2

349 23 0
                                    


Di siang bolong para siswa-siswi mencoba memperhatikan guru didepan mereka, walaupun sebagian diantaranya sibuk dengan kegiatan masing-masing. Bagaimana tidak, sedari tadi guru IPS bercerita layaknya dongeng penghantar tidur.

Alexia menghela nafasnya, matanya menahan rasa kantuk dan telinganya mendengarkan semua perkataan pak Winarto. Sesekali jarinya memainkan pulpen mekaniknya,

"berisik," tegur Razelya yang terganggu tidurnya oleh suara pulpen mekanik milik Alexia.

"Ra, bangun!" Alexia menggoyang-goyangkan tubuh Razelya agar cepat bangun

Razelya enggan membuka matanya, ia malah berdeham menanggapi Alexia yang sedari tadi mengganggu mimpi indahnya. Tidak ada cara lain, Alexia langsung menginjak kaki Razelya, dia pun terbangun dengan wajah kesalnya,

"apa?!" Razelya menggeram.

"tipex gue mana?" tanya Alexia

Razelya melirik mejanya mencari tipex milik Alexia "udah dibalikin"

"belum lo balikin, cepet siniin!"

"gak ada ih,"

Susah sekali Aletha memfokuskan materi yang disampaikan pak Winarto, kedua temannya sangat berisik membuat otaknya buyar. Ia menatap kedua temannya dengan wajah datar,

"hei kalian udah dong!" protes Aletha,

Meskipun begitu Alexia dan Razelya tidak menghentikan perkelahian mereka tentang tipex, sangat tidak berfaedah sekali. Alexia sudah muak karena selalu membeli tipex yang terus-menerus hilang setiap minggunya, jangankan hilang karena dipinjam, mengedipkan mata saja tipex sudah menghilang dari tempatnya.

Sudahlah Aletha menyerah, ia kembali menulis materi dibukunya,

Sret

Tak sengaja Alexia menyenggol tangan Aletha sehingga coretan yang amat panjang terpampang dibukunya. Tangan Aletha mencubit pipi Razelya dan Alexia dengan gemas, ia mempelototi kedua

"aw sakit!" keduanya meringis

Tiba-tiba mereka menjadi pusat perhatian termasuk pak Winarto yang menatap ketiga muridnya dengan ekspresi innoconect. Pak Winarto menggeleng-gelengkan kepalanya,

"kalian bertiga berdiri diluar!" perintah pak Winarto

Aletha berdiri "tapi pak, bukan say-"

"gak ada tapi-tapi an, kalian berdiri sampai jam pelajaran saya berakhir!" lanjut pak Winarto yang sudah mutlak dengan keputusannya

Aletha mendengus, tak henti-hentinya ia mempelototi Alexia dan Razelya yang sedari tadi nyengir kuda padanya. Yang benar saja, Aletha belum pernah dihukum sebelumnya, dan sekang dia dihukum gara-gara sebuah tipex.

Pegal mulai terasa di kaki mereka, terutama Razelya yang sedari tadi ia mengeluhkan kakinya.

"Alexia!" panggil seorang lelaki yang sedang mendekat ke arah mereka,

Aletha dan Razelya terkejut dan menepuk-nepuk lengan Alexia, Alexia melirikkan pandangannya melihat orang yang memanggilnya. Pantas saja Aletha dan Razelya histeris, rupanya yang memanggilnya itu Diandra Bastian Afras, cowok tampan yang memasuki daftar most wanted di sekolah.

Diandra tersenyum simpul menyapa Alexia dan kedua temannya yang masih tak percaya dengan kedatangan Diandra,

"kenapa kalian berdiri didepan kelas?" tanya Diandra

"kita lagi dihukum," jawab Alexia to the point

"Diandra, ayo cepetan kita udah ditungguin dilapang!" seru temannya yang bernama Rheinallt Audyn Wyn, dia juga termasuk dalam most wanted

EpiphanyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang