D-Zero: 20

468 104 35
                                    

D-Zero

Chapter 20: Seuntai Bunga

.
.
.

WARNING!

Aku ingetin ya! Semua yang ada di cerita ini, sifat, tindakan, dan perilaku para tokoh. TIDAK ADA KAITANNYA DENGAN DUNIA NYATA MEREKA.

Jadi kalau mereka di sini jahat, tolong jangan sampai membenci mereka di dunia nyata. Karena semua yang terjadi di sini hanya cerita. FIKSI.

Tolong! Aku mohon jangan bawa masalah di cerita ini ke kehidupan real mereka.

Semoga kalian semua mengerti.

.
.
.

Motto:

"Dunia tak butuh orang jahat. Dunia hanya butuh orang yang peduli sesama."

.
.
.

Yel-yel:

D-Zero! Do it! Do it! Do it!

.
.
.

Chapter 20 start

.
.
.

Clarissa langsung dilarikan ke rumah sakit setelah berhasil diselamatkan oleh Hyunjin dan polisi. Kini, gadis itu tengah mendapat perawatan atas luka-luka yang didapatnya saat diculik.

Hyunjin dengan sabar menunggu dokter keluar dari ruang rawat untuk mendengar kabar mengenai Clarissa. Dia di sana tidak sendiri, ada Renjun dan Doyoung bersamanya.

"Bagaimana keadaan Clarissa?" Sebuah pertanyaan terlontar keluar dari Mark yang baru saja datang ke rumah sakit bersama Jeno.

Jeno tadi memang langsung ke kantor polisi setelah dari tempat penyekapan Clarissa untuk menjemput Mark.

"Dokter masih memeriksanya." Doyoung menjawab setelah melihat Hyunjin dan Renjun tidak membuka suara.

"Astaga! Dia tidak apa-apa, kan? Orang gila itu tidak menyentuhnya lebih jauh, kan? Sungguh! Aku akan membunuhnya kalau adikku terluka." Mark berucap dengan mata memancarkan amarah, kedua tangan terkepal di sisi tubuh.

Tidak ada jawaban yang Mark dapat dari tiga orang di sana. Sebab mereka semua pun tak tahu sudah sejauh apa perbuatan Felix pada Clarissa.

Mark berdecak kesal ketika tak ada yang menjawabnya. Dia lalu melihat Hyunjin di kursi tunggu. Laki-laki itu terlihat sangat cemas dengan mata terus tertuju ke pintu ruang rawat Clarissa.

Oh, jadi benar apa kata Jeno. Hyunjin tiba di sana lebih dulu dari para polisi. Dan dia jugalah yang menembak kaki Felix sampai tak bisa kabur. Jeno bahkan menambahkan Hyunjin sempat ingin menembak kepala Felix kalau saja polisi tidak menghentikannya.

Ini aneh. Mark merasa ada yang tak beres dengan Hyunjin. Bagaimana bisa laki-laki itu menemukan Clarissa lebih dulu dibanding polisi? Dapat informasi dari mana dia kalau Clarissa ada di sana?

DZero | 00L ✔ [Segera Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang