SC

6.8K 488 8
                                        

Spesial chapter: 3CoGan's

Hari ini merupakan hari yang di hati nanti jazikiel karna hari ini merupakan hari pertamanya memasuki SMA favoritnya, berbekal kemampuan yang ia miliki dibidang basket dan dance ia mampu memasuki sekolah ini dengan beasiswa tentunya, sehingga ia sedikit tak merepotkan sang kakak.

Setelah turun dari Ojek online yang ia pesan ia melangkahkan kakinya dengan ringan sambil sesekali bersenandung kecil, menggambarkan betapa bahagianya ia saat ini, sekolah yang selama ini ia impikan, sekolah elit dengan fasilitas lengkap, sebenarnya ia bisa saja masuk dengan mudah dengan bantuan uang, memangnya apa sih yang tidak bisa terjadi dengan uang? tapi ia tidak berfikir sebodoh itu, selagi ia bisa mengapa tidak? lagian bukankan salah satu kebanggaan tersendiri jika mampu masuk kesekolah elit se antero jakarta dengan beasiswa, itu berarti jazikiel tidak hanya tampan tapi ia juga cerdas kan?  Kan?  iya kan?!  woiya jelas!!!

Sekarang ia tengah bingung mencari aula kemana, memang sedari tadi dia asal melangkah tetapi malah nyasar entah kemana, maklum sekolah gede segede cintaku padamu hwhwhw.

"Duh gue dimana lagi" Desisnya seraya mengedarkan pandangannya kesegala arah, berharap menemukan seonggok manusia junior sama sepertinya.

"Oiya gue disekolahan " celetuknya sembari menggedikan bahu acuh,  langkahnya terbawa kembali menyusuri sekolah, namun baru 3 langkah ia kembali terhenti "Oiya gue dimana ya? iya tausi gue lagi disekolah, TAPI MASALAHNYA GUA GATAU INI DIBAGIAN MANA ANJIRRRR" Hingga tiba-tiba ia mendapat timpukan yang diketahui adalah batu seukuran biji kelengkeng mendarat apik di jidatnya.

"Berisik!" Dan suara sebagai lanjutannya, hingga ia celingak celinguk mencari sang pemilik suara, disana,dipojok bawah pohon jambu terdapat pemuda bermata sabit serta berbadan kekar tengah menatapnya dengan tatapan malas membuat jazikiel mengernyit.

"Lu-" belum sempat ia menyelesaikan kalimatnya hingga tiba tiba suara menggelegar menyusul dibalik punggung sang pria tadi.

"JENONG ARI MANEH KEMANA ATUH, MANEH TA NGERTI AING GEUS LARI-LARI NYARI MANEH BUT MANEH MALAH DISINI LEHA-LEHA TEU JELAS, AING TIRED JANCUK" Jazikiel mendengkus menutup kedua telinganya, menghindari pekikan bak suara toa dari pemuda berkulit Tan yang sedari tadi misuh misuh tak jelas.

Sedangkan pemuda yang dketahui bernama  jenong , jelong apa siapa tadi terdengar sama sekali tak perduli dengan suara temannya itu.

"Ck! brisik!  lagian udah gue bilang kanan ngapa lu belok kiri, disitu kan toilet bego, lo mau MOS di toilet sama tai yang melambai-lambai di closet? " ucapnya terdengar sarkas, sebab ia sudah terlalu biasa menghadapi kegoblokan sahabatnya ini.

"Ya elu gabilang sama gue mana gue masuk pas toilet cewe, lu tau gue di tabok pake gayung anjir, untung cewenya cantik, montok putih mulus, duhh pipinya merah tem-" belum sempat ia menyelesaikan novel dikepalanya hingga suara deheman mengalihkan atensinya "Ekhemm"

"Eh ada ora- ASTAGHFIRULLAH MANEH KAN DILAN SI TERASI ETA KAN? YANG MAEN PILEM DUA GARIS BIRU, MASYAALLAH AING KETEMU ARTIS NONG, TAH TINGALI ARI GANTENG PISAN TEU KAYA AING YANG BUL- eh aing teu buluk aing eksotis" lanjutnya seraya berlari menubruk jazikiel yang masih terlihat cengo dengan ucapan manusia didepannya ini.

"Eh bentar bentar, YAALLAH JENONG JADI MANEH NINGGALIN AING GARA-GARA UDAH DAPET TEMEN BARU IYA? jahat maneh teu inget aing yang nemenin maneh saat masih jaman maneh suka ngompol di teras rumah ceu mimin sampe sempak guguknya ceu mimin pingsan gegara diompolin maneh?  jahat maneh jahad, aku tidak menyangka nya roma~~~" ucapnya dramatis seraya terisak pilu, berlaga akting menyeka airmata buaya yang jatuh dari pelupuk matanya.

Sedangkan oknum yang diketahui bernama jenong tengah menutup rapat wajahnya dengan telapak tangan karena tengah malu atas teriakan sahabatnya, sehingga mereka bertiga menjadi pusat perhatian.

Seakan sadar dngan situasi yang akan datang buru-buru jazikiel berdehem dan membuka suara "Ekhm, Kenalin gue jazikiel bukan dilan apalagi terasi Gue masih kelas X kak, baru masuk, gue disini lagi kebingungan nyari aula, dan kebetulan gue nggak sengaja ketemu sama temen lu dan kita ga ngapa-ngapain kok so, GUE DISINI BINGUNG ANJIR DIMANA AULANYA LU MALAH NANGIS NANGIS GAJELAS, LAGIAN GUE GA MAHO MAU NGEREBUT SAHABAT LOOO! "

Jeno melongo ia masih tak percaya masih ada spesies seaneh ini selain Haidar temannya? astaga Jeno harap ia tak bertemu untuk kedua kalinya sahabat se bobrok ini, cukup, cukup Haidar yang membuatnya menanggung malu selama 15 tahun hidup, ah bahkan dari embrio mungkin?

"EH ASTAGA LU KIRA GUE TUA APA HA!  GUE JUGA MASIH KELAS X ANJIR NGAPAIN LO MANGGIL GUE KAKAK? sungut Haidar, apaan, muka seimut ini dipanggil kakak sama bocah seumurannya.

Tak tahan dengan adegan hutan Kehutanan yang terjadi Jeno membuka suara " Lo berdua treak gue cincang kalian, dagingnya gue buang di depan biar dimakan anjing liar"Ancam nya yang mampu membuat kedua mahluk yang diancam bergidik ngeri.

"Hehe yamaap atuh no, aing kan kesel dipanggil kakak, padahal aing kan masih kiyowo atuhh" jawab Haidar sambil cengengesan.

"Eh iya kenalin nama aing Haidar Chandra ganteng panggil aja Haidar, ganteng juga boleh, kalo si manusia es ini namanya- ah kenalan sendiri aja masa aing yang suruh ngenalin, sok atuh aa' Jen jen" Haidar menyuruh Jeno dengan aegyonya membuat jazikiel ingin muntah, masih imut adiknya kemana-mana pikirnya.

"Ezekiel noelist'' Kenalnya singkat padat, membuat jazikiel melongo, mengapa 2 mahluk berbeda sifat ini mampu berteman seapik ini.

" Eh lu tadi nyari aula ya? gue juga nyari nih kuy, kita golet bareng bareng" Ajak Haidar seraya merangkul bahu jazikiel dan membawanya pergi meninggalkan Jeno yang mau tak mau mengikuti langkah keduanya, Tadi bilang dia melupakan Haidar gara-gara mendapat teman baru, sekarang apa? mengapa malah ia yang ditinggal seperti ini?  sungguh ia ingin membulatkan tekat semoga ia terpisah kelas dengan Haidar, ia tak membayangkan betapa malunya ia saat nanti Haidar memperkenalkan diri se menjijikan tadi.

Sesampainya di aula ketiganya duduk berjejer seperti pasukan judi.  Saat ketua OSIS menjelaskan beberapa point penting dalam berjalannya acara mos siswa untuk beberapa hari kedepan hanya Jeno yang memperhatikan dengan seksama kedua bocah itu? ah jangan ditanya, sudah pasti ia sedang mnggosip, mulai dari sekertaris OSIS yang cantik, ketua OSIS yang mukanya kaya papan catur a. k. a lempeng, wakil ketua OSIS yang giginya ada cabenya, sampe kepala sekolah yang katanya mirip kakek sugiono, yahh terserah mereka lah.

"Kiel bagi id line dong" pinta Haidar, lantas jazikiel mengeluarkan hpnya membagi id line dengan teman barunya ini, tak menghiraukan Jeno yang sudah benar-benar jengah dengan sikap kedua anak ini.

Line

3CoGans

Haidarganteng mengundang jazikiel_bukanDILAN dan Ezekiel noelist

"Gue udah invite kalian di line nanti kita ngobrol bagaimana alur kita hidup kedepan pada rumput bergoyang wahai sahabat" celetuk Haidar dengan wajah yang dibuat sok manis sedemikian rupa.

Sekiranya seperti itu pertemuan 3 cogan


























Salam manis dari 3coGans yang baru masuk sekolah

Salam manis dari 3coGans yang baru masuk sekolah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Arkean || END ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang