"Jangan! Bahaya anna.." bibi amor sampai menggerutu kesal. Tadi siang sudah berulah, malam ini mau apalagi.
Anna menyatukan kedua tangannya di depan dada hingga membentuk sikap memohon "ayolah bi, aku janji tidak ceroboh lagi...aku kan juga ingin ke rumah mia"
"Tidak,biarkan gilbert saja yang memberikan-nya besok" balas bibi amor dengan ketus.
"Aku akan pakai penutup wajah, lagipula ini malam hari dan penerangan disini tidak cukup terang untuk mengenali wajah orang,ya bi?" Anna memohon, ia hanya ingin keluar rumah sebentar saja.
"Biarkan saja dia kalau dia mau pergi,kau tidak tau saja,malam hari disini sangat seram, apalagi rumah mia cukup jauh perlu melewati hutan. Hanya ada penerangan obor kalau kau mau,nanti sampai di rumah mia juga hanya ada penerangan redup,bagaimana kau mau pulang?" Gilbert menakut-nakutinya.
"Pergi denganmu lah!" Sahut anna yang membuat gilbert langsung menatapnya tidak suka.
"Aku tidak mau,aku lelah tau,kakiku keram sehabis dari ladang tadi" gilbert malah menggerutu.
"Ya? Ayolah...nanti sampai rumah aku...pijit kakimu" anna memohon dengan ragu. Berat hati sekali mau memijat gilbert.
Namun yang di mintai permohonan hanya tetap menggeleng "pokoknya ya tidak mau, sebenarnya apa sih yang membuatmu ingin keluar?! Sudah tau bahaya,apalagi kau itu ceroboh"
"Ck! Aku hanya ingin bertemu mia!" Bentak anna.
"Kan tadi sudah bertemu,dia baru pulang sekitar lima jam yang lalu. Pasti kau punya rencana lain, iya kan?! Atau jangan-jangan kau ini memang ingin membuat aku dan ibu dipenjara ya!" gilbert mengarahkan telunjuknya ke depan wajah anna.
Anna berdecak kesal,ia lalu melempar kotak kecil itu tepat pada kepala gilbert yang masih dengan posisi berbaring "lihat saja isinya!" Setelah berujar, anna melengos pergi ke kamarnya sendiri, lebih tepatnya kamar gilbert. Bibi amor menyuruh gilbert tidur di ruang tamu supaya kamarnya bisa dipakai anna sementara.
Gilbert membuka isinya,hanya dua kalung kayu dengan ukiran angka-angka kecil biasa. Tidak ada yang spesial menurut gilbert,ia hanya memandangi kalung itu sambil membolak-balikkannya "bu,apa yang spesial dari kalung ini?" Ia bertanya pada bibi amor.
"Ini...bukankah ini waktu, seperti jam analog biasa,tapi hanya ada angka yang menunjukkan waktu tertentu" jawab amor yang membuat sang anak mengerutkan dahinya tidak paham.
"Waktu untuk apa?"
"Pasti anna penasaran,dan mia tau sesuatu"
"Huh! Maksudnya?"
---
Hari ini lucas sudah sampai dirumah james pagi-pagi sekali. Sedangkan celine masih harus mengurusi surat perpindahan anna, karena masa skors di skolahnya sudah habis dan anna belum bisa kembali,dia jadi harus berbohong pada gurunya dengan alasan perpindahan sekolah.
"Bagaimana james,apa sudah bisa diperbaiki?" Tanya lucas,ia benar-benar mengkhawatirkan putrinya.
James mengangguk pelan "tapi tidak sepenuhnya, entahlah luce,semuanya belum selesai. Beberapa sistem tercemar virus. Akan butuh waktu lama..."
KAMU SEDANG MEMBACA
Meet The Prince [] Hyunjin
FantasiaCOMPLETED "Terima kasih untuk Pangeran Arthur dari masa lalu," Lorong waktu itu ada, mesin waktu pun ada. Hanya saja tersembunyi karena bahaya mengancam jika banyak orang mengetahui keberadaannya. (Fantasy-science fiction(fanfiction) series) MEET TH...