D-Zero: 04

720 162 52
                                    

D-Zero

Chapter 04 : Rapat D-Zero

.
.
.

Motto:

"Dunia tak butuh orang jahat. Dunia hanya butuh orang yang peduli sesama."

.
.
.

Yel-yel:

D-Zero!
Do it! Do it! Do it!

.
.
.

Chapter 04 start

.
.
.

Siang hari, matahari bersinar cukup terik di langit. Udara sedikit panas menerpa kota Seoul, di penghujung pergantian musim panas ke musim gugur, daun mulai berjatuhan, meninggalkan dahan dan pohon, meluruh jatuh ke tanah.

Angin berhembus perlahan, mengoyak dedaunan dan tumbuhan yang hidup di sekitar Dienga High School. Sekolah itu masih ramai di siang hari, karena jam pelajaran baru akan selesai sekitar pukul tiga sore. Ada juga yang akan bertahan di sekolah sampai malam, seperti siswa dan siswi tingkat akhir. Mereka harus rela belajar di kelas hingga malam untuk mempersiapkan ujian sekolah dan ujian masuk universitas.

Seperti itulah kehidupan di sekolah Dienga, jadi tak akan ada kata sekolah sepi, kecuali tengah malam sampai pagi. Selebihnya, pasti ada saja siswa atau siswi yang bertahan di sana, belajar hingga malam menjelang. Bahkan di waktu tengah malam sampai pagi pun, akan selalu ada penjaga yang mengecek sekolah setiap satu jam sekali. Apalagi dengan semua kejadian yang terjadi di Dienga, kepala sekolah selalu mewanti-wanti kepada seluruh warga sekolah untuk ikut menjaga ketertiban.

Namun entah mengapa, malam itu. Ketika cuaca sedang tak bersahabat, terjadi sebuah peristiwa yang mengejutkan semua warga sekolah. Entah bagaimana kronologi peristiwa itu, yang membingungkan adalah penjaga sekolah pun kebetulan sedang izin karena sakit.

Bukankah hal itu sangat aneh? Dimana ada sebuah kebetulan yang terlihat seperti direncanakan?

Maka dengan semua fakta itu, Lee Jeno selaku ketua D-Zero merasa ada yang tidak beres. Perihal kematian Eunsoo yang terjadi kemarin, dia masih terus memikirkannya hingga hari ini. Bahkan, kini dia sudah mengumpulkan seluruh anggota D-Zero di ruangan. Menatap satu per satu anggota yang kini menunggu Jeno berbicara.

"Sebelumnya, aku ingin minta maaf. Pada Hyunjin, Clarissa, dan Seungmin." Jeno menatap satu per satu anggota yang namanya dia sebut, "Maaf karena sikapku kemarin sedikit kekanakkan."

Hyunjin mengernyit bingung. Dia tidak tahu sikap mana yang Jeno maksud karena sekarang di otaknya hanya ada pemikiran tentang kematian Eunsoo yang masih menjadi misteri.

"Kemarin aku sempat menyuruh Hyunjin melakukan interogasi sendiri ke Semi sunbae. Maaf Hyunjin, aku melakukan itu karena terbawa suasana." Jeno menjelaskan lebih jauh ketika menangkap raut wajah tak mengerti Hyunjin.

Kemarin, ketika Hyunjin, Clarissa, dan Seungmin pergi menemui Dokter Kim, Jeno sudah meminta maaf ke anggota D-Zero lain, karena itu kini dia tinggal meminta maaf pada tiga anggota lagi. Untuk menuntaskan perasaan bersalah di hatinya.

Sejujurnya Hyunjin masih tidak paham, bagian mana dari sikap Jeno yang menurutnya kekanakkan. Namun ketika mata Hyunjin melihat ke arah Jaemin, laki-laki itu meminta Hyunjin mengiyakan saja agar rapat cepat dilaksanakan.

DZero | 00L ✔ [Segera Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang