Beberapa hari berlalu sejak Alexia pergi dari sakitnya, sekarang dia menjalani kehidupan sekolahnya kembali.
Alexia berjalan dikoridor yang nampak sedikit ramai kerana siswa-siswi yang berlalu lalang, di pertengahan jalan Alexia dihadang oleh Aksara.
"Al!"
Alexia yang melihat siapa yang memanggil dirinya, ternyata Aksara tepat berada dihadapannya pun langsung berhenti tanpa melihat mata terang Aksara.
Melihat tidak ada pergerakan dari Alexia lantas Aksara melanjutkan kalimatnya.
"Al, Lo kenapa jauhin gue dari kemaren?" tanya Aksara.
"Perasaan Lo aja kali," jawab Alexia seadanya.
Tak mau berlama lama, Alexia pun pergi meninggalkan Aksara dengan tampang cueknya.
"Al, tunggu Al!" dengan cepat Aksara menarik pergelangan tangan Alexia sehingga Alexia tepat berada di depan dada bidangnya.
"Lo kenapa? ada masalah sama gue? Kalo ada bilang dong jangan bikin gue pusing"
Alexia memberontak, namun nihil tenaganya terlalu lemah dibanding Aksara. Alexia pun mendongak menatap mata terang Aksara dalam.
"Masalahnya ada di hati Lo, Sa!" Alexia memukul pelan dada bidang milik Aksara,
"Masalahnya ada di diri lo, Sa,"
"Lo sendiri yang buat masalah Sa,"
"Lo yang buat masalah ini ada,"
Mendengar jawaban Alexia kening Aksara berkerut. "Tapi apa masalah yang ada di diri gue sendiri Lex, tolong jawab!" pertanyaan terlontar dari mulut Aksara dengan posisi yang masih sama bahkan sekarang lebih dekat dengan tangan yang menyingkirkan anak rambut Alexia.
"Suatu hari nanti Lo akan sadar saat gue pergi Sa, lo udah nyakitin gue."
Setelah mengatakan itu Alexia langsung menepis tangan Aksara dan pergi dari hadapan Aksara tanpa memperdulikan Aksara yang bungkam dengan jawaban Alexia.
"Al... Al... Alexia, please jangan kaya gini, ini bisa diselesain dengan baik baik Lex!!" Aksara terus berteriak dan terus mengejar Alexia.
Alexia yang mendengar teriakan Aksara lantas berhenti dan berbalik badan, matanya menatap Aksara kecewa.
"Tapi tidak dengan hati ini Sa. Hati ini sakit sa. Hati ini kecewa. Hati ini menangis Sa saat tau semuanya!" tangan Alexia diletakkan di dadanya yang terasa perih setiap kali bersama Aksara,
"Gue harap Lo ngga pernah deketin gue lagi, Sa," lanjutnya.
Alexia pergi, Aksara bingung Aksara takut Aksara sakit. Ia bingung dengan perubahan Alexia, Aksara takut kalau Alexia tau kebenarannya. Aksara tidak sanggup saat melihat Alexia pergi darinya dan menjauh tanpa kembali.
Jadi, apakah dia telah gagal?
Semua orang yang berada disitu terkejut karena kejadian ini, karena setahu mereka Aksara dan Alexia sangat dekat tapi sekarang justru kebalikannya. Disatu sisi mereka sangat senang, namun disisi lain mereka sedih melihat kapal mereka karam begitu saja.
Yang menjadi pertanyaan mereka semua itu, kenapa Alexia menjauh dari Aksara?
💫💫💫
"ALEXIA!!!" teriakan melengking dari kedua sahabatnya saat melihat Alexia masuk ke kelas.
Mereka bingung dengan sikap Alexia yang tiba-tiba diam dan selalu melamun jika sedang pelajaran.
KAMU SEDANG MEMBACA
Epiphany
Teen FictionAksara, adalah sosok misterius yang sangat ditakuti dan disegani, sebut saja nama lengkapnya Aksara Austhin Aldebaran, mendengar namanya Aksa saja sudah membuat orang-orang takut padanya, apa lagi mendengar nama belakangnya Aldebaran. Siapa yang tid...