Prolog

3.1K 312 120
                                    

D-Zero

Tag Forwistree


Mentor: Kate_IchiSan

.
.
.

Motto:

"Dunia tak butuh orang jahat. Dunia hanya butuh orang yang peduli sesama."

.
.
.

Yel-yel:

D-Zero!
Do it! Do it! Do it!

.
.
.

Prolog start

.
.

.

Rinai hujan turun membasahi bumi, bersamaan dengan udara dingin yang berhembus menusuk hingga ke tulang. Pun bau tanah ketika tersiram air hujan, terasa sangat memabukkan indra penciuman.

Di pagi hari, tidak biasanya hujan turun. Cuaca seperti sedang tak bersahabat dengan manusia di beberapa belahan dunia, sebab mereka harus rela merasakan hujan turun saat ingin memulai aktivitas harian.

Sama seperti seorang siswi yang tengah berjalan di koridor sekolah Dienga High School. Beberapa kali siswi itu mengecek baju seragamnya yang sedikit basah. Sejak turun dari bus beberapa menit lalu, siswi itu berlari masuk ke dalam sekolah tanpa mengenakan payung, membiarkan ribuan tetes air hujan mengantam seragam sekolah. Akibatnya, kini dia harus menerima seragam sekolah yang dikenakan menjadi basah karena air hujan.

Tak lupa pula rambut panjang miliknya yang diikat satu, rambut itu menjadi korban tetesan air hujan, membuatnya terlihat lepek seperti orang habis mandi.

Siswi itu mengusap wajah, lantas menepuk pelan seragam sekolah yang dia kenakan, seakan dengan melakukan itu maka seragam sekolahnya bisa kering seperti sedia kala.

Sepanjang koridor sekolah yang masih sepi, si siswi berjalan lurus sambil berusaha mengeringkan seragam. Siswi itu seakan tak peduli dengan keadaan sekolah yang seperti tidak berpenghuni.

Siswa dan siswi lainnya belum datang ke sekolah. Memang, hari masih terlalu pagi, dan bel masuk akan berbunyi sekitar empat puluh lima menit lagi. Sementara siswa Dienga High School kebanyakan lebih suka datang ketika bel masuk berbunyi tiga puluh menit lagi atau kurang dari itu.

Si siswi yang bajunya basah terkena air hujan berhenti tepat di depan sebuah kelas. Tangannya memegang gagang pintu, lalu mendorong pintu kelas hingga seluruh isi kelas terpampang nyata di depannya.

Baru dua langkah si siswi memasuki kelas, matanya tak sengaja menangkap sesuatu yang aneh tergantung di tengah ruang kelas. Awalnya dia tidak bisa memastikan apa yang tergantung itu. Namun begitu ada petir menyala terang dan cahayanya masuk ke dalam ruang kelas melalui jendela, si siswi akhirnya tahu, benda apa yang tergantung di kelasnya.

Dan detik itu juga, teriakan si siswi langsung mengisi kesunyian sekolah Dienga High School di pagi hari yang dingin.

__D-Zero__

See you in chapter 1

.
.
.

DZero | 00L ✔ [Segera Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang