_29

911 155 2
                                        

Karena merasa ini bukanlah keputusn sepihak, maka james memutuskan menelpon lucas dan celine yang merupakan orang tua anna.

Sistem TM004Tvc memanglah masih dalam mode eror, membuat james kalang kabut kebingungan untuk mengembalikan anna ke masa yang sekarang.

Padahal dulu, ketika ia yang menggunakannya, tidak pernah terjadi kejadian yang benar-benar membuat kepala pening.

"Lalu, apa anna tidak bisa kembali sekarang juga?" Tanya celine, ibu dari joanna itu sudah mulai mengalirkan air matanya dengan begitu deras.

"Ricky, apa tidak bisa memakan waktu sebentar saja? Bagaimanapu anna harus kembali" ujar james, memberikan secarik kertas dan pensil diatas meja, agar ricky menuliskan kata-katanya dalam kertas tersebut.

Ricky memang membuat serum yang sangat ampuh, yaitu membuat tubuh menjadi transparan, suara dan bahkan jejaknya juga tidak ada.

Berjaga saja, agar keluarganya tidak bisa di temukan oleh albert.

'Tapi serumku hanya akan berfungsi selama 24 jam saja, yang artinya setelah itu aku dan keluargaku akan kembali menjadi incaran albert karena telah menghianatinya, ku mohon tolong...

Dan dia pasti akan segera mengirimkan serum pengendali pikiran untuk joanna agar mau menyerahkan mesin waktunya, temanku dapat membuat mesin waktu untuk mengantarkan barang ke masa lain, jadi mungkin mereka akan menggunakan penemuan tersebut untuk mengirimkan serum pengendali pikiran pada joanna'

"Bagaimana jika 12 jam lagi, aku akan membuat programnya tinggal 12 jam lagi dan dalam 12 jam itu juga aku akan berusaha sebisa mungkin, tapi jika anna tidak bisa kembali setelah itu...." james melirik kedua orang tua anna "maaf..."

"Lakukan jika ini guna menyelamatkan dunia" ujar lucas dengan tegas meski matanya juga sudah memerah.

Joanna adalah putri mereka satu-satunya. Meski anak itu nakal dan bandel, tapi rasa sayang orang tua terhadap anaknya lebih menguasai, karena bagaimanapun, sejak kecil anna lebih sering bersikap manja dari pada marah-marah pada orang tuanya.

"Lakukan...." lirih celine, membuat james benar-benar merasa bersalah.

"Maafkan aku lucas...celine..."

---

Disisi lain, aragon sudah menyiapkan segala persenjataanya untuk peperangan melawan galicia. Tentu saja senjata-senjata tersebut didatangkan dari kastilia dan catalonia yang merupakan kerajaan paling bersahabatndengan aragon.

Anna mendatangi arthur yang tengah memberikan arahan pada pasukannya, baik bala bantuan dari catalonia, kastilia dan pasulan aragon sendiri.

"Arthur..." panggil anna ketika arthur mulai membubarkan kumpulannya.

Arthur seketika menengok ke arah orang yang memanggilnya, arthur tersenyum, sebenarnya dia sadar jika yang berada disampingnya selama ini bukanlah alana, melainkan orang lain, karena perbedaan sikap merek berdua sangat drastis meski wajahnya sangat mirip. Tapi rasanya saat bertemu dengan gadis mirip alana ini, arthur sudah kembali menghangat, lebih bersemangat juga, sama dengan ketika dia masih bersama dengan alana.

"Maaf" kata anna.

Dahi arthur mengernyit keheranan "kenapa minta maaf?"

"Pasti karena kehadiranku, jadi kerajaan galicia menantang aragon untuk berperang"

Arthur tertawa kecil, hingga bibir lebarnya terangkat "aku yang menemukanmu. Pasti sulit ya, selama kau disini bersembunyi dariku?" Tanya arthur "lalu, bagaimana maksud kalau kau dari masa depan? Jujur saja itu sangat fiktif"

Anna menggaruki tengkuknya "aku sendiri tidak tau arthur, bagaimana aku bisa disini. Yang jelas sebenarnya aku ingin kembali ke masa harusnya aku berada"

Lelaki itu menepuki puncak kepalanya "kita cari cara setelah peperangan nanti selesai ya?"

Anna tidak menjawab, malah mengeluarkan dua jam analog yang dulu sengaja mia tinggalkan dirumah gilbert. Disodorkan salah satunya pada arthur "kau pakai ya, kalau mungkin terjadi, jika aku kembali ke masa depan, aku ingin bersamamu"

"Itu pasti!"

Atensi keduanya teralih ketika jacob, sang panglima mulai memberi arahan dari atas podium, karena hari mulai pagi "Setelah matahari terbit, pasukan 1 dipimpin pangeran alex akan berangkat ke perbatasan aragon-leon, sedangkan sekarang pasukan 2 sudah berada disana untuk melakukan penyerangan secara sembunyi atas siasat pangeran arthur, pasukan 3 dipimpin pangeran arsen dan pangeran david berada setelah pasukan 1, sedangkan pasukan 4 bersama pangeran allen tetap tinggak di pintu utama istana"

"Lalu kau berangkat kapan?" Tanya anna setelah jacob selesai memberi penjelasan.

"Ketika matahari mulai terbit nanti, aku akan ikut pasukan 1" jawab arthur seraya memasangkan kalung analog yang diberikan anna padanya.

Arthur memperhatikan kalungnya "kenapa gantungannya seperti jam?"

"Itu memang jam analog, tapi bukan jam biasa"

"Kenapa kau sebut bukan jam biasa?"

"Karena aku berharap akan ada keajaiban ketika ada orang yang memakainya" anna ikut memasangkan kalung satunya lagi ke lehernya sendiri.

---

Matahari sudah separuh terbit, pasukan aragon juga sudah bersiap pada posisi masing-masing begitu pula dengan pasukan galicia.

Arthur berjalan mendekati pasukan galicia didepannya sambil merapikan baju zirah yang ia kenakan.

"Meminta bantuan dari kerajaan lain? Astaga..." ujar kevin, setelah mereka berdua sebagai pemimpin dari kubu masing-masing saling berhadapan dengan jarak sekitar satu meter.

Arthur menyeringai "aragon punya banyak sahabat, hingga mereka senantiasa membantu kami dalam keadaan apapun. Bukannya malah melakukan hal licik seperti yang dilakukan orang didepanku ini, ck! Pemimpin yang buruk"

Kevin mengeram marah karena merasa telah direndahkan "karena kami galicia punya apapun sendiri dan tidak memerlukan bantuan dari siapapun"

"Terserah apa katamu.."

Kevin balas mengangkat pedang ditangan kananya tinggi-tinggi, menandakan ia mulai menyerang.

Tak tunggu waktu lama, pedang yang dipegang kevi menjulur didepan arthur. Tapi sang pangeran aragon satu itu dengan sigapnya menghindar dan malah balas mengacungkan pedangnya pada kevin.

"Segera katakan selamat tinggal sebelum kau mati arthur"

To be continued...

Meet The Prince [] HyunjinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang