Evaluasi

3 0 0
                                    

Melakukan evaluasi adalah hal yang penting dalam suatu instansi. Evaluasi bisa dilakukan kapan saja, tergantung pimpinan masing-masing. Sekolah salah satunya. Hal itu sudah barang menjadi kewajiban demi kemajuan di masa mendatang.

Umumnya, saat evaluasi senua pihak yang terkait turut menyuarakan kendala-kendala yang dihadapi selama beberapa waktu ke belakang. Setelah semua kendala terangkum, barulah di cari solusi akan kendala tadi.

Melakukan evaluasi dan perencanaan sistem pada semester berikutnya  dilakukan secara bersamaan. Keduanya dilakukan pada satu rapat. Biasanya, rapat diadakan sepekan sebelum sekolah di mulai. Itu fleksibel. Tergantungan kesepakatan kepala sekolah dan dewan guru.

Sekolah kami bukanlah sekolah yang ketat akan suatu sistem. Saat pertama bertandang ke sekolahku saat ini, aku sedikit terkejut. Aturan tak ketat. Sangat santai. Sampai sekarang, tak ada kewajiban khusus memakai seragam saat mengajar bagi para guru. Ya, nampak tak kompak. Belum lagi, ada beberapa guru yang bebas pergi dan pulang semaunya. Lima belas menit sebelum jam mengajanya baru datang. Setelah jam pelajarannya habis, malah langsung pulang. Padahal, jam sekolah usai satu jam lagi. Hmmm ... menambah definisi tak kompak. Parahnya, dalam satu hari, hanya ada lima orang saja yang hadir. Itu pun karena ada jadwal. Sisanya, wakil kepala dan terkadang kepala sekolah.

Bagaimana dengan staf tata usaha? Apa mereka tidak ada? Hmmm ... lebih parah lagi. Ruang tata usaha dan  kantor para guru memang berbeda ruang. Tapi itu bersebelahan. Sedikit banyak aku tahu apa yang mereka kerjakan. Aku sering mempertanyakan kerja para staf tata usaha. Untuk operator sih oke saja. Dia jarang terlihat. Mungkin aku saja yang tak pernah bertemu atau mungkin dia memang benar jarang datang. Entahlah. Tapi aku bisa menerima itu. Kerja operator bisa dilakukan di rumah. Lah staf yang lainnya ngapain? Duh ... kok aku julid sih macam netijen. Tapi tanggung. Lanjut, haha ....

Tata usaha hanya beranggotakan tiga orang saja. Pak Sopian, kepala tata usaha yang dulu pernah mengajar materi khusus yayasan. Kak Boy selaku operato dan satu lagi Mbak Rina yang sekarang merangkap sebagai penjaga perpustakaan.

Tugas Pak Sopian dan Kak Boy jelas. Aku tahu itu. Nah, kalau mbak Rina patut dipertanyakan. Aku kerap kali melihatnya duduk santai dengan gawai ditangannya. Kipas angin terpampang pula. Mengurusi surat menyurat tidak juga. Kebanyakan Kak Boy yang melakukannya. Menyusun buku perpustakaan pun aku rasa tidak. Aku sering kali kesulitan dalam mencari buku mata pelajaranku. Perpustakaan jua taak berjalan. Tak pernah ada anak yang nerkunjung ke sana. Hmmm bingung juga.

Evaluasi memang sangat perlu agar tak ada yang tersakiti. Aku jikalau harus menyampaikan hal itu, agaknya tak enak. Aku juga masih baru dan masih muda. Belum tahu apa-apa. Baru juga 'nyemplung' di dunia pendidikan. Lihat saja nanti saat evaluasi. Adakah guru lain yang merasakan hal yang sama sepertiku? Mungkin aku saja yang terlalu berlebihan.

Allah Swt. berfirman:

اِنَّ اللّٰهَ يَأْمُرُكُمْ اَنْ تُؤَدُّوا الْاَمٰنٰتِ اِلٰۤى اَهْلِهَا ۙ وَاِذَا حَكَمْتُمْ بَيْنَ النَّاسِ اَنْ تَحْكُمُوْا بِا لْعَدْلِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ نِعِمَّا يَعِظُكُمْ بِهٖ ۗ اِنَّ اللّٰهَ كَا نَ سَمِيْعًۢا بَصِيْرًا
"Sungguh, Allah menyuruhmu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan apabila kamu menetapkan hukum di antara manusia hendaknya kamu menetapkannya dengan adil. Sungguh, Allah sebaik-baik yang memberi pengajaran kepadamu. Sungguh, Allah Maha Mendengar, Maha Melihat."
(QS. An-Nisa' (4): 58)

Newbie TeacherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang