akreditasi

0 0 0
                                    

Tahun ajaran baru di mulai. Semua siswa dan guru datang ke sekolah. Belum selesai masa MPLS, berita baru datang ke sekolah. Berita yang mengejutkan semua dewan guru khususnya. Berita tentang akreditasi.

Kepala sekolah menyampaikan bahwa jadwal akreditasi SMP kami pada akhir juli. Subhanallah ... mepet sekali.

Situasi menjadi panik. Meskipun masih dua pekan lagi, tapi itu buknalah waktu yang lama. Banyak berkas yang harus dipersiapkan. Aku sebagai seorang newbie santai saja. Aku tak tahu se-riweh apa proses akreditasi.

***

Sepekan sejak pengumuman itu diberikan. Sekolah nampaknya adem ayem saja. Tak ada kegiatan khusus penyiapan berkas. Kepala sekolah sudah menetapkan susunan panitia akreditasi. Tentunya, para senior yang bertengger di sana. Guru-guru muda tidak. Meskipun kepala sekolah sudah memperingatkan para panitia, tapi tetap saja tidak ada respon khusus. Panitia masih enggan menyiapkannya.

H-4 pelaksanaan panitia mulai bergerak. Hadeuh ... kok baru sekarang? Mepet sekali. Aku hanya bisa bicara dalam hati saja. Aku tak hanya membantu saja jika mereka meminta. Toh, aku juga masih baru. Aku belum paham betul situasi dan tata letak sekolah apalagi urusan surat menyurat.

Ada delapan standar yang harus dipersiapkan. Salah satunya standar isi. Pada standar isi, terdapat perangkat pembelajaran. Guru yang memegang amanah itu, baru mulai bergerak. Dia meminta semua guru mata pelajaran. Untuk membuat perangkat pembelajaran. Baiklah, aku siap bergadang.

Menyiapkan perangkat pembelajaran bukanlah suatu yang gampang. Bajyak waktu yang harus di habiskan untuk melakukan itu. Waktu satu pekan saja di rasa kurang, apalagi tinggal beberapa hari ini. Hadeuh ... pusing sekali rasanya. Baru juga memikirkannya. Yang paling ribet dari perangkat pembelajaran adalah pembuatan RPP. Rpp di buat sangat detail. Setiap pertemuan.

Aku langsung menyiapkan perangkat itu setiba di rimah. Aku memilih cara cepat yaitu browsing di internet. Melakukan ATM. Amati tiru dan modifikasi. Ya, itulah solusi tercepat untuk waktu yang mepet. Bisa jadi, kalau tak sempat aku hanya mengganti nama sekolahnya saja. Hadeuh ... sangat tak patut.

Newbie TeacherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang