sudah disebar tadi malam di grup kelas, ada juga yang minta jawaban ke kelas sebelah yang sudah diperiksa duluan. Tapi tetap saja mereka malas membahas soalnya. Gak ngerti, namanya juga asal salin jawaban.

Bu Suci kelihatan mendelik.

"Jangan pura-pura lupa ingatan, yah. Ibu gak nanya tadi tapi bilang. Semalam ada tugas, kan. Letakkan semua di atas meja. Yang tidak mengerjakan cepat-cepat berdiri, kita mau lanjut ke soal berikutnya." katanya.

"O--ooohh! Malas banget, sih."

"Soal mulu, dah. Lama-lama sekolah bukannya jadi pinter malah jadi botak gue." Suara-suara menggerutu dari mereka.

Tatapannya Bu Suci sudah meleser seluruh murid, sorot mata tajamnya lebih fokus ke meja-meja paling belakang yang dia yakin dihuni oleh makluk-makluk dakjal.

Thank You, Alaska.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang