15

5.5K 439 4
                                        

Hari kian hari sudah berlalu seperti biasanya,  ketiga kakak beradik keluarga Narendra berusaha melupakan kejadian yang telah menimpa ketiganya beberapa hari lalu.

Kean tau selepas ayahnya datang hidupnya tak akan berjalan mulus, Kean tau selepas ayahnya menemuinya hidupnya tak lagi tenang, Kean tau selepas ayahnya berjumpa dengan kakaknya hidupnya akan berbeda, tapi Kean iklas, ia akan menjalani sisa sisa hidupnya seperti biasanya, berharap suatu saat sang ayah akan datang memberikannya kehangatan sebelum Tuhan membawanya menemui sang bunda.

Jika kalian fikir Kean akan membenci sang ayah itu salah besar, Arkean raffasya Narendra si bungsu, si bayi, si anak kecil itu tak pernah sedikitpun membenci sosok ayah, ia bersyukur setidaknya ia masih memiliki orang tua,  Baginya ayahnya tak salah baginya ialah yang menyebabkan kehangatan keluarganya hancur, kehangatan keluarganya sirna, baginya ia Arkean adalah sumber dari permasalahan yang mendera keluarga kecil yang dulunya penuh tawa.

Ia Arkean, ia tau hidupnya tak akan lama lagi, Paru parunya yang telah rusak serta jantung yang semakin lama semakin nakal, yang membuatnya tak pernah  terlelap tidur, yang membuatnya selalu takut tidak melihat tawa kedua kakaknya di hari esok, Tapi ia iklas, lebih baik ia yang sakit kan dari pada kakaknya? Setidaknya Saat ia meninggalkan semuanya nanti ada satu yang membuatnya terasa lega Ia tak akan lagi merepotkan kedua kakaknya.

Tak biasanya Pagi ini Kean sudah bangun lengkap dengan Seragam serta buku yang tertata rapi, ia memandang pantulan wajahnya di cermin, ia ini wajah Arkean wajah Arkean kini telah berbeda, jika dulu ia akan bangga berucap bahwa ia adalah mahluk paling tampan se antero jagat raya, rasanya kini ia malu, malu melihat wajahnya sendiri, lihat saja Pipinya semakin lama semakin tirus, Bibirnya kering dan pucat, Bahkan ia sesekali memakai lipbalm untuk melembabkan bibirnya, Shut ini rahasia Kean, kalian jangan bilang-bilang oke ><

Dilihatnya jam yang melingkar di pergelangan tangannya, waktu masih menunjukan pukul 6.15, tak berselang lama pintu terbuka menampakan wajah segar sang kakak.

"Eh tumben udah bangun, udah rapi lagi, mau bantuin pak aan buka gerbang?" Ejek jazikiel pada Kean, ia sangat kaget, anak ayamnya yang biasanya harus membutuhkan tenaga ekstra saat membangunkannya lihat saja sekarang sudah rapih, ya siapa tau kan ia akan membantu pak aan si satpam sekolah untuk membuka gerbang?

Kean mendengkus, apa apaan kakaknya ini, kean bangun pagi salah Kean bangun siang juga salah "Mau ikut bu umi jualan gorengan" Jawabnya singkat yang mampu membuat jazikiel tergelak.

"Udah udah ayok turun kak mark masak udah goreng" Gotcha!  Jawaban singkat jazikiel mampu merubah seratus delapan puluh derajat wajah arkean Tanpa basa basi Kean menyahut tasnya dan keluar kamar meninggalkan jazikiel begitu saja.

Sedangkan jazikiel hanya menggelengkan kepalanya "Bahagia selalu ke, kakak janji kakak akan selalu jagain Kean bahkan nyawa kakak taruhannya pun" Ucap lirih jazikiel, setelah itu ia menyusul sang adik untuk sarapan pagi.

Saat turun ia sudah melihat kakak dan adiknya yang tengah duduk manis, dihadapan Kean sudah ada nasi serta sambal kecap lengkap dengan udang goreng, masakan wajib yang sudah lama Kean tak cicipi semenjak sakit beberapa minggu ini, langkah ringan jazikiel ia bawa untuk mendaratkan bokongnya disamping adik.

"Lama bener, ngaa tau Kean udah laper ya" Setengah merajuk ia melirik sinis jazikiel serta mengerucutkan bibirnya, tak tahan dengan keuwuan sang adik Kiel dengan gemas mencubit bibir Kean membuat sanh empu mengaduh kesakitan.

"Sakit bego, Kak mark lihat bang Kiel jahad~~" adanya setengah merengek pada si sulung.

"Adiknya jangan di gangguin terus kiel" Ucapan mark mampu membuat Kean tersenyum menang sambil menjulurkan lidah mengejek jazikiel di sebelahnya, hingga ucapan mark selanjutnya mampu membuat moodnya runtuh lantah ke tanah " Kalo bayi marah susah kan bujukan nya, kakak gapunya permen" Lanjut mark yang lagi mampu membuat jazikiel tergelak, sedangkan Kean hanya mampu mendengkus, memakan makanannya dengan cepat.

Arkean || END ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang