Guru-guru sudah berkumpul. Kepala sekolah meminta aku dan Mbak Tiwi untuk mempersiapkan ruang rapat. Setelah selesai, para guru beranjak menempati ruangan rapat. Seperti sebelumnya, aku duduk pada sisi pojok. Namun, kali ini aku duduk bersama Mbak Tiwi. Ya, kami mulai akrab sejak saat itu.
***
Jam dua siang, rapat dilaksanakan. Rapat yang dilakukan bersifat semi formal. Lagi, kepala sekolah memintaku menjadi MC. Hadeuh ... kena lagi.
Aku tak dapat menolak titahnya. Tih juga, guru lainnya sudah tahu aku bisa melakukannya. Ya, sudah lanjutkan. Hitung-hitung latihan bicara di depan wali siswa nanti. Hehe ....
Rapat di mulai dengan pembukaan, kemudian dilanjutkan dengan pengajian singkat oleh pak Sopian sebagai kepala cabang. Setelahnya, baru kepala sekolah menyampaikan evaluasi dan program yang ingin ia lakukan pada semester yang baru.
Beliau menyampaikan banyak hal. Mulai dari kinerja para guru, gaji, dan masalah perizinan bagi guru. Menurutnya, sistem harus di rombak. Guru-guru tidak boleh asal datang dan pulang. Jika berhalangan masuk, sebaiknya kirim laporan ke grup. Biar semua guru tahu, sehingga tak ada kelas yang kosong nantinya.
Beliau juga menyampaikan, jika ingin protes masalah kekurangan gaji, silahkan kirim pesan pribadi kepada bendahara. Jangan mengirim pesan pribadi kepadanya. Ia tak ada urusan dengan itu.
Aku yang mendengar hal itu terkejut. Menurutku, itu sangat tak sopan. Qku saja tak berani menanya berapa biaya transport dan biaya mengajar. Wku sadar diri. Aku terima saja.
Selain hal itu, kepala sekolah juga berkata bahwa ia akan merombak sistem. Ia akan menetapkan jadwal piket harian guru. Yang mana nanti juga bertugas mengajak dan mengawasi anak untuk sholat ashar berjamah di masjid. Disamping itu juga, agar siswa dapat terkontrol dan pembelajaran berjalan aman tanpa ada kelas yang terabaikan.
Yang dikatakan kepala sekolah sesaat sebelum rapat benar saja di ungkapkan. Beliau menunjuk aku dan Mbak Tiwi sebagai wali kelas. Aku di kelas A dan Mbak Tiwi di kelas B. Untuk kelas delapan dan kelas sembilan wali kelasnya tetap. Semua guru setuju. Rapat selesai.
Aku merasa kecewa. Aku tak menemukan satu guru pun yang protes kepada staf tata usaha. Khususnya terkait kinerja Mbak Rina. Ah ... mungkin mereka sudah terbiasa dan tahu Mbak Rina suka begitu. Sudahlah. Aku simpan saja. Biar jadi rahasiaku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Newbie Teacher
General FictionMengajar adalah suatu pekerjaan yang mulia. Ada amal di setiap ilmu yang disampaikan. Mempunyai guru yang menyenangkan adalah dambaan setiap murid. Matematika adalah pelajaran yang paling tak disukai dan ditakuti oleh kebanyakan murid. Novita adala...