D-Zero: 22

421 107 18
                                    

D-Zero

Chapter 22: Rahasia Azalea

.
.
.

WARNING!

Aku ingetin ya! Semua yang ada di cerita ini, sifat, tindakan, dan perilaku para tokoh. TIDAK ADA KAITANNYA DENGAN DUNIA NYATA MEREKA.

Jadi kalau mereka di sini jahat, tolong jangan sampai membenci mereka di dunia nyata. Karena semua yang terjadi di sini hanya cerita. FIKSI.

Tolong! Aku mohon jangan bawa masalah di cerita ini ke kehidupan real mereka.

Semoga kalian semua mengerti.

.
.
.

Motto:

"Dunia tak butuh orang jahat. Dunia hanya butuh orang yang peduli sesama."

.
.
.

Yel-yel:

D-Zero! Do it! Do it! Do it!

.
.
.

Chapter 22 start

.
.
.

Suhu ruangan D-Zero berubah menjadi dingin, tenang, serta penuh misteri. Diamnya Taeyong sejak lima belas menit lalu menimbulkan banyak tanya di dalam empat kepala lain yang ada di sana.

Jeno, Renjun, Jaemin, dan Hyunjin masih setia menunggu Taeyong mengucapkan kata pertamanya untuk menjelaskan tentang apa yang ingin sekali mereka dengar.

Waktu terasa berjalan lambat ketika seseorang sedang di hadapkan dengan sebuah pilihan untuk menunggu. Detik demi detik berlalu tanpa perhitungan pasti.

Taeyong masih diam sampai di menit ke tujuh belas, hembusan napas rendah terdengar mengisi kesunyian ruang D-Zero.

"Azalea adalah bunga kesukaan Joohyun." Kalimat pertama dari Lee Taeyong setelah diam belasan menit menjadi pusat perhatian bagi empat pasang mata lain.

Mereka memandang lurus ke tempat di mana ketua pertama D-Zero duduk. Setia menunggu sosok itu melanjutkan kalimatnya.

"Dulu, aku yang membelikannya bibit untuk menanam azalea. Dia menumbuhkan bunga itu di pot, menaruhnya di ruang tamu sebagai tanaman hias." Taeyong memulai penjelasan, matanya menerawang ke langit-langit ruangan D-Zero. Sementara punggung ia sandarkan ke sofa.

"Joohyun sangat menyukai azalea sampai bunga itu menjadi julukan untuknya. Azalea dari Dienga. Itu nama yang dia dapat." Senyum mengembang di wajah Taeyong setiap kali nama Joohyun disebut.

"Baginya, azalea melambangkan banyak hal. Bunga itu adalah lambang dari keikhlasan, perjuangan, keindahan, sekaligus misteri. Aku tidak tahu apa yang membuat Joohyun sangat menyukainya sampai repot-repot merawat azalea, padahal kita bisa mendapati bunga itu di gunung. Bunga yang tumbuh dari semak belukar itu sejatinya hanya sebuah bunga liar di mana penampilannya mampu menarik simpati orang lain."

Jeno tidak tahu sebenarnya, akan dibawa ke mana pembicaraan tentang bunga azalea. Yang dia tahu, dia hanya harus mendengarkan penjelasan Taeyong. Mengabaikan hal lain yang saat ini tengah mengganggu pikirannya.

DZero | 00L ✔ [Segera Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang