_15

1K 175 1
                                    

Mia menunjuk-nunjuk tanah yang mereka pijaki.

"Dibawah tanah" tebak anna dan mia mengangguk.

"Tidak ada yang tau ada ruangan di bawah rumah kami. Bahkan ayah dan ibuku sekalipun, hanya kakek dan aku,kalau aku,itupun tidak sengaja melihatnya" jelas mia.

Anna mengeluarkan dua kalung dengan gantungan jam analog tersebut dari sakunya "apa kita bisa kesana?"

"Masalahnya,kalau sampai ayah atau ibuku melihat bagaimana?"

Anna tampak mengetuk-ketukkan jarinya ke dagu,berpose sedang berpikir,kemudian ia tiba-tiba mengangkat telunjuknya ke atas sambil berseru "ah iya! Sebentar lagi akan diadakan pesta,dan semua warga desa harus datang. Kita bisa gunakan kesempatan itu"

Kia memiringkan kepalanya ke kanan "kau tau dari mana?"

"Tidak sengaja menguping" jawab anna memperlihatkan cengirannya.

Mia hanya membulatkan bibirnya "sekarang kau bawa dulu saja ya kalungnya,siapa tau perlu"

Anna langsung memeluknya erat "terima kasih mia...terimakasih sudah mempercayai-ku...terimakasih sudah mau membantuku..." dan langsung dibalas mia tak kalah erat.

Suara deheman berat itu mengalihkan atensi keduanya "hanya dengan mia? Tidak ingin berterimakasih padaku?" Rupanya gilbert.

Anna menggeleng keras,membuat gilbert mendengus dan langsung berjalan meninggalkannya "pulang saja sendiri" ucapnya datar dan terdengar ketus.

Sontak anna tertawa keras lalu menyusulnya, tak lupa ia pamit dan berterimakasih lagi pada mia.

---

Para pengawal yang diutus kerajaan mulai berkeliling ke setiap rumah warga. Sesuai permintaan pangeran arthur,para utusan itu mendata seluruh jumlah anggota kleuarga dalam satu rumah. Tak lupa mengingatkan harus memakai penutup wajah khusus gadis muda.

Tiba saatnya rumah amor, gilbert sudah mengintip dari balik jendela. Dan dengan segera, ia menyuruh anna untuk bersembunyi.

"Permisi,kami diutus pihak kerajaan untuk mendata anggota keluarga setiap satu rumah di desa ini" ujar salah satu pengawal, bibi amor mempersilahkan orang-orang utusan kerajaan tersebut untuk masuk ke dalam rumahnya "jadi, ada berapa anggota keluarga anda?"

"Dua" jawab gilbert yakin tanpa keraguan. Membuat salah satu diantara mereka mengernyit ketika menyadari seauatu.

"Kau tidak berbohong?" Tanyanya,lantas di jawab gelengan dari gilbert.

"Tapi aku melihat baju perempuan berwarna merah muda di jemur dihalaman rumah kalian, tidak mungkin kau yang memakainya kan, secara warna itu biasanya digemari gadis-gadis muda" lanjutnya,yang menbuat amor maupun gilbert ketar-ketir,kenapa mereka sampai lupa dengan baju anna yang masih menangkring di atas jemuran.

"I-itu bajuku,aku menyukai warna mencolok. Memang tidak boleh kalau wanita tua sepertiku memakai pakaian dengan warna mencolok?" Meski diterpa kegugupan,bibi amor tetap berusaha berbicara biasa saja, agar tidak menimbulkan kecurigaan oleh mereka.

"Aku tidak tau kalian berbohong atau tidak, tapi ingat saja konsekuensi yang akan kalian dapat jika berani membohongi kami" ucapnya "aku mengucapkan ini karena kalian berdua terlihat mencurigakan dan menyembunyikan sesuatu"

Gilbert tiba-tiba tertawa keras,membuat mereka bingung "astaga! Tuan,untuk apa kami berbohong,lagipula bukankah ini pesta penjamuan. Mana mungkin kami malah mengembunyikan salah satu anggota keluarga kami, yang ada tidak dapat jatah makan"

"Ya sudahlah terserah kalian. Maaf jika kami sudah berprasangka buruk" para pengawal kerajaan itu akhirnya pergi dari rumah amor, membuat keduanya bernafas lega.

Begitu mendengar suara keramaian tadi mereda,anna keluar dari tempat persembunyiannya. Mengintip dari balik tembok "bi? Sudah sepi?" Tanyanya yang dibalas anggukan oleh amor.

"Mereka tadi curiga ya? Maaf aku lupa mengangkat jemuran bajuku"

"Tidak apa, mereka juga sudah pergi. Meski tidak sepenuhnya percaya" ucap bibi amor.

Gilbert tiba-tiba memukul kepala anna menggunakan kepalan tangannya "untung ada aku, berterimakasih pada kakak" ia mengulurkan tangan kanan tepat didepan wajah anna,membuatnya seketika menghindar.

Anna menepis kasar tangan gilbert,tapi setelah itu malah memeluk bibi amor "terimakasih sudah membantuku bi..."

Sedangkan gilbert hanya mengelus dada "sabar, gilbert orang baik" gumamnya yang membuat kedua perempuan itu cekikikan.

"Oh iya,malam pesta nanti aku akan ke rumah mia" celetuk anna.

Bibi amor sudah tidak terkejut,karena sepulang dari rumah mia kemarin,anna langsung menceritakan semuanya. Tapi tidak pada gilbert, lelaki itu sedang menatapnya tajam.

"Mau apa lagi anna..." sebisa mungkin ia kontrol emosi yang handak mencapai puncaknya. Anna itu terlalu banyak mencari perkara hidup.

"Tidak apa-apa,ibu sudah mengizinkannya, dia kesana untuk cari tau tentang kalung mia yang kemarin tertinggal. Anna bilang,kakeknya mia yang sudah meninggal itu pasti tau sesuatu tentang adanya anna disini"

"Kalau begitu kau boleh pergi,tapi kalau kau sampai terlibat masalah dengan anggota kerajaan, tolong jangan bawa-bawa kami" gilbert nampak menahan marah. Terlihat dari raut wajahnya yang memerah.

"Aku janji tidak akan terjadi apapun"

"Tidak bisa dipercaya" lelaki itu bergumam kecil yang masih dapat didengar dengan jelas.

"Sudahlah anak-anak...mari makan!" Tutur bibi amor yang tengah menyiapkan makanan di tiga piring. Anna pun menghampirinya "maaf,hari ini kita makan ini saja"

Tersedia bubur di atas piring,sebenarnya anna sudah mau muntah saja. Tapi melihat wajah bibi amor yang sepertinya kelelahan akibat terlalu banyak bekerja,ia mencoba menahan mualnya sekuat mungkin.

---

Di tahun 2020,anna sudah pergi kurang lebih tiga bulan. Sejak tiga bulan itu juga,lucas lebih sering mengunjungi rumah james untuk sekedar menanyai keadaan anaknya.

Hasil dari usaha james itupun sedikit demi sedikit mulai muncul. Mesin waktu TM004Tvc belum sepenuhnya dapat digunakan secara stabil lagi.

Tapi setidaknya mereka kembali bisa mendeteksi keadaan anna. Meski belum dapat digunakan untuk mengembalikan anna ke masa sekarang.

"Anna baik-baik saja" ujar james yang masih setia memandangi layar komputer kuno miliknya atau mungkin milik anna yang selalu terhubung dengan mesin waktu.

"Sepertinya dia melewati masa yang baik disana" sahut lucas yang duduk di kursi belakangnya.

James menjawabnya dengan ragu "Mungkin...tapi luce,tahun 1402 adalah tahun paceklik,aku khawatir anna kelaparan atau kesulitan disana"

"Kalau untuk itu biarkan saja,setidaknya anna tidak terluka"

To be continue....

Meet The Prince [] HyunjinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang