D-Zero: 11

553 121 45
                                    

D-Zero

Chapter 11: Lingkaran Kebohongan

.
.
.

Motto:

"Dunia tak butuh orang jahat. Dunia hanya butuh orang yang peduli sesama."

.
.
.

Yel-yel:

D-Zero!
Do it! Do it! Do it!

.
.
.

Chapter 11 start

.
.
.

Udara di kamar Jeno menghangat seiring bekerjanya pemanas ruangan seperti biasa. Hujan mulai turun di luar, kembali membasahi tanah setelah sebelumnya berhenti.

Jeno masih diam, memikirkan kalimat terakhir yang Renjun ucapkan beberapa menit lalu. Menunggu tindakan lanjut dari sang lawan bicara, tapi nampaknya Renjun tidak mau berbicara lagi.

Jika disuruh berpikir dalam keadaan ini, Jeno merasa bisa saja. Namun, dia tidak mendapat petunjuk lebih dari cerita Renjun, tentang apa yang akan disampaikan siswa itu. Dia jadi tidak bisa menebak, apa yang mungkin mau Renjun sampaikan.

"Renjun, aku tidak mengerti kenapa kamu membahas gambar dan Jaemin. Aku bertanya padamu apa kamu membunuh dua sunbae itu. Dan jawabannya sangat singkat, iya atau tidak." Jeno mengulang penjelasan, dia tidak mau Renjun menjawabnya dengan berbelit, hanya ingin langsung pada inti.

"Aku hanya butuh jawaban iya atau tidak darimu untuk memperjelas semuanya."

Renjun menangkup kedua tangannya di atas lutut. "Apa kamu pikir, aku adalah tipe orang yang mampu menyakiti orang lain dengan kedua tanganku?"

Jeno tak menjawab, dia berjalan ke arah meja belajar, menarik kursi ke dekat Renjun, lalu mendudukkan diri di sana. "Semua orang mampu menyakiti orang lain jika ada alasannya, bahkan orang baik sekali pun."

Kalimat yang keluar dari Jeno membuat Renjun tersenyum tipis. "Ya, jika ada alasan. Tapi aku tidak memiliki alasan, satu alasan pun, aku tidak punya."

"Oke, jadi intinya. Kamu tidak membunuh mereka berdua, kan? Lalu siapa?" Jeno bertanya lagi, dia harap Renjun tahu jawabannya.

"Aku tidak bilang aku tidak membunuh mereka."

"Yak! Huang Renjun!"

Renjun mensejajarkan tatapannya dengan tatapan Jeno. "Jeno, kamu tahu? Jangan pernah terlalu percaya pada siapa pun di sekitarmu. Karena bisa saja mereka menciptakan sebuah lingkaran kebohongan untuk menjatuhkan dirimu dan menghancurkan segala yang sudah kamu bangun."

Jeno memijat pelipis, kepalanya berdenyut mendengarkan begitu banyak kalimat tanggung dari Renjun. "Aku tidak mengerti apa yang sedang kamu coba jelaskan. Tolong beri tahu saja intinya."

Renjun mendadak berdiri, menundukkan kepala sebentar, lalu kembali menatap Jeno. "Apa yang mau kamu tahu?"

"Ck." Jeno berdecak kesal. "Sejak tadi aku bertanya apa kamu membunuh dua sunbae itu atau tidak, Renjun!"

DZero | 00L ✔ [Segera Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang