"sampai jumpa, sayang."

392 68 9
                                    

⠀⠀perempuan itu berlari-lari kecil menghampiri meja yang disinggahi seungwan dan chanyeol, lalu mengecup pipi kanan, kiri, dan bibir chanyeol

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

⠀⠀perempuan itu berlari-lari kecil menghampiri meja yang disinggahi seungwan dan chanyeol, lalu mengecup pipi kanan, kiri, dan bibir chanyeol.

seungwan menutup mulutnya dan membuka matanya kaget. lantas ia meringis sambil menunduk menatap gelasnya lagi. dia berdeham sekali, membersihkan kerongkongannya.

"son seungwan!" sapa perempuan itu pada seungwan, sehabis itu memeluknya untuk beberapa detik. "lama tidak jumpa!"

"hei, gayoung," sapa seungwan kalem. "duduklah."

"oh, tidak, tidak perlu," kata gayoung sambil mengirapkan sebelah tangan. "aku hanya kemari untuk menyapa. ini seperti kebiasaan kami setiap pagi." gayoung menaruh tangannya di bahu chanyeol. "ya kan, sayang?"

"ya?" chanyeol mengangkat alisnya heran, lalu tersenyum tawar sambil mengangguk-angguk ke arah seungwan dengan cepat. "ah, iya! tentu saja."

seungwan menahan senyumnya sambil ikut mengangguk-angguk. sikap chanyeol terlihat sangat dipaksakan. ia bertanya-tanya dalam hatinya: bagaimana cara chanyeol menembaknya kalau gerak-geriknya kaku begitu?

"baiklah, aku pamit dulu ya, aku akan pergi dengan teman-temanku," jelas gayoung, meski tidak ada yang bertanya. ia mengecup bibir chanyeol sekali lagi. "sampai jumpa, sayang," katanya, lalu melangkah sambil menepuk pipi seungwan dua kali dengan pelan. "nikmati liburan semestermu, seungwan!" sebelum akhirnya pergi dari hadapan mereka berdua.

sepeninggal gayoung, seungwan tak tahan untuk tidak tertawa dan menepuk dahinya, sekalian memejamkan dan menutup matanya dengan tangan, mencoba untuk menghapus ingatannya tentang kejadian barusan.

"kenapa kau tertawa?" heran chanyeol, juga malu. dia membatin, apakah seungwan menertawakan tingkahnya, atau tingkah pacarnya?

"pacarmu itu ajaib," puji seungwan--atau mengejek? entahlah, hanya seungwan yang tahu. ia menghirup napas dalam-dalam karena nyaris kehilangan nyawanya selepas tertawa. "kau yakin, kalian berkencan? dia terlihat seperti mengencani diri sendiri."

"tentu saja kami berkencan!" sangkal chanyeol sambil menyisir rambutnya dengan tangan. kikuk.

"siapa yang menyatakannya duluan?"

"gayoung."

"sudah kuduga. lantas, siapa yang memutuskan untuk berkencan?"

"gayoung."

"sudah kuduga."

chanyeol mengernyit. "berhenti menduga-duga!"

"kenapa kau marah?" seungwan tergelak hebat. "sampai jumpa, sayang." ia menirukan suara dan mimik wajah gayoung ketika berpamitan padanya tadi. bibirnya mengerucut seolah-olah sedang mencium chanyeol. "kecup, kecup, kecup..."

"hei, sudahlah," ucap chanyeol jengkel sambil mendorong bibir seungwan menjauh hingga gadis itu bersandar di kursinya.

chanyeol menatap jijik pada tangannya yang basah karena bibir seungwan, setelah itu mengelapnya di celemek baristanya. seungwan terbahak-bahak, kadang memukul meja.

i wrote you a letterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang