Terpilih

0 0 0
                                    

Pengawas datang, kepala sekolah langsung mengarahkannya ke kelas. Satu pengawas sudah masuk ke kelasnya Ibu Erna. Masih ada satu lagi kemungkinan. Aku dan Ibu Mala menunggu di depan pintu kelas. Kelas kami bersebelahan. Kami saling bertukar pandang. Aku tahu kami saling bertukar harapan yang sama. Semoga kelas sebelah saja bukan kelas aku. Seperti itulah kira-kira.

Pengawas berjalan menuju kelas kami. Ternyata benar dugaanku. Kepala sekolah sengaja mengarahkannya ke kelasku. Aku lihat, Bu Mala kegirangan. Dasar, Bu Mala!

Aku hanya bisa pasrah. Untungnya tadi anak-anak sudah aku arahkan. Aku memberikan RPP-ku kepada pengawas kemudian memulai pembelajaran berdasarkan RPP itu. Wah ... aku seperti sedang microteaching saja.

Aku berusaha semampuku. Sebagai newbie, aku gugup menghadapi pengawas. Aku berusaha menutupinya.

Satu jam sudah berlangsung, kepala sekolah masuk juga ke dalam ruang kelasku. Beliau memotret keguatan penilaian oleh pengawas. Aku meliriknya. Aku melihat senyuman tipis tergambar di wajahnya. Apakah beliau senang? Entah juga.

Tak lama setelah kepala sekolah masuk, pengawas menyudahi penilaian. Pengawas berkata kepadaku bahwa pembelajaranku kreatif dan silahkan dilanjutkan sampai selesai. Setelah itu, beliau pergi meninggalkan ruangan. Aku berterimakasih kepadanya.

Pengawas pergi meninggalkan ruang kelas. Setelah agak jauh, aku melepaskan bahagiaku di depan murid-murid. Seperti itu pula para murid. Aku tahu kami semua tegang. Pembelajaran terhenti, kami saling mengkritik atas pembelajaran yang telah dilakukan tadi. Ah ... lega rasanya.

***

Bel pergantian pembelajaran telah berbunyi, aku pergi menyusul ke kantor. Kegiatan akreditasi berakhir. Pengawas memberikan kata penutup. Setelahnya, kami melakukan foto bersama.

Setelah foto bersama selesai, kami bersalaman. Saat hendak bersalaman dengan pengawas tadi, beliau ternyata mengenaliku.

"Ini ibu guru yang mengajar matematika tadi kan?"

"Iya, Pak, betul,"

"Keren bu mengajarnya tadi, lanjutkan! Kreatif sakali,"

Perkataan dari pengawas membuat semua guru sontak saja menatapku. Aku tersipu. Aku hanya tersenyum menanggapi perlakuan itu. MasyaaAllah, rasanya ingin terbang ke angkasa. Aku tak menyangka beliau akan berkata seperti itu. Padahal saat menguji di kelas tadi beliau tanpa ekspresi. Wallahu a'lam ....

Newbie TeacherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang