Pelatihan (Part 4)

0 0 0
                                    

Aku duduk bersampingan dengan Ibu Arliana. Pak Syamsul, pemandu pelatihan, mengumumkan oembagian kelompok. Kelompok di bagi menjadi dua belas. Pembagian kelompok dilakukan berdasarkan kompetensi dasar. Untuk kelas tujuh ada empat kelompok, kelas delapan 5 kelompok, dan sisanya kelas sembilan. Satu kelompok terdiri dari tiga sampai empat orang guru.

Nama Ibu Arliana di panggil. Beliau masuk ke salah satu kelompok kelas tujuh. Namaku tak ada dikelompoknya. Kami berpisah.

Aku menunggu namaku. Aku masuk ke salah satu kelompok kelas delapan bersama dua guru lainnya yaitu Ibu Rosmawaty dan Ibu Hilaria. Sampai pembagian kelompok selesai, aku tak mendapati mereka berdua. Tak ada yang meneriakkan nama kelompokku. Tak seperti kelompok lainnya yang sibuk mencari kelompok masing-masing. Aku juga begitu. Aku menunggu ada yang memanggil nama kelompok itu. Namun, tak ku dapati.

Seorang perempuan muda yang duduk di depanku tak beranjak dari kursinya. Sepertinya ia sedang menunggu kelompoknya. Aku tak tahu siapa namanya. Aku tak berani menyapa. Ada seorang guru lain, menyapanya. Dari itu, aku tahu namanya. Beliau satu kelompok denganku. Beliaulah Ibu Hilaria ynag aku cari.

Aku memajukan badanku agar bisa mendekati tempat duduknya yang berada tepat di depanku.

"Ibu Hilaria ya? Saya Novita dari kelompok 2c," tanyaku kepadanya sembari menepuk lembut punggungnya.

"Eh! Iya betul. Wah ... ternyata kelompokku tak jauh. Aku sudah jauh jauh memandang ke sisi sebelah. Ternyata tak aku sadari ada di belakangku sendiri."

"Hehe ... iya, Bu. Kita mau duduk dimana?"

"Kita duduk di seberang sana aja, kan ada yang kosung tuh. Lumayan posisinya cukup dekat dengan pemandu. Jadi, kita bisa mudah bertanya. Sekalian juga kita cari Ibu yang satunya,"

"Oke, baiklah. Ayo, Bu. Kita ke sana. Kita tanya ke guru lain mana yang namanya Ibu Rosmawaty,"

Akhirnya aku menemukan salah satu anggota kelompokku. Kami pindah ke kursi yang lebih dekat dengan pemandu. Ibu Hilaria adalah irang yang masih muda. Usianya sekitar kepala tigaan. Ia tak memakai hijab. Aku tak berani menanyakan agamanya. Sebenarnya, dari nama sudah menjadi ciri khas kalau beliau adalah non muslim. Tapi ya, sudahlah. Ini hanya pelatihan. Kami hanya perlu bekerja sama.

Newbie TeacherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang