22

110 6 0
                                    

Saat ini di 'Sad Cafe Forever' Alexia dan Diandra telah menikmati makanan yang telah di pesan.
Diandra mengajak Alexia kesini karena Diandra akan berbicara serius dengan Alexia.

"Al, gue mau ngomong serius sama Lo." Diandra membuka pembicaraan saat melihat Alexia selesai makan.

"Mau ngomong apa?"

"Ekhm... em... sebenarnya..." Diandra tiba-tiba menghentikan bicarakan dan membuat Alexia bingung.

"Sebenarnya apa, Ndra?" Tanya Alexia penasaran.

Diandra menarik nafasnya dalam lalu mengeluarkannya secara perlahan, ia hatus memantapkan hatinya.

"Sebenarnya gue udah lama suka sama Lo." Diandra berbicara secepat kilat, layaknya seorang raper. Aslinya Alexia mendengar dengan jelas omongan Diandra tapi karena ngga mau kepedean Alexia minta di ulang.

"Apa? Coba diulangi, jangan cepet-cepet ngomongnya."

"Jadi gue udah suka sama Lo Al dari lama," jelas Diandra sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Kenapa ngga tembak gue dari dulu?"

Diandra yang mendengar itu hanya bisa meringis. "Ya- ya gimana ya, gue punya alasannya sendiri, Al."

"Tapi emang lo mau Al pacaran sama gue?" Tanya Diandra

Alexia menoleh ke Diandra, "Lo tau gue udah ada yang punya?"

"Tau," jawab Diandra.

"Yaudah berarti gue ngga bisa pacaran sama Lo."

Diandra hanya menganggukkan kepalanya dan menahan sakit di hatinya kala dia ditolak oleh cewek karena sahabatnya, padahal dia sudah tahu jawabannya dan dia siap dengan konsekuensinya.

"Gak papa, tapi kalau besok-besok Lo sedih Lo bisa dateng ke gue, gue sanggup jadi temen curhat Lo kok, dan kalo misal ada yang sakitin Lo, gue orang pertama yang bakal bawa Lo pergi dari negara ini."

"Thanks, Ndra."

Diandra hanya tersenyum lega, ia langsung menatap langit sore yang terlihat di jendela kafe. Diandra langsung menawarkan Alexia untuk pulang bersamanya dan disetujui oleh Alexia.

"Yaudah cuman itu aja yang mau gue omongin. Yuk balik, dah sore nih, " Alexia hanya menganggukkan kepalanya.

"Thanks ya ndra buat hari ini," kata Alexia saat tiba di depan rumah.

"Iya Al, sama-sama. Yaudah gue pulang dulu ya."

"Iya hati-hati." Diandra hanya tersenyum di balik helm full face nya.




💫💫💫




"BANGSAT LO NDRA!!" Teriakan Aksara menggema di depan markas, tidak ada yang bisa menghentikannya bahkan semua anak buah hanya bisa milihat tanpa membantu.


BUGH

"KENAPA LO NGAMBIL ALEXIA DARI GUE NDRA!!" Darah segar mengalir di sudut bibir Diandra saat Aksara meninjunya.

BUGH... BUGH

Kepalan Aksara terus menerus memukuli Diandra dengan emosi yang meluap-luap.

Rheinallt yang merasa kasian dengan Diandra yang sudah babak belur lantas berteriak, "SA STOP SA DIANDRA BISA MATI SA. INGET DIA SAHABAT KITA SA!!"

"KALO DIA SAHABAT KITA KENAPA DIA TIKUNG GUE DAN BOCORIN RENCANA ITU HAH!? DIA MAU MANFAATIN KITA DENGAN RENCANA ITU, TERUS LO DEKET BISA DEKET DENGAN ALEXIA, GITU!? RENCANA YANG KLISE, TAU GAK LO!?" Aksara menghentakan kasar tangan Rheinallt saat Rheinallt berusaha menghentikannya.

EpiphanyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang