8. Alan Gak Selingkuh!!

1K 152 21
                                    

Play music on media¦ Francis & Yemima-Seluruh nafas ini¦

Jangan lupa stay vote dan komen

Terima kasih

Selamat membaca :)

***** *****

Kalau dia bukan untukku, kenapa Kau biarkan aku mencintainya? - Alaska Antartika

"Lepas!"

"Lepas, Bang! Aku mau ketemu Alan!"

"Anka! Dia udah nyakitin lo, masih belum paham juga?"

"Alan gak pernah nyakitin aku! Biarin aku ketemu Alan."

"Diam, gak?! Gue tampar lu, yah?"

Anka tersentak kaget. Tatapan sendu bercampur takutnya membuat Sekala ikut terdiam.

"Tampar aja. Kenapa harus minta izin? Aku udah biasa digituin, kan?"

Anka menantang. Menatap Sekala dengan berani.

Sekala masih dengan wajah datarnya. Dia diam karena sadar ada yang salah dengan perkataannya. Memang salah. Tapi ini salah satu alasan yang membuat Sekala tak suka pada Alan. Saat membela Alan, disitu Anka berani menatapnya.

"Tampar, Bang! Pukul kayak Abang mukul Alan tadi." Anka menarik-narik tangan Sekala. Menyuruhnya melakukan yang tadi Sekala ucapkan.

"Tolol." kata Sekala dan menarik kasar tangannya.

"Ahk ...,"

Anka menangis di hadapannya. Tangisnya pecah cuma karena satu orang itu.

Ada sesuatu tentang Anka yang mungkin Alan pun tidak tahu. Anka pun tak tahu kalau Sekala mengetahui hal itu. Tapi Anka tidak pernah lagi menangis.

Sekala membuka kotak nasi yang dibelikan oleh Ion. Ia tahu Anka tak punya uang, juga belum makan.

Sekala masih cukup sabar. Sekasar apapun dan semena-mena apapun dia pada orang lain Anka tetap adiknya.
Kematian Anka bukan hal yang dia inginkan.

Anka duduk di depannya. Menunduk dan terus memilin jarinya.

"Makan cepat." suruh Sekala menyodorkan makanan.

Anka malah menggeleng.

"Izinin aku keluar. Aku mau liat Alan." gumamnya.

"Apa?" kesal Sekala tapi masih ditahan.

"Bilang nama dia sekali lagi atau lo gak akan pernah liat dia lagi selamanya."

Anka mendongak cepat.

"Bang!" teriak Anka.

"Makanya turutin kata-kata gue!" balas Sekala dengan teriakan yang lebih menyeramkan.

"Alan-Alan lo itu selingkuh, tolol!"

Duarr!!

Thank You, Alaska.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang