Lgsg double up! 😜
Empat bulan kemudian...
Sudah empat bulan lamanya Plan tinggal bersama Mean dan Yim. Tidak dia sangka kalau dirinya sudah menyayangi Yim. Bahkan kini dia sudah menganggap Yim sebagai anaknya sendiri.
Untuk Mean, dia masih belum bisa menyimpulkan apa yang kini dia rasakan. Dia senang saat melihat Mean tertawa. Hatinya menghangat saat melihat Mean tersenyum. Tapi dia kasihan saat melihat wajah lelah Mean.
Plan tidak mau menyimpulkan perasaannya dengan cepat. Dia percaya pada akhirnya akan mendapatkan jawaban atas perasaanya saat ini. Tentang temannya, dia benar-benar menjauh. Bahkan kini Plan mengganti nomor ponselnya yang hanya diketahui oleh orang tuanya dan Mean. Plan tidak mau membuat teman-temannya memandang sebelah mata padanya. Jadi lebih baik dia menjauh.
Mean pun kini sudah semakin berani untuk mendekat dengan Plan. Dia sudah berani berkontak fisik dengan Plan. Hanya kontak fisik sebatas sentuhan saja. Mean sebenarnya sudah lama menahan hasratnya. Tapi dia tidak mau melakukan hal bodoh karena nanti akibatnya akan fatal.
Hubungan mereka pun kini jauh lebih baik dari sebelumnya. Yang awalnya Plan selalu memarahi Mean tentang apapun, kini berubah.
Tapi sekarang yang terpenting bagi Mean bukanlah masalah dekat atau tidak. Yang terpenting sekarang bagaimana caranya untuknya agar mendapatkan apa yang diinginkan Plan.
Ya, kandungan Plan kini sudah empat bulan. Dan dibulan inilah Mean kelelahan menuruti segala yang diinginkan Plan. Mungkin inilah yang disebut masa mengidam.
Seperti yang terjadi pada dua minggu yang lalu.
Flashback...
Mean baru saja keluar dari kantor. Dia melihat arloji yang melingkar dipergelangan tangannya, ternyatajam sudah menunjukkan pukul sebelas malam. Karena proyek barunya inilah yang selalu membuatnya pulang larut malam. Mungkin minggu ini adalah hari yang menyibukkan baginya. Alhasil dia selalu seperti ini bahkan tidak jarang dia membawa pekerjaannya ke apartment. Dia tidak masalah kalau pulang larut malam, tapi yang mengganjal dipikirannya adalah Plan dan Yim.
Sebenarnya dia khawatir dengan Plan yang hanya berdua dengan anaknya di apartment. Dia sudah mengusulkan untuk menyewa seorang pembantu untuk menjaga mereka selama Mean tidak di rumah. Tetapi sifat keras kepala Plan selalu mengalahkannya. Plan menolak tawarannya dengan alasan dia bisa sendiri.
Meanmengendarai mobilnya menuju apartment. Hanya membutuhkan waktu beberapa puluh menit saja kini dia sudah sampai di depan apartment. Dia langsung memarkirkan mobilnya dan segera masuk ke dalam gedung apartment.
Saat sudah sampai di depan, dia membuka pintu apartmentnya. Dia kaget ternyata Plan belum tidur. Bahkan kini Plan dengan santai melihat televisi.
"Belum tidur?" tanya Mean dengan lembut. Dia melepas sepatunya dan berjalan ke arah Plan. Dia mendudukkan dirinya di samping Plan dan melihat pria yang dicintainya. Inilah kenapa dia selalu mencintai sosok pria disampingnya. Selain dia manis mendekati cantik, Plan juga selalu membuatnya tersenyum entah apapun yang dilakukan oleh pria tersebut.
"Belum." Jawab Plan. Mean hanya mengangguk. Setelahnya dia berdiri akan bersiap mandi. Tapi sebuah tangan mencekal pergelangan tangannya. Mean membalikkan badannya dan bertanya pada Plan.
"Kau mau kemana?" tanya Plan.
"Aku mau mandi. Kau tahu aku seharian bekerja." Plan menghela napasnya. Mean tahu Plan akan mengucapkan sesuatu. Jadi dia menunggu.
"Ya sudah mandilah sana."
"Tidak sebelum kau bicara. Apa yang kau inginkan hm?" tanya Mean. Dia kembali mendudukkan dirinya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Being A Mother (Completed)
AcakBEING A MOTHER (MeanPlan) Genre : Romance Rating : T+++ Cast/Pair : MeanPlan and other Warning : YAOI,MPREG, BL, OOC, AGE SWITCH, TYPO Summary : Kisah cerita kehidupan Plan Rathavit. Seorang pegawai restoran berusia 19 tahun yang hanya lulusan SHS...