_30

932 151 3
                                    

Tidak ada yang tau, kalau anna ikut menerobos dalam peperangan yang sedang terjadi. Karena baju zirahnya yang tertutup dan besar, jadi tidak kelihatan kalau dia adalah anna, pun tidak akan ada yang melarangnya.

Anna menerobos kerumunan, sesekali melawan para pasukan dari galicia yang menyerangnya.

Dapat ditangkap indra penglihatannya, dua pemimpin utama dari kubu masing-masing tengah bertarung hebat.

Kaki arthur mengucurkan darah, sedangkan lengan kevin terlihat merah satu garis panjang, sepertinya mereka berdua memang menjaga pasukan masing-masing.

Anna berjalan mendekati keduanya, melawan orang-orang galicia yang berusaha melawan arthur secara bersamaan. Tubuhnya mungkin tak cukup tangguh, tapi setidaknya mengurangi kelelahan arthur menghadapi musuh.

Pagi hari yang benar-benar melelahkan, darah menggenang dimanapun. Sedangkan mayatnya bergelimpangan, para pejuang dan relawan bersimbah darah demi mempertahankan hak dan wilayah mereka.

Bahkan awan mendung seolah mendukung kejadian mengerikan dibawahnya, lantas menurunkan rintikan hujan yang tak begitu deras, membuat keringat,darah dan air mata mereka semua bercampur dengan air hujan.

"Aku lakukan ini untuk alana..." lirih arthur, tangannya sudah benar-benar sakit karena tergores pedang lancip milik salah satu pasukan dari galicia.

Galicia memang brutal, mereka melawan arthur secara bersamaan, tapi arthur merasa terbantu dengan adanya seseorang disampingnya.

Orangnya kecil dan pendek, wajahnya tertutup tudung peraknya, jadi wajahnya tidak terlihat sama sekali.

"Wah!! Gadis ini rupanya haha" anna tersentak, salah satu pasukan galicia menodong tudungnya sampai jatuh yang membuat wajah anna terpampang jelas.

Arthur terbelalak, tapi masih fokus dengan kevin yang membrutal "joanna! Apa yang kau lakukan! Kembali ke istana!"

"Tidak mau! Aku ingin membantu kalian" sahut anna.

"Gadis barumu keras kepala" seringai kevin, lelaki itu lantas mengambil pedang yang lebih
panjang dari tangan salah satu orang kepercayaanya. Jadi sekarang kevin memakai dua pedang secara bersamaan.

Kevin membuat arthur mengalihkan perhatiannya dengan menyuruh beberapa pasukan galicia mengerumuni, sedangkan dirinya sendiri mengambil alih anna "hai, siap mati ditanganku"

Pedang itu mengayun kesana-kemari sesuai geraka anna, cukup sulit menghindar, karena dirinya tidak pernah ikut berperang selama ini. Mungkin hanya ikut pelatihan bela diri di sekolah saja.

Saat petir mulai menyambar, dan hujan pun semakin deras, telinga arthur seperti mendengar telepati. Tidak terlalu jelas, karena dalam keadaan seperti ini yang arthur dengar hanya gementing pedang dan gemericik hujan juga sambaran petir yang seperti di atas kepala.

Tak lama kemudian, dirinya kembali mendengar telepati lagi, kali ini lebih jelas "tolong suruh joanna kembali ke desa di aragon timur secepatnya, mia yang memberiku pesan wahai pangeran arthur" arthur baru mengenal, suara tersebut merupakan suara milik kepala desa di aragon timur, tempat ia bertemu gadis yang mirip alana alias joanna.

"Joanna kembalilah ke desa! Mia mencarimu!" Seru arthur.

Anna tidak mendengar, gadis itu nasih fokus dengan ayunan kedua pedang pangeran kevin, sesekali membalasnya.

Meet The Prince [] HyunjinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang