26

106 6 0
                                    


Sirine mobil berbunyi disepanjang jalan hingga sampai ke distrik 14, bersama Reynaldo yang ada di dalam bagian kepolisian. Mereka semua menginjakkan kakinya dan bergegas mengepung segubuk rumah kecil yang diduga tempat Ryvero ditangkap, masing-masing dari mereka membawa pistol laras pendek dan ditubuh mereka terpasang pakaian anti peluru.

Semua yang berjaga ditempat itu terkejut dengan kedatangan para polisi yanga menyerbunya, sebagian orang masuk untuk memberikan informasi kepada tuannya.

"tuan, polisi sudah menemukan kita," ucapnya dengan nafas yang memburu.

Ryvero yang mendengar berita itu langsung menyunggingkan senyumannya seakan kekalahan mereka segera datang.

"sudah saya bilang, anda tidak akan selamat dari jeratan saya dan tim saya." Ryvero terkekeh geli melihat wajah masam mereka.


Bugh!


Satu pukulan meluncur ke perut Ryvero, ia pun terbatuk batuk memuntahkan darah dari mulutnya. Namun bukannya meringis, Ryvero malah tertawa puas.

"kita tinggalkan tempat ini!" perintah pria bertuxedo hitam itu.



Brak--


Pintu tiba-tiba sudah diterobos oleh anggota kepolisian yang langsung menodongkan pistolnya,

"angkat tangan!!" perintah komandan regu kepolisian.

"Chandra Andreas Aldebaran, anda telah ditangkap atas penyeludupan senjata dan obat obatan terlarang, ditambah dengan penculikkan seorang pengacara!" tekan Reynaldo sambil berjalan kearah Chandra.


Yap, pria yang menculik Ryvero adalah Chandra atau lebih tepatnya pamannya Aksara.

Chandra pun diamankan ke mobil polisi dan Ryvero dilepaskan ikatannya, Reynaldo langsung mengulurkan tangannya untuk membantu Ryvero berjalan.

Ryvero menghela nafasnya lega dan menyimpan lengan kanannya di pundak Chandra.


"anda terlalu nekat, Ryvero," tegur Reynaldo yang tidak suka dengan cara Ryvero untuk menyudutkan Chandra.

"hahaha.. Astaga, Rey lo sih lama nolongnya," balas Ryvero mendengar protes juniornya.


Mereka pun kembali melajukan mobilnya menuju kantor polisi untuk mengintrogasi Chandra. Namun ketika ditengah jalan ada kekacauan yang terjadi.

Ryvero dan Reynaldo melihat kaca spion mobil, terdengar suara baku tembak yang ada dibelakang mobilnya. Tenyata mereka dikejar oleh mobil berwarna hitam yang nekat melepaskan peluru kearah polisi.


"amankan Chandra, jangan sampai dia lolos dari pengawasan dan untuk 4 mobil polisi yang paling belakang halangi jalan mobil yang mengejar!" komando itu terdengar dari airpods yang terpasang ditelinga mereka.

Sebagian polisi menghadang laju mobil hitam yang tidak diketahui pengendaranya itu,


Dor


Dor


Dor


Kaca mobil yang ditumpangi Ryvero terkena tembakkan, untung saja Ryvero dan yang lainnya menunduk sebelum peluru menerjang mobilnya.

Tak lama mereka pun sampai dikantor polisi dan Chandra dimasukkan ke ruang introgasi. Disisi lain Ryvero juga mendapatkan pengobatan untuk luka memarnya termasuk sobekan kecil didaerah pelipisnya.


EpiphanyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang