"Please ja-jangan apa-apain g-gue," pinta Alexia seperti permohonan tangannya yang saling meremas dan mata yang tertutup erat sudah bisa membuktikan seberapa takut dirinya.
Sedangkan orang yang tepat berada dibelakangnya bingung dengan kening yang mengerut.
"Di-dia kenapa? takut?" batin pria itu.
Seketika senyuman tipis tercetak di wajahnya karna ide jahil yang terlintas di otaknya. Pria itu lantas melancarkan aksinya tangannya yang tadi berada di bahu perempuan itu lepas, membuat Alexia bingung sambil mengerutkan kening. Ia bertanya-tanya di dalam hati, apakah pria itu sudah pergi?.
Hap
Baru saja Alexia bernafas lega, pria itu lantas membuat Alexia tercekat. Karna pria itu memeluknya dari belakang, pria itu meletakkan dagunya di bahu sebelah kiri Alexia, tangannya yang melingkar erat diperut alexia. Dan tentusaja Alexia sangat sangat terkejut.
"Lo takut, hm?" tanya pria itu lembut.
Alexia terkejut dan merasa aneh karna karna dagu pria itu yang menempel di bahunya membuat nafas pria itu berhembus di dekat leher dan pipinya. Apalagi dia terkejut saat mendengar suara pria itu, ia yakin kalau ini Aksara.
"L-lo, Ak-aksara?" tanya Alxia gugup, bagaimana tidak gugup jika pria itu memeluknya dari belakang serasa di drakor aja.
"Masa lupa sih sama calon sendiri," ujar pria itu. Oke fix ini Aksara dan membuat Alexia sedikit bernafas lega.
"Lo tau gak?! Seberapa takutnya gue, gue pikir lo udah pulang. Terus ngapain lo peluk-peluk gue gini, lepas gak lepas!" sentak Alexia membuat Aksara meringis.
"Ya, Maaf" jawab Aksara sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, Aksara saat ini sama persisi seperti seorang anak kecil yang dimarahi gurunya.
Alexia memutar bola matanya malas "Yaudah cepetan kita pulang gue udah capek." aku Alexia lantas pergi meninggalkan Aksara seorang diri yang masih meringis, ia tidak tau kalau Alexia marah persis seperti mamanya.
"Ngapain lo bengong disitu, cepetan kita balik!" teriak Alexia setelah sampai di dekat mobil, sedangkan Aksara masih ada disana.
Aksara yang mendengar teriakan Alexia lantas berbalik menuju mobilnya yang sudah terparkir didekat sini.
💫💫💫
Alexia dan Aksara hanya saling diam didalam mobil sambil mendengarkan musik, bukannya tidak ada yang mau bicara hanya saja Alexia sangat capek dan mengantuk jangan salahkan dia jika dia tertidur disini.
Sudah sekitar 7 menit mereka dalam perjalanan masih tidak ada yang membuka suara. Aksara yang penasaran dengan Alexia yang sedari tadi diam saja melirik sekilas kearah Alexia. Senyum tipis terbit diwajahnya melihat Alexia tengah tertidur lelap disampingnya.
Tidak lama akhirnya mobil milik Aksara berhenti didepan sebuah mansion. Aksara memandang bingung Alexia, apakah ia harus membangunkan Alexia atau membawanya masuk?
Setelah berkutat dengan pemikirannya Aksara keluar dari mobil menuju pintu mobil didekat Alexia diambilnya tas milik Alexia dengan dikalungkan didekat lehernya, dan mengendong Alexeia ala bridal style.
Tok Tok Tok
Tidak butuh waktu yang lama pintu terbuka menampakkan sosok wanita paruh bayah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Epiphany
Teen FictionAksara, adalah sosok misterius yang sangat ditakuti dan disegani, sebut saja nama lengkapnya Aksara Austhin Aldebaran, mendengar namanya Aksa saja sudah membuat orang-orang takut padanya, apa lagi mendengar nama belakangnya Aldebaran. Siapa yang tid...