27- END

14.9K 581 89
                                        

Music playing Dear dream by nct dream🐰





"Ngapain disini?" Setelah sekian lama membungkam, mencoba menetralisir rasa sesak yang hinggap Kean membuka suara, wajahnya menyiratkan rasa kecewa, sedih, marah semua bercampur menjadi satu.

Jeno sedari tadi bungkam mencoba menggenggam tangan Kean supaya anak itu tak terlalu terbawa oleh emosi, begitupun andrian anak itu memilih berdiam menyaksikan setiap ucapan yang terlontar dari mulut saudaranya, samar bibirnya menyunggingkan senyuman, tipis.. sangat tipis hingga tak ada yang mampu menyadarinya.

"A-ah tadi kliennya batalin Acaranya ke" Elak mark setengah terbata, ia tak menyangka sang adik akan datang menemuinya sekarang.

"Trus kenapa nggak nyusul Kean? bukannya tadi Kakak bilang kalo sempet mau nyusul kean?" Ada getar dari setiap ucapan yang terlontar, ada air mata yang mati matian ia tahan agar tidak meluncur bebas.

"Tadi ketemu andrian di jalan, jadi kakak ajak mampir kesini, maafin kakak, kakak kira kamu udah pulang" Ucapnya penuh sesal, memandang wajah sang adik yang terlihat sangat kecewa membuat mark sedikit luluh.

Terkekeh pelan lantas Kean menyahut "Bahkan kakak nggak nanya sama Kean? sekarang udah lebih penting drian yang notabennya orang asing di keluarga kita iya? Bahkan lebih penting drian yang menciptakan jarak diantara kita iya?!" Sudah sudah cukup bagi Kean memendam semuanya, ia tak terlalu bodoh untuk menyadari Jarak diantara kakaknya.

Ia tak terlalu bodoh untuk sadar bahwa sosok andaian yang lebut itu hanya kamuflase semata, ia tak terlalu bodoh atas sandiwara yang di jalankan Silicik andrian, ia sudah cukup sabar, ia kira mark adalah orang yang pertama kali akan ada saat semua orang membencinya, saat dunianya hancur, tapi apa... boleh Kean egois?

"Jaga ucapanmu ke! Drian udah coba tobat kamu nggak berhak menghina dia" Mark mencoba untuk tak ikut terbawa emosi bagaimanapun juga ia harus menyelesaikan semuanya dengan kepala dingin.

"APA MEMANGNYA KEAN BODOH BUAT NGGAK NYADAR KALO DIA LICIK! KEAN NGGAK BODOH BUAT NYADAR KALO DIA MAU BUAT KELUARGA KITA HANCUR DIA-"

"CUKUP! Gue tau gue jahat! tapi gue nggak sejahat itu buat nyiptain jarak diantara kalian! gue gue cuma pingin ngerasain hangatnya keluarga, gue salah ke? SALAH?!" Andrian yang sedari tadi di pojokkan akhirnya membuka suara., mencoba mengelak dan bertahan.

Kean tertawa sarkas, matanya menatap nyalang andrian "lo nggak usah ngelak Lagi BANGSAT LO KAN EMANG MAU NGERUSAK HUBUNGAN KELUARGA GUE LO KAN-"

PLAK..

Panas, itu yang dirasakan saat sebuah tamparan mendarat di pipinya, tapi... lebih panas dan jauh lebih sakit hatinya saat ia mengetahui tangan yang mendarat apik di pipinya tak lain tak bukan kakaknya, orang yang selama ini ia banggakan, orang yang selama ini menjadi panutannya.

"CUKUP KE! LO NGGAK USAH KAYA ANAK KECIL! LO UDAH CUKUP DAPET KASIH SAYANG DARI KITA, APA SALAHNYA HAH BUAT NGASIH ORANG LAIN KESEMPATAN?! NGGAK USAH LAGI MEMPERKERUH SUASANA DAN SATU LAGI JANGAN MENJADI PENGHALANG KEBAHAGIAAN KITA SEMUA KE?! " mark yang sedari tadi mengontrol emosinya pun akhirnya tak kuat, lebih mencurahkan semua perasannya lewat kata kata dan fisik.

"Udah? Oke, tadinya gue mau ngasih kabar gembira menurut gue, tapi.. kayanya gaperlu lagi, buat apa gue sembuh kalo ujungnya keluarga gue gaada yang percaya sama gue, buat apa gue sembuh kalo gue nggak ada lagi tempat buat pulang dan berlindung, dan buat lo ndre, selamat permainan lo sukses, semoga kalian tetep bahagia, mulai sekarang gue nggak bakal lagi ngehalangin kebahagiaan kalian permisi" Ucapan tersebut menjadi penutup antara perdebatan kesemuanya, air mata yang ia tahan mati matian turut meluruh saat dirasa dirinya sudah tak memiliki pegangan untuk hidup, Kean keluar dari area cafe, berlari tak tentu arah, menghiraukan dadanya yang semakin nyeri.

Arkean || END ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang