Hari hari yang penuh dengan kebohongan dan ketersesatan berlalu dengan meninggalkan bekas luka yang mendalam di hati mereka. Antara suka dan duka dilewati mereka akhir akhir ini.
Tahun ini, mereka sudah bekerja dan sebagian melanjutkan kuliah S2 nya. Waktu memang berlalu dengan cepat, tapi persahabatan mereka tetaplah awet dan semakin erat. Bahkan Razelya, Aletha, Diandra, dan Rheinallt sering menyempatkan waktu untuk bertemu, sementara Aksara masih sibuk dengan urusannya.
Ngomong-ngomong soal Diandra. Diandra sudah mengikhlaskan Alexia dan mendapatkan cintanya kembali dengan Razelya, yap dengan Razelya. Mereka berdua berpacaran karena permainan konyol yang mengharuskan Diandra menembak kontak nomor 26, dan otomatis Diandra menembak Razelya, tapi lama kelamaan cinta mereka tumbuh dan akhirnya mereka nyaman dengan status mereka. Walau akhir akhir ini lagi bertengkar karena Razelya selalu menolak lamarannya karena fokus kuliah.
Jangan lupakan Rheinallt yang sudah menikah dengan Aletha secara mendadak, itu adalah berita besar bagi semua orang termasuk Razelya dan Diandra. Hubungan keduanya langgeng, mulus, dan lancar jaya tanpa hambatan dari pelakor pelakor biadab yang senantiasa tikung menikung dan Aletha bersyukur Rheinallt orang yang termasuk ke golongan orang kalem dan dingin.
Dan bagaimana kabar Aksara?
Aksara sedang mempersiapkan hal yang besar, ia mendapatkan kabar dari jerman bahwa kondisi Alexia sudah sembuh total dan tidak perlu lagi untuk melakukan pengobatan.
Bukannya Alexia sudah berada dipemakaman hari itu?
Tentu saja Alexia tidak mati, dia hanya menjalani serangkaian pengobatan disana.
--Flashback on--
Aksara menggelengkan kepalanya, "tidak, tidak mungkin."
Tetapi kenyataan terus menamparnya membuatnya mau tidak mau harus mengikhlaskan Alexia pergi.
Aksara mendekati wajah cantik Alexia yang kian memucat, ia berkata sesuatu ditelinga Alexia agar dia dapat mendengarnya dengan jelas.
"k-kamu yang hiks t-t-tenang yah, a-aku akan menyelamatkanmu hiks... A-aku sayang kamu, aku cinta kamu, kumohon tetaplah bertahan... "
Aksara memincingkan matanya dan menatap tajam pamannya yang mencoba mendekatinya, Aksara langsung mengangkat pistolnya dan menembakkan peluru hanya sekedar untuk memperingatkannya.
Dor
Refleks Chandra menyamping dan memundurkan langkahnya, tapi dengan konyolnya ia terpeleset karena salah pijakan. Alhasil ia terjatuh dari atap gedung yang setinggi 56 lantai dan menghantam tanah.
Semua orang terkejut termasuk Aksara, ia tidak bermaksud untuk membunuhnya ataupun melukainya, tembakan itu tidak akan mengenai Chandra.
Brak!
Ninuninuninu...
"ambulans sudah datang, Aksara cepat bawa Alexia!!"
--Flashback off--
Aksara keluar dari mobilnya dengan senyuman yang mengembang sedari tadi, Aksara dia sangat tidak sabar.
Aksara melangkahkan kakinya memasuki mall dan berhenti di toko perhiasan,dan tanpa ragu dia masuk kedalam toko tersebut, memang itu tujuan pergi ke mall, membeli cincin yang akan ia sematkan dijari manis Alexia. Membayangkan nya saja dia sudah sangat gugup dan tentu saja bahagia.
KAMU SEDANG MEMBACA
Epiphany
Teen FictionAksara, adalah sosok misterius yang sangat ditakuti dan disegani, sebut saja nama lengkapnya Aksara Austhin Aldebaran, mendengar namanya Aksa saja sudah membuat orang-orang takut padanya, apa lagi mendengar nama belakangnya Aldebaran. Siapa yang tid...