13

5.4K 453 5
                                        

Hari sudah menunjukan pukul 7 malam, keluarga Narendra tengah mengadakan makan bersama bersama keluarga biawak a.k.a Haechan Jeno Arjuna dan Charles, Kenapa ada mereka? sebab Saat waktu menunjukan pukul 5 sore tadi keluarga biawak datang dengan muka lusuh, ralat hanya haechan dan Charles, mereka berbondong bondong mengemis makanan dirumah Narendra, Tentu saja hal itu disambut dengan baik oleh mark, tak menghiraukan gerutuan dari kedua anak lainnya.

Makan malam Terasa sunyi, hanya dentingan sendok yang berpadu menari nari diatas piring, Namun sayang seribu sayang keheningan tersebut hanya berlaku beberapa menit hingga Haechan tak sengaja menyenggol jus jeruk milik Jeno hingga tumpah ke celana milik Arjuna

hening

hening

Haechan diem

jeno diem

semua diem

"Haechan" Panggil Arjuna dengan nada lembut dan senyum yang lebar, namun senyum tersebut serasa senyum penghantar kematian bagi Haechan.

"E-eh iya jun? m-maaf atuh echan ga s-se-sengaja" Jawab Haechan terbata karena tatapan maut yang diberikan oleh Saudara Arjuna.

"Lu tau ngga Rasanya makan sambel mata ini?" Tanya Arjuna dengan nada yang masih lembut sambil mengambil satu sendok sambal mata yang penuh akan biji cabai tersebut.

sedangkan Haechan terus meringsek bergeser berusaha mencari perlindungan di tangan kekar milik Jeno, Charles dan yang lain hanya menonton sambil cekikikan "Tolong echan jeno~" Pinta Haechan pada Jeno dengan nada semelas mungkin.

"Dih urus aja sendiri Gue masi makan" Balas Jeno cuek

"Ayo Ge masukin ge masukin ke mulut biawak bang echan" Kompor Charles.

"Wah enak tuh bang sambel mata dengan 50 cabe" Kean pun ikut mengompori Arjuna agar cepat memasukan sambal kemulut Haechan.

"Jun mau gue tambahin pedesnya ga? ada cabe bubuk bentar" Intruksi jazikiel sambil masuk dapur dan kembali membawa Sebotol cabai bubuk yang senang hati diterima oleh saudara arjuna, sedangkan mark hanya mengulas senyum sambil menggelengkan kepala tak berniat mengakhiri acara 'Mari siksa haidar' tersebut.

"Buka mulut Chan" titah Arjuna pada Haechan yang siap menyodorkan sesendok sambal mata ditambah taburan bubuk cabai diatasnya.

Sedangkan oknum yang bernama Haechan hanya mampu menggeleng sambil menutup rapat bibirnya.

"Haechan buka mulut!" Lagi titah Arjuna yang dibalas galangan kepala oleh Haechan, sedangkan yang lain tengah asik terkikik menonton pemandangan yang sangat bagus ini.

Tak habis Cara Arjuna menginjak sadis kaki Haechan membuat sang empu memekik kesakitan.

"Adu-Hmpppphhh" Berhasil Arjuna berhasil memasukan Ramuan kasih sayang kepada anak biawak didepannya ini.

Hening..

hening..

diem..

1

2

3

"Hwa pedes minum air mana airrrrrr" Seru Haechan sembari mangap mangap? dan mengibaskan mulutnya seperti ikan cupang kekurangan oksigen tapi lagi ngeDJ.

Dengan senang hati Jeno yang berada di sampingnya memberikan air yang langsung dilahap oleh Haechan.

"Kok aneh" Ucap Haechan dengan mulut terengah yang belum sama sekali menghilangkan rasa pedas.

Haechan nengok ke air.

Arjuna nengok ke air

mark nengok ke air.

semua nengok ke air.

Jeno nyengir.

"JENONG INI KOBOKAN HWAA" Jerit Haechan histeris sembari melesat menuju dapur mencuci mulut biasanya di wastafel, dan menguasai kulkas milik keluarga Narendra.

Sedangkan yang lain sudah tertawa, bahkan Kean sudah mengeluarkan air mata saking senengnya ketawa.

Setelah selsai dengan tawanya Meja makan kembali hening "Ke abis ini minum obat terus istirahat ya" Titah mark pada si bungsu yang di setujui oleh semuanya.

"Tapi Kean mau maen sama lele sama abang abang" Jawab Kean dengan nada yang lirih.

Ya semua sudah tau keadaan Kean tak ada rahasia yang disembunyikan oleh keluarga Narendra, bahkan mark meminta kepada sahabat-sahabat Kean untuk membantu menjaga si bungsu Narendra.

"Besok mainnya ke, kita nginep kok" ucap Jeno yang mengetahui Kean tengah murung.

"Iya kita nginep, sekarang kamu istirahat, besok kita maen game sama nonton film" Sahut Charles dengan nada yang semangat.

Kean mengangkat wajahnya, dengan mata berbinar dan senyum mengembang lantas ia menyahut '" Benar ya besok jangan ada yang pulang dulu" Seru Kean antusias dengan senyum yang mengembang sempurna di bibir manis Cheri milik si bontot.

Senyum Kean bagai candu yang menular, Membuat kelima orang lainnya ikut tersenyum, Dalam diam mark mengucap beribu syukur atas adiknya yang mampu bertahan di sekeliling orang orang yang mencintainya.

Haechan? Haechan tengah berkelojotan di bawah kursi makan sambil menangis meminta minum tambahan.
















_Arkean_











Setelah acara makan malam selesai semua sudah Berada di ruang tamu, si bontot meminta tidur bersama, jadilah ke-enam manusia yang ada menggelar kasur diruang Tamu Semua masih asik menonton TV tapi si bontot udah teler, dia tidur dipundak Jazikiel yang langsung di rebahkan di bantal, menyelimuti nya, semua yang melihat interaksi kakak beradik tersebut tersenyum hangat.

Didalam kamar mark tengah menghadap laptop, berlibur saat sangat adik sakit membuat pekerjaanya sedikit menumpuk jadilah ia sekarang tengah Sibuk di depan layar laptop yang menyala, hingga dering handphone mengalihkan atensinya.

08xxxxx is calling...

mark mengernyit siapa yang menelpon tengah malam seperti ini? Bahkan jam sudah menunjukan pukul 22.30, Mungkin penting pikirnya, Dengan cepat ia menggeser tombol hijau Dan menempelkan handphonenya pada telinga.

"Halo, Dengan siapa? " Tanya mark tanpa basa basi.

"Oh Hai anakku"

Deg!..

Suara ini, suara yang selama 16 tahun ia hindari, suara ini suara yang membuat hidupnya hancur.

Tanpa basa basi ia mematikan sambungan secara sepihak "Brengsek" Gumamnya sambil mengeratkan Tangan pada handphonenya.









Geng biawak hwhw

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Geng biawak hwhw

Arkean || END ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang