_16

1K 186 1
                                    

Tepat hari dimana pesta penjamuan diadakan.

Seluruh orang yang bersangkutan dengan acara tersebut sedang disibukkan dengan berbagai kegiatan.

Mulai dari memasak bagi yang perempuan,dan menghias pelataran balai desa oleh laki-laki.

"Kerjakan dengan baik! Acara ini diminta langsung oleh pangeran arthur, aku tidak ingin ada kesalahan" sang kepala desa berkata dengan keras.

Melihat para warganya bekerja dengan sangat hati-hati dan baik,arthur merasa sangat dihormati,ia pun akhirnya ikut turun tangan menuju para lelaki muda yang tengah mengangkati bangku-bangku dan kursi untuk di tata.

"Jangan pangeran!" Salah satunya berseru. Membuat yang lain mengangguki.

"Tidak apa-apa, aku hanya ingin membantu. Kalian sepertinya juga seusiaku. Panggil saja arthur" ujarnya dengan sedikit tersenyum simpul.

Salah satu laki-laki yang juga berada disitu, yang tak lain adalah gilbert,ia merasa pangeran di depannya ini memang orang baik. Kalau sampai dia tau keberadaan anna bagaimana
,apa dia masih akan bersikap baik seperti ini.

Hingga malam hari pun tiba.

Para warga sudah bersiap-siap pergi ke pesta penjamuan tersebut. Apalagi para remaja perempuan,sudah sangat sibuk merias diri masing-masing, meski peraturannya harus memakai penutup wajah,tapi tak menyusutkan keinginan mereka untuk mempercantik tubuh maupun pakaian.

Para gadis-gadis muda itu mulai berdatangan di awal acara, gaun pernak-pernik dan mengkilap mulai menghiasi sekeliling pelataran balai desa.

Dilanjut para warga laki-laki dan perempuan lainnya. Sungguh mereka semua terlihat sangat bahagia dilihat dari raut wajahnya yang berseri-seri.

Disisi lain,anna sudah memakai pakaian serba tertutup. Mia juga berada di rumah bibi amor agar tidak dicurigai orang tuannya jadi ia meminta izin pergi ke rumah gilbert dulu.

Sedangkan bibi amor sudah berangkat sejak sore dikarenakan para wanita tua harus membantu memasak makanan untuk disajikan di balai desa.

Bersama gilbert juga, gilbert dan teman-teman sebayanya yang mengurusi tata perlengkapan untuk pesta. Seperti meja,kursi,dan berbagai hiasan untuk mempercantik. Dia sempat pulang sebentar untuk mengganti baju.

"Ayo mia!" Seru anna setelah persiapan mereka selesai "maaf ya,kau jadi tidak bisa datang ke pesta. Aku yakin kau sebenarnya sangat ingin datang.."

"Tidak masalah,aku harap malam ini akan membuahkan hasil. Aku berharap bisa menolongmu kembali ke masa dimana harusnya kau berada" balas mia dengan senyum hangatnya.

Keduanya berangkat melalui kebun dan ladang agar tidak dilihat orang. Selain memakai baju tertutup,anna begitu pula mia masih mengendap-endap untuk mengawasi keadaan sekitar.

Beberapa menit kemudian mereka berdua sampai di rumah mia dengan selamat dan aman.

Segera saja mia mengajak anna pergi ke dapur, gadis itu kemudian meniup sembari mengelap kotak kecil yang menempel di tembok dan tertutup oleh kain kucel. Siapapun pasti tidak akan menyangka bahwa di balik kain tersebut terdapat sebuah rahasia besar.

Mia membukannya,kemudian tampaklah tombol berbentuk lingkaran berwarna silver yang sudah usang.

Perlahan jari telunjuknya masuk kedalam kotak tersebut,lalu menekan tombolnya.

Meet The Prince [] HyunjinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang