6

203 10 0
                                    

Sedari tadi pipi Alexia memerah, ia tidak percaya apa yang diucapkan Aksara. Entah kenapa rasanya begitu terngiang-ngiang dikepalanya, membuatnya tidak bisa fokus memperhatikan materi gurunya hingga bel pelajaran akhir.

Ketika mengingatnya kembali, Alexia merasa kesal, kaget, bingung dan ada rasa senang yang menyatu seakan ingin meledak. Begitu juga kedua temannya, Aletha dan Razelya yang melontarkan banyak pertanyaan untuknya yang bahkan Alexia sendiri tidak tahu harus menjawab apa.

Razelya menyenggol lengan Alexia "hayuluh, Aksa udah ngode," godanya membuat Alexia berdecak

"gak paham deh gue, bukannya kalian musuhan?" tanya Aletha sambil memakan pokkie yang dipegangnya

"lo aja gak paham apalagi gue, Ta. Nyampe tadi pagi aja dia dingin banget sama gue," balas Alexia

Digerbang sekolah Alexia dan kedua temannya dikejutkan lagi dengan mobil yang berhenti di depan mereka berdiri. Perlahan kaca mobilnya terbuka menampilkan si pemiliknya,

"lo ngapain sih Aksara, ngehalangin jalan tahu!" Alexia menatap tajam kearah Aksara

"yakin lo gak tahu apa-apa?" bisik Aletha

Alexia menghela nafasnya kasar, "mau ngapain lo? Lo mau bikin gue kesel lagi, gitu?" tangan Alexia dilipat didepan dadanya,

"gak, gue mau nganterin lo pulang," jawab Aksara, dengan santainya dia turun dari mobilnya dan menghadap Alexia,

Alis Alexia bertaut tidak mengerti dengan tingkah Aksara yang tiba-tiba berubah padanya,

"lo demam ya, sa?" tanya Alexia

Aksara terkekeh, semua siswi-siswi terpanah dengan pesonanya. Baru kali ini Aksara menunjukkan wajah hangatnya selain kepada kedua orangtuanya.

Tubuh Aksara dicondongkan untuk men-sejajarkan tingginya dengan Alexia, mata pun mereka saling berpandangan. Alexia merasa gugup karena jarak mereka sangat dekat, anehnya Alexia tidak bisa menggerakkan tubuhnya seakan terpaku ditempat dia berdiri.

"l- lo mau ng-ngapain?" tanya Alexia gelagapan

Tangan Aksara mengusap rambut panjang Alexia, "naik, gue yang anter!" perintah Aksara,

Razelya dan Aletha yang sedari tadi menonton kemesraan mereka mulai membuka suaranya "udah lo pulang aja bareng Aksa, lagian gue sama Aletha ada urusan dulu, bye." Aletha menggiring Alexia masuk kedalam mobil,

Bagaimana bisa temannya yang tega memberikannya pada Aksara, dasar temen gak punya akhlak, lihat saja kalau besok ketemu akan dia bakar mereka hidup-hidup. Alexia mendengus kesal sembari merutuki kedua temannya,

Mau tak mau Alexia menaiki mobil Aksara, "gue bukan supir lo, duduk didepan!" perintah Aksara.

tidak mungkin dia harus duduk disamping Aksara, ia menghentakkan kakinya dengan kesal. Alexia menghela nafasnya, ia malas selalu beradu argumen dengan Aksara.

"cepet jalan," ucap Alexia yang sudah jengah dengan kelakuannya

Badan Aksara mendekat kearah Alexia seakan menyudutkannya, Alexia langsung memundurkan wajahnya ketika jarak mereka semakin terkikis,

"mau ngapain lo, jangan macem-macem ya lo!?"

Aksara terkekeh, "pikiran lo tuh yang jangan macem-macem, emang lo gak mau pake sabuk pengaman apa?"

Alexia bungkam menahan malunya, dia langsung membalikkan pandangannya kesamping,

Mobilnya mulai melaju dengan kecepatan sedang, sesekali Aksara melirik Alexia yang sibuk mengalunkan musik dimulutnya. Kedua sudut bibir Aksara terangkat, ide jahilnya mulai muncul. Mendadak Aksara menggaskan mobilnya membuat Alexia terlonjak kaget,

EpiphanyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang