Perlahan, kedua kelopak mata milik gadis yang telah tertidur selama hampir lima bulan itu terbuka.
Menampakkan irisnya yang berwarna coklat gelap.
Bau khas dari obat-obatan kimia langsung menyeruak masuk ke hidungnya. Dicerna oleh otak, untuk berpikir dimanakah dirinya sekarang.
Apa surga? Atau mungkin neraka?
Tapi saat menyadari lengannya kaku dan terpasang selang panjang. Dirinya yakin seratus persen sedang berada di rumah sakit.
Gadis tersebut beranjak duduk dengan susah payah. Seberapa lama dirinya terbaring, sampai tulang-tulangnya hampir rapuh dan mengeluarkan bunyi gertakan "Ma.." hanya kata tersebut yang mampu keluar dari bibirnya. Rasanya lemas sekali walau hanya berkata sedikit.
Pintu bercat putih itu terbuka, ada wanita dan pria yang berdiri disana tersenyum lebar.
"Anna?" Mereka begegas masuk, dan menghampiri anaknya yang terduduk lesu diatas ranjang pasien.
Celine memeluk anna erat, seakan takut kehilangan lagi "kamu bangun...syukurlah..."
Sedangkan lucas menatap keduanya dengan senyum tipis. Baru saja ia dan istrinya mendengar kabar jika dalam seminggu anna tidak bangun, maka yah.. anna dinyatakan tewas dalam pengeboman rumah james.
"Papa tidak mau memelukku?" Tanya anna ragu, melihat ayahnya nampak biasa saja dengan kehadirannya. Padahal ia sangat rindu akan kedua orang tuannya.
Lucas tertawa kecil sambil mengusak surai putrinya "maaf.." ujarnya, lantas merengkuh tubuh putri dan istrinya. Dua perempuan yang menjadi tanggung jawab sehidup sematinya.
"Apa yang terjadi?"
---
Nisan yang terbuat dari marmer diluruhi oleh air hujan. Makamnya terlihat sangat kuno tetapi masih terawat sampai sekarang.
Berminggu-minggu atau bahkan berbulan-bulan sudah, pemakaman ini anna cari. Mulai dari bertanya ke orang-orang dan mencarinya di internet, akhirnya ia menemukan juga.
Di nisannya terdapat tulisan nama seseorang yang terkubur dibawahnya.
Anna menunduk, rupanya kematian pangeran aragon yang pernah terjadi, itu karena dirinya. Penyebab dari kematian arthur.
Seolah mengubah sejarah, tapi memang hal itu lah yang terjadi. Semua terlewati begitu saja.
Tangannya terulur membersihkan nisan bertuliskan Arthur Yohanesse. Mengingatnya membuat anna senang sekaligus bersedih. Senang karena mereka pernah dipertemukan, dan sedih karena mereka dipisahkan dengan cara paksa.
Disekitar makam arthur, terdapat nama-nama yang tidak asing bagi anna, seperti raja robert, ratu juliana, pangeran alexander, pangeran allen, dan pangeran arsen.
"Maaf arthur" kuburan yang ia datangi pagi ini merupakan tempat pemakaman tertutup milik keluarga kerajaan di jaman dulu, sehingga sudah menjadi tempat sejarah. Awalnya penjaga makam tidak mengizinkan anna untuk masuk, tapi berkat bujuk rayu handalannya, akhirnya si penjaga makam luluh dan memperbolehkan anna berkunjung. Walaupun tidak lebih dari lima menit.
KAMU SEDANG MEMBACA
Meet The Prince [] Hyunjin
FantasyCOMPLETED "Terima kasih untuk Pangeran Arthur dari masa lalu," Lorong waktu itu ada, mesin waktu pun ada. Hanya saja tersembunyi karena bahaya mengancam jika banyak orang mengetahui keberadaannya. (Fantasy-science fiction(fanfiction) series) MEET TH...