Setelah beberapa menit menunggu kean sudah di pindahkan ke ruang rawat, jazikiel masih setia disamping kean, memandang wajah pucat adiknya, menggenggam tangan yang terbebas dari infus, Mulut serta hidung yang di tutupi masker oksigen, ingin rasanya jazikiel berteriak, mengapa adik kecilnya begitu menderita, mengapa dunia seakan tidak adil kepada adiknya.
Sedangkan Jeno masih setia duduk di sofa, dia harus ada selagi kakaknya, mark belun datang, setidaknya ada dia yang masih bisa berfikir jernih, mengingat jazikiel terlihat tidak baik baik saja walaupun sekarang lebih sedikit baik dari sebelumnya.
Charles juga sudah pulang setelah dipaksa Jeno, dengan alibi kean akan baik-baik saja walau nyatanya tidak.
"Sebenernya kenapa kiel?" Jeno membuka suara, dia tau banyak masalah yang menimpa jazikiel, namun anak tersebut lebih memilih diam dan selalu memperlihatkan senyumnya seolah tak terjadi apa-apa "Kalo ada apa-apa ada gue ada haec- wait mana haechan?" seketika Jeno panik, seingatnya tadi dia membawa ondel-ondel, tetapi kenapa tiba-tiba hilang.
"Astaga masih dimobil" Pelik jazikiel yang baru juga teringat bahwa dari tadi ia meninggalkan haechan.
Kring.. entah apa yang merasukimu~~
Tiba-tiba handphone Jeno berbunyi
Ondel-ondel calling..
"Ha-"
"JENO ANJING LU DIMANA ASU GUE DITINGGAL DIMOBIL MANA DIKUNCI LAGI PENGAP NJING"
"CK! Lagian molor terus kean sakit bego"
"WATT!!?? APAA?!! ADEK GUE KENAPA NJING INI GIMANA AHH"
"Mobilnya otomatis Chan, lu kan dari dalem tinggal dibuka aja napa si, udah sini ke ruang mawar no. 19"
tut..
Tanpa menunggu jawaban dari sahabatnya Jeno langsung mematikan HPnya..
"Kenapa?" tanya jazikiel pada Jeno.
"Si haechan Ribut kekunci, padahalkan dia dari dalem, bego emang" sungut Jeno merasa dongkol.
Sedangkan jazikiel hanya terkekeh, dia sungguh berterimakasih diberikan sahabat semacam dan sesetia dua cecunguk ini "Maaf" tiba tiba perkataan jazikiel mengalihkan atensi Jeno yang sedari tadi sibuk menggrutui haechan.
"Kenapa minta maaf?" pertanyaan itu spontan muncul dari mulut seorang Jeremy norland bukanlah jazikiel tidak melakukan kesalahan apapun?
"Maaf Gajadi ngumpul hehe" Jawab jazikiel dengan cengiran nya, tapi Jeno tau ia benar-benar merasa bersalah.
Jeno mendengkus lalu menjawab"Yaelah cuma ngumpul, lagian si haechan paling mau minta makan doang kaya gatau si fullsun"
Seketika tawa jazikiel menggelegar, mengingat itu adalah nama yang ia berikan karena kulit tan yang dimiliki temannya itu, ah mengingatnya jadi heran, mengapa temannya belum juga sampai?
kring.. Entah ap-
"Ck! apaan lagi sih chan!?
" J-jenn? "
Suara Haechan terdengar bergetar, Jeno mengernyit heran, ada apa lagi ini "Lu krnapa chan?" Tanyanya sedikit Panik? membuat jazikiel ikut bergabung mengetahui apa yang terjadi.
"Jen jemput gue hueeee"
Seketika jazikiel dan Jeno panik mengapa temannya menangis.
"Apa chan lu krnapa? coba ngomong yang jelas, lu dimana'' bukan, itu bukan Jeno, itu jazikiel.
KAMU SEDANG MEMBACA
Arkean || END ✓
Novela JuvenilEND TAHAP REVISI Dia Arkean rafasya Narendra anak bungsu dari 3 saudara, Hadirnya dianggap menjadi bencana bagi sang ayah, karna hadirnya ibunya meninggalkan ketiganya. Arkean si bungsu yang dijaga setengah mati oleh kedua kakaknya, Arkean si bungs...