Pelatihan

0 0 0
                                    

Hari-hari berlalu seperti biasanya. Aku melewati siang hari di sekolah selama empat hari berturut-turut. Aku pikir dunia pendidikan hanya berjalan di sekolah saja. Datar. Hanya mengajar dan mengajar. Nyatanya, tidak demikian. Banyak kegiatan yang dilakukan oleh guru keluar sekolah. Seperti mengurus laporan dana, mengikuti sosialisasi, pelatihan, dan lainnya. Ini membuatku tersadar. Ternyata dunia pendidikan ribet juga.

Siang itu, setelah jam pelajaran usai, aku kembali ke kantor. Aku duduk di sofa depan berselancar dengan gawaiku. Sekolah memang sedikit sepi, apalagi saat jam ke tiga dan ke empat. Semua guru masih sibuk mengajar di kelas. Hanya aku yang tak memiliki jam pelajaran di waktu itu. Jadi, hanya tinggal kepala sekolah dan aku saja yang mengobrol di kantor.

"Ris. Ini barusan bapak dapat kiriman dari pengawas. Sekolah kita dapat jatah musyawarah guru mata pelajaran atau MGMP matematika nih. Dari sekolah kita hanya satu guru saja yang berkesempatan. Itu kamu yang dapat,"

"Hah? Serius, Pak? Aku kan masih baru. Berikan kepada guru lain saja, Pak. Toh, aku juga masih kuliah,"

"Ini sudah ditentukan pengawas, Ris. Saya tak ada hak menunjuk guru mana,"

"Oh iya tah, Pak? Ya sudah kalau begiu,"

***

Perkataan singkat kepala sekolah siang itu membuatku berat. Berat karena ada resiko besar dibaliknya. Aku tak mau merusak nama sekolah saat pelatihan itu nanti. Aku hanyalah seorang newbie, yang minim akan pengalaman. Guru-guru yang akan hadir di sana pastilah guru-guru senior. Apalah aku! Hanya mahasiswa tingkat akhir yang baru memulai karir sebagai guru honorer.

Disamping itu, ada hal lain yang membuatku terkejut saat melihat namaku berada di daftar peserta pelatihan. Disana, namaku tertulis dengan gelar di belakangnya. Duh ... aku kan masih berjuang untuk gelar itu, kok sudah ditambahkan saja! Jujur, aku sangat gugup melihatnya. Seakan aku sedang membohongi para peserta lainnya. Ah ... benar-benar tak beretika. Lancang sekali namaku itu.

***

Acara itu acara langka. Dulu sewaktu sekolah, aku sering mendengar guru tidak masuk ke kelas karena sedang mengikuti kegiatan itu. Sebenarnya, aku senang. Itu kegiatan yang bagus. Aku bisa melakukan studi banding ke sekolah lain yang sistemnya sudah terkelola dengan baik. Lagi pula, mau tak mau aku harus menghadirinya. Pengawas yang meminta.

Newbie TeacherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang