D-Zero: 24

430 93 7
                                    

D-Zero

Chapter 24: Bertemu Kembali

.
.
.

WARNING!

Aku ingetin ya! Semua yang ada di cerita ini, sifat, tindakan, dan perilaku para tokoh. TIDAK ADA KAITANNYA DENGAN DUNIA NYATA MEREKA.

Jadi kalau mereka di sini jahat, tolong jangan sampai membenci mereka di dunia nyata. Karena semua yang terjadi di sini hanya cerita. FIKSI.

Tolong! Aku mohon jangan bawa masalah di cerita ini ke kehidupan real mereka.

Semoga kalian semua mengerti.

.
.
.

Motto:

"Dunia tak butuh orang jahat. Dunia hanya butuh orang yang peduli sesama."

.
.
.

Yel-yel:

D-Zero! Do it! Do it! Do it!

.
.
.

Chapter 24 start

.
.
.

Taeyong tidak pernah tahu bahwa kembalinya ia setelah beberapa tahun bisa langsung membuatnya dipertemukan kembali dengan seseorang yang selama ini dia hindari.

Taeyong bukannya takut pada orang itu, dia hanya malas bertemu sesudah apa yang orang itu lakukan. Dan sekarang, dia malah dihadapkan berdua saja dengan orang itu.

"Menurutmu, kenapa kita bisa bertemu di sini dari sekian banyak tempat, setelah lima tahun berlalu?"

Menghembuskan napas kasar, Taeyong mencoba abai pada eksistensi seseorang di sudut ruang tamu rumah Joohyun.

"Bukankah ini seperti takdir, Taeyong-ssi?" Pertanyaan itu terlontar masih dari orang yang sama.

Mendengar pertanyaan itu, Taeyong terkekeh sinis. "Takdir? Kamu menganggap ini takdir?" Terdengar suara tawa misterius dari Taeyong. "Kalau aku sih lebih menganggap semua ini bagian dari rencanamu, Seo Johnny."

"Benarkah? Kamu menganggapnya begitu? Wah sayang sekali." Johnny —orang yang berdiri di sudut ruang tamu rumah Joohyun— melangkah mendekati Taeyong yang sedang berdiri di dekat bunga azalea.

"Azalea ini masih tumbuh subur, bahkan setelah pemiliknya tidak ada." Johnny berucap tiba-tiba di samping Taeyong yang masih memandangi pot berisi bunga azalea. "Bunga ini memang tidak setia pada pemiliknya ya, ah atau tidak juga. Bunga ini masih setia pada pemiliknya." Johnny melirik Taeyong.

"Iya, kan Taeyong?"

"Haah." Taeyong menghela napas santai. "Tentu saja, dia selalu setia pada pemiliknya." Tangan Taeyong terulur ke samping pot azalea, ada sebuah teko berisi air di sana. Dia lalu menyiram bunga azalea menggunakan teko sebelumnya.

"Aku tidak menyangka kalau Joohyun benar-benar percaya pada mitos." Johnny terkekeh pelan.

"Joohyun tidak percaya pada mitos, dia hanya terlalu bodoh untuk menyadari bahwa sahabatnya memiliki niat jahat padanya."

DZero | 00L ✔ [Segera Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang