04

10K 810 15
                                        

Kean berjalan menuju mading tempat pengumuman pembagian kelas, hari ini merupakan hari terakhir masa MPLS di sekolahnya, Dari ujung tangga Kean melihat Charles tengah melambaikan tangannya, oh jangan lupa cengiran kuda yang ditunjukan untuknya.

"Arkean babang Charles nan tampan dataaaaaaaangggg" dengan tidak malunya Charles berlari sambil bersorak macam Orang hutan, Dasar gapunya malu!  Batin kean.

"CHARLES TAMPAN TAPI MASIH TAMANAN KEAN, KEAN GANTENG DISINIIIIIIIIII hufh.." seperti itulah kira-kira balasan Kean untuk Charles, Yahh Bayi ayam gimana lagi?

"ASTAGA KEAN JANGAN  TREAK TREAK GUE BUDEG INIIII!!!"

"LU JUGA TREAK BEGO" sungut kean.

astaga salah apa dengan otak kedua mahluk ini.

"Btw muka lu pucet banget ke, APA JANGAN JANGAN LO UDAH JADI PAMPIRRR? YATUHAN SELAMATKAN CHARLES, CHARLES MASIH PENGEN PUNYA PACAR BAHENOL MACEM LUCINTA LAMRINN"Charles berteriak dengan nada dibuat se dramatis mungkin, sedangkan Kean hanya menatap flat temannya itu " Mimpi apaansih? kesan pertama punya temen gapunya otak amat"batin Kean menjerit histeris, lantas Kean pergi meninggalkan Charles yang sedang mengelus dada sambil merem.

"KEAN KENAPA GUE DITINGGAL BEGO EMANG LU TAU KELAS LU DIMANA HAAAAA??! "teriakan Charles mampu menghentikan langkah Kean, Kean berbalik menghadap Charles menunjukan deretan gigi putihnya.

" Hehe Emang dimana? lu liat nama gue kan?  kalo belum liat gih sana liatin, kan ga elit banget masa arkean yang tampan ini harus sempit-an kaya gitu huhu"wajah kean dibuat semelas mungkin,  ah sial muka Kean pingin gue cemplungin ke rawa-rawa.

"Hufh..  gue lupa kan,  iya gue tau kelas lu dimana... " ada jeda sebentar yang diambil Charles, ia menarik nafas sedalam mungkin dan melanjutkan"KEANNNN KITA SEKELAS, GUE NGGA NYANGKA BANGET ASTAGAAAA"

"Anjing, mulut lo astaga, budek gue lama-lama kek gini terus, kelas mana?" Kean bertanya sekaligus mengumpat, membuat Charles sedikit meringis.

"X IPA 2, kelasnya dilantai 3" jawab Charles acuh,  ia tak begitu memperhatikan perubahan wajah Kean, sebenarnya sekolahnya ada lift,  tetapi itu hanya diperuntukan untuk guru dan murid istimewa, seperti dia tentunya,  tapikan oh ayolah,  dia baru pertama masuk.

"Kee?" Charles di buat bingung dengan Kean yang hanya melamun Bahkan sudah beberapa kali ia memanggil tak ada sahutan sedikitpun "KEAN!" bentak Charles seraya menggoyangkan lengan kean.

"Ah  i-iya?" tanya Kean polos, mampu membuat Charles mendengus, ditariknya tangan Kean sedikit paksa "Ayok ke kelas elahh,  keburu telat" sedangkan Kean hanya pasrah saat tangannya ditarik paksa oleh Charles.

Baru saja Kean serta Charles hendak menaiki tangga namun suara yang menginterupsi Kean membuat keduanya menoleh secara bersamaan, dari ujung koridor terlihat Jazikiel melambaikan tangannya mengisyaratkan Kean untuk berhenti.

"Ada apa?" Kean bertanya pada sang abang, tetapi bukannya menjawab, jazikiel memberikan kartu yang mampu membuat dahi Kean mengerut.

"Itu kartu lift, lu naik lift aja gausah naik tangga, kak mark udah ngurus semuanya" ucap jazikiel seolah mampu membaca pertanyaan yang hendak Kean lontarkan.

Kean melirik Charles sejenak, anak itu nampak kebingungan dengan apa yang terjadi, pikirannya melayang seolah bertanya ada apa?,  kenapa pake lift?  bukannya,  bla bla bla?

"Thanks, Lu boleh ke kelas" perintah seenak jidad Kean mampu membuat jazikiel mendengus,  apaan anak ayamnya ini sungguh tidak mempunyai sopan santun!, tak ingin berdebat jazikiel membalikan tubuhnya lantas menghilang dari hadapan kedua bayi tersebut.

"Ap-" pertanyaan Charles terpotong saat Kean menjawab "Nanti gue jelasin, lu gapapa kan naik tangga sendiri?"

Tanpa sadar Charles mengangguk ragu, hingga saat Kean menghilang dibalik lift samping tangga Charles tersadar "astaga nasip babang Charles gini amat huhu" setelah itu Charles bergegas menuju tangga untuk ke kelas barunya.

___________

Kean sampai di depan lift, ia menunggu charles berniat untuk menjelaskan semuanya, Ragu?  tentu saja, dia hanya takut kalau saja Charles tak menerima semua kekurangan kean, tapi untuk apa menyembunyikannya? toh cepat atau lambat Charles pasti akan mengetahuinya.

Kean melihat Charles yang berjalan kearahnya, kean melambaikan tangannya untuk memberi kode bahwa ia menunggu.
tak butuh waktu lama Charles datang dan berdiri di sampingnya.

"Lu mau tau semua les?" Tanya Kean membuat Charles mengangguk yakin.
"Gue... Ah Gue sakit, Dari bocah gue udah memiliki kelainan di paru-paru gue, ini aja baru kali pertamanya gue masuk sekolah setelah sebelumnya gue homeschooling" Kean melirik Charles yang nampak tercengang atas kenyataan yang ia dapat, "Jadii.... Jadi kalo lo mau temenan sama gue boleh pikir dia kali, gue pasti sering nyusahin" Kean melanjutkan kalimatnya yang diakhiri senyuman, dapat Charles lihat senyuman yang dipamerkan Kean bukan senyum tulus, melainkan senyum yang menyimpan beribu luka.

Charles menggeleng ribut atas apa yang diucapkan Kean, dia tak menyangka Kean akan berpikir demikian,  oh ayolah Charles terlanjur nyaman bersama Kean, ia tak perduli apapun kekurangan SAHABATNYA!
"Menurut lu gue bakal pergi gitu? haha apaansi ke, gue emang bener-bener kaget atas apa yang lu omongin, tapi itu bukan hal yang mengharuskan gue pergi kan? engga gue mau kok temenan sama lu, dan..  siapa bilangan lu bakal nyusahin? " ada jeda yang di berikan Charles sebelum ia membisikan kalimat yang mampu membuat senyum Kean mengembang sempurna.

"Thanks, yaudah kuy ke kelas" ucap Kean seraya melangkah terlebih dahulu dan disusul Charles dibelakangnya.

"Gue harap kita bakal seterusnya bareng" batin Charles seraya tersenyum yang sulit diartikan.












Yorobunnnn:)

Lampung, 25 Juni 2020

Arkean || END ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang