10

6.5K 537 31
                                        

Flashback..

Kean kecil yang saat itu masih berumur 7tahun sedang berlari dengan sang kakak yang umurnya akan menginjak 10 tahun beberapa bulan lagi.

"Kak kiell Kean mau gula-gula" pekik Kean kecil saat melihat gula-gula berwarna merah muda melambai-lambai di depan mata.

"Ayok beli, kak mark Kiel sama Kean beli gula gula yah!" seru Kiel antusias, sedangkan mark yang tengah duduk dibangku taman hanya tersenyum lalu mengangguk, Memang setiap weekend mark selalu mengajak adik-adiknya keluar hanya untuk sekedar jalan-jalan disekitar rumah.

"Kean mau tiga!!" serunya sambil menunjukan 5 jari tangannya.

"Tiga itu begini Kean" Ucap Kiel membenarkan letak tangan Kean.

Setelah mendapatkan apa yang diminta Kean dan Kiel kecil kembali ke tempat sang tertua namun saat ditengah jalan Kean menghentikan langkahnya, melihat 2bocah kecil tengah asik bermain dengan orang tuanya, tertawa dan berbagi makanan bersama, Kiel yang berjalan disampingnya dan mark yang tak jauh dari tempat kedua adiknya pun menoleh, mengikuti arah pandang sibungsu, Mark tersenyum saat mengetahui apa yang dilihat sang adik lantas ia berjalan menyusul sang adik.

"Hei, kenapa lama sekali, ayo pulang ini sudah mau magrib" Ajak mark seraya menggandeng kedua adiknya.

"Kakak" panggil Kean kecil kepada kakak tertuanya, mark menghentikan langkahnya dan menoleh pada sang adik.

"Ada apaa hm?" tanya mark lagi.

"Mama, papa" ucap Kean seraya menunjuk keluarga yang ia lihat tadi.

Mark tersenyum menanggapi ucapan sang adik lantas ia berjongkok menyamakan posisinya pada sang adik " Mama papa udah pergi sayang, mama papa udah bahagia disana" tunjuk mark pada langit "Kean doain mama papa supaya bahagia ya, kan disini ada kakak ada bang jazikiel yang bakal jadi mama sama papa buat Kean" ucap mark lembut, tentu saja dengan sedikit kebohongan, ia tak mungkin menceritakan kejadian 7tahun silam pada sang adik, ia tak mau membuat adiknya terluka.

"Besok kalo Kean pergi berarti Kean bisa terbang?" tanya Kean polos.

"Hng!" mark mengangguk mantap dan melanjutkan kalimatnya "setelah kakak pergi tentunya, baru boleh adik-adik kakak, dan kita harus sama sama menua bertiga dan saling menjaga satu sama lain"

Kean berseru antusias sambil bertepuk tangan membayangkan saat ia hendak terbang menuju langit, sedangkan jazikiel yang menyimak dan memang sudah lemot dari bocah hanya mampu bengong mencerna kata-kata kedua kakak dan adiknya.

"KIEL MAU DONG BISA TERBANG JUGA, BIAR BISA NGAMBIL MANGGANYA MANG UDIN"

Flashback off..

"Hai.. " Sapaan kelewat riang dari pria paruh baya ambang pintu mampu membuat kedua kakak beradik tersebut mengernyit"

"Ya siapa?" tanya Kiel pada orang tersebut.

"Ckckckck apakah aku harus bersedih, kau tega nak melupakan ayah?" ucap pria tersebut seraya tersenyum lebar "Jazikiel ini ayahmu sayang, Narendra" lanjutnya seraya berjalan mendekati jazikiel yang tengah mematung, Ayahnya kembali? apakah ayahnya akan menebus dosanya?  apakah dia harus senang? bohong jika jazikiel tidak merindukan sosok ayah yang lemah lembut serta penyayang, saat asik dengan lamunnya ia dikejutkan dengan dekapan sang ayah tapi ada yang beda?

Sedangkan Kean tak kalah terkejutnya, ayah? ayahnya? bukankah ayahnya sudah meninggal? apakah kakaknya membohonginya? tapi jika dilihat orang yang mengaku sebagai ayahnya sangat mirip dengan kakaknya Mark.

Arkean || END ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang