Alexia sudah rapi dengan baju casual-nya, dia tidak tahu Aksara akan membawanya kemana. Alexia menunggu didepan rumahnya diliriknya jam yang telah bertengar ditangannya.
"udah 15 menit, dia kemana sih. Katanya 10 menit," gerutu Alexia. Sambil menunggu Aksara, Alexia menyempatkan diri berselancar didunia sosmed miliknya, betapa terkejutnya saat ia melihat sebuah nontifikasi.
Aksara.aldebaran mulai mengukuti anda
"W-what!! Dia ngefollow gue?" Alexia terkejut sekaligus... Ntahlah di juga tidak tau ada apa dengan dirinya.
Alexia tersenyum usil dibukanya akun milik Aksara, 5 postingan dengan 56,7k followers. Alexia tentusaja terkejut hanya 5 postingan dengan followers yang sebegitu banyaknya, sedangkan dia hanya 37,8k postingannya yaaah lumayan banyak.
Alexia melihat satu persatu postingan Aksara, postingan pertama dia dengan teman-temannya, postingan kedua Aksara sedang memegang pistol dan mengarahkannya kekamera, postingan ketiga Aksara dengan keluarganya, postingan ke-empat nampak Aksara sedang berada dipantai dengan seseorang wa-wanita... Benar wanita, Alexia tanpa sadar memegang hatinya yang terasa perih, disana Aksara dengan wanita itu sedang merangkul sambil melihat sunset. Wajah wanita itu maupun Aksara tidak terlihat jelas tapi yang pasti jelas-jelas pria itu Aksara.
Alexia tersenyum getir dan menekan dadanya agar rasa sakit dihatinya sedikit hilang, ada apa dengan dirinya?
Kenapa dia seperti itu?
Lagian apa salahnya Aksara seperti itu dengan wanita lain, toh dia bukan siapa-siapa Aksara.
Fakta-fakta dan pertanyaan itu Alexia tunjukkan kepada dirinya.
'Lo napa sih Alexiaa... dia bukan siapa-siapa lo, dan akan tetap seperti itu!' batin Alexia meyakinkan dirinya sendiri.
Tiin
Suara klakson mobil membangunkan Aksara dari keterdiamannya. Alexia mendongakkan kepalanya dan nampak lah Aksara yang sedang tersenyum lembut kepadanya dari balik pintu mobil, Aksara menurunkan jendela mobilnya agar bisa melihat Alexia, sedangakan Alexia memaksakan senyumnya, ntah kenapa hatinya semakin perih melihat senyum itu.
Dia tidak tau kalau ini hanya perasaannya atau apa, yang asti yang ia rasakan kalau Aksara hanya ingin bersenang-senang saja dengannya, seperti hanya memanfaatkannya. Dia tidak tahu alasannya yang mana, tapi Aksara seperti tidak tulus dengannya.
Alexia berjalan memasuki mobil Lamborghini Aventador milik Aksara.
"Maaf yah telat," ujar Aksara bergitu Alexia masuk kedalam mobil, Alexia hanya mengagguk dan memakai sabuk pengamannya.
Aksara mengerutkan keningnya, dia pikir Alexia akan marah-marah kepadanya, tapi Alexia hanya diam saja.
Aksara menggukkan kepalanya, "Kalo gitu kita mau kemana sekarang?" tanya Aksara kepada Alexia yang sedari tadi hanya diam sambil melihat pemandangan disebalik jendela. Sekali lagi Alexia mendiaminya, Aksara mengehembuskan nafasnya.
"Calon pacar mau kemana, hm?" tanya Aksara sekali lagi dan dibalas oleh Alexia dengan lirikan sinis.
"Lo... lagi d-dapet?" tanya Aksara dengan hati-hati, Aksara melihat Alexia sebentar dan Alexia tetap saja diam, Aksara menghela napasnya gusar. Kenapa sih perempuan satu ini?? Tanyanya dalam hati.
"Al, Alexiaaaa... Xi, Al Al, Lele xia. Alexiaaa..."
"Apasih lo?!, ribut banget tau gak!" bentak Alexia lantas membuat Aksara bungkam. Melihat Aksara yang bereksperesi itu membuat rasa bersalah Alexia menguasai dirinya.
"Maaf" cicit Alexia dengan kepalanya menunduk.
"Gak, kok. Gak salah lo, gue yang salah karna ganggu lo yang lagi gak mood, maaf." Aksara menenangkan Alexia dengan memegang tangan Alexia dan menyatukan jari-jari mereka.
Yang Aksara lakukan tentu saja membuat Alexia terkejut, Alexia mendongakkan wajahnya dilihatnya setiap ukiran indah yang melekat di wajah Aksara, sangat sempurna.
Aksara yang merasa seperti ditatap begitu intens memalingkan wajahnya lantas tatapannya dan Alexia terkunci begitu saja. Untungnya sekarang sedang lampu merah.
Aksara tersenyum kearah Alexia, sedangkan Alexia tetap memandang Aksara dengan intens dia juga tidak tahu kenapa dia bisa seperti itu, Alexia merasa dia terhipnotis dengan tatapan teduh milik Aksara begitupun sebaliknya.
Aksara menjulurkan tangannya tepat berhenti diatas kepala Alexia diusapnya kepala Alexia dengan lembut sambil tersenyum manis, siapapun yang melihat Aksara tentu saja akan bertekuklutut kepadanya, apa lagi Alexia yang pipihnya sudah memerah, jantung yang tidak berhentinya berdetak kencang.
Tiiin
Suara klakson dari mobil yang berada dibelakang mobil Aksara dan Alexia memekakkan telinga. Ternyata sudah lampu hijau, Aksara lantas melajukan mobilnya dengan berusaha menetralkan degup jantungnya. Begitupun dengan Alexia, Alexia mengigit bibirnya berusaha menahan gejolak yang ada dalam dirinya, andaikan dia sendiri dia pasti akan berteriak sekencang-kencangnya.
Senyuman yang mereka tahan mengembang begitu saja tanpa mereka sadari.
"Udah sampai, ayo turun," ucap Aksara begitu mobilnya sudah terpakir rapi di parkiran.
"Kita dimana?" tanya Alexia begitu turun dari mobil.
"Menurut lo?" tanya Aksara balik, Alexia memgerucutkan bibirnya.
"Issh... tinggal bilang mall aja napa sih" kesal Alexia dan meninggalkan Aksara sendiri. Aksara tersenyum melihat punggung Alexia, akhirnya Alexia sudah kembali seperti biasa.
Aksara menyusul Alexia yang sudah masuk kedalam mall, bergitu tiba disamping Alexia. Aksara langsung menautkan jari mereka membuat Alexia terkejut karna tangannya yang tiba-tiba digenggam seseorang, Alexia mendongakkan wajahnya sekita Alexia berusaha menhana senyumnya.
"Lo apa-apaan sih?! Dilihat orang-orang tau nggak, " geram Alexia, sejujurnya Alexia begitu senang sungguh, tapi dia harus menujukkan muka cueknya agar Aksara tidak mudah membuat hatinya luluh.
"Yaah gak apa-pa, biar mereka tau kalo Aksara milik Alexia seorang begitupun sebaliknya," jawab Aksara enteng. Sedangkan Alexia berusaha menahan senyumnya, tapi sayangnya senyumannya tidak bisa ia tahan lagi.
"Apaan sih lo gaje tau nggak," jawab Alexia malu-malu, walaupun ada sedikit nada jutek.
Aksara tersenyum sekilas melihat Alexia yang malu-malu kucing itu "Kalo mau senyum, senyum aja. Gak usah di tahan-tahan," goda Aksara jahil.
"Iissh... apaan sih lo?! Gak yaah geer banget," bela Alexia salting.
"Itu apaan tuh, nih bibirnya yang digigit-gigit nahan senyumkan pasti," goda Aksara lagi, Alexia yang kesal memukul lengan Aksara membuat tawa Aksara lepas.
"itu juga pipinya kenapa merah-merah" goda Aksara lagi dan lagi, sepertinya Aksara memiliki hobi baru, yaitu menggoda Alexia. Dia sangat menyukai wajah malu Alexia, sangat imut dan cantik.
"Aaaa... Aksara gak ada akhlak" rengek Alexia kesal, sambil mengerucutkan bibirnya.
"hahahaha... itu ngode gue, biar gue cium apa,"
"AKSARAAA...."
Hai readers!!
Terimakasih telah membaca part ini, silahkan tinggalkan vote, comment, and shareCerita ini dibuat oleh: kimtaeran_12 (IOA AP GEN3)
see you next part
KAMU SEDANG MEMBACA
Epiphany
Teen FictionAksara, adalah sosok misterius yang sangat ditakuti dan disegani, sebut saja nama lengkapnya Aksara Austhin Aldebaran, mendengar namanya Aksa saja sudah membuat orang-orang takut padanya, apa lagi mendengar nama belakangnya Aldebaran. Siapa yang tid...