Musim dingin, suatu hari senja..
Di salah satu sudut taman itu tampak dua orang tengah asyik bermain ayunan. Yang satu adalah gadis berambut hitam sepunggung, yang memakai seragam SMP. Sedangkan satu lagi, seorang pemuda berambut pirang dengan blazer hitam yang tampak cocok untuknya. 'Bridge School'.
Si gadis menatap badge yang tertera disaku blazer si pemuda itu dengan seksama. Bentuknya kumparan dengan ujung lancip disalah satu bagiannya.
"Aku juga ingin sekolah disana."
"Wah, kalau kau jadi adik kelasku lagi aku akan sangat senang."
"Benarkah ?" Si pemuda tersenyum.
"Tentu saja."
Krit...krit...krit... Derit gesekan besi di awas tiang ayunan sesaat mengisi kesunyian diantara mereka.
"Kakak, kalau seandainya aku nanti berhasil sekolah disana. Maukah kau jadi pacarku?" Tanya si gadis dengan malu-malu. Terlihat semburat garis - garis kemerahan diatas pipinya yang ranum.
Sesaat si pemuda itu terkekeh mendengar pernyataan si gadis. Perlahan dia meletakkan sebelah tangannya diatas rambut hitam lebat itu dan mengelusnya lembut.
"Kalau begitu berusahalah !" Lanjutnya.
Si gadis mengangguk mantap. Tampak bahagia mendengarnya.
"Aku akan berusaha." Ucapnya dengan penuh keyakinan.
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Shivviness[END]
Teen FictionSuatu ketika aku bermimpi. Berlari tanpa arah di tengah jalan berkabut. Dan batu kecil pun bisa membuatku jatuh tersandung. Dengan rasa sakit, tak mampu berdiri sendiri. Aku menengadahkan kepala dan melihat sosok samar orang yang kusukai. Dia hanya...