"kita harus kuat."

318 64 15
                                    

⠀⠀seungwan senewen

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

⠀⠀seungwan senewen.

bagaimana cara memberi tahu chanyeol kalau seungwan ini sebetulnya sedang mengandung?

"aku berhenti kuliah," katanya. hanya itu yang bisa keluar dari mulutnya.

chanyeol langsung menarik kursi dan duduk di hadapan seungwan, menautkan tangannya, memandang perempuan itu dengan penuh tanda tanya.

setelah itu, mereka diam saja.

tidak tahan karena penasaran, chanyeol akhirnya buka mulut duluan. "kau... kabur?"

"ya," timpal seungwan jujur. "orang tuaku belum tahu." ia menggaruk tengkuk, lalu merapikan rambut-rambut yang menjuntai di sisi-sisi wajahnya seraya mengangkat kepala untuk memandang chanyeol. "kau orang pertama."

ia dihadiahkan ekspresi chanyeol yang begitu rumit. khawatir, bingung, kesal--entahlah.

"kenapa bisa, wan?" tanya lelaki itu.

seungwan tergagap. "apanya?"

"kau kabur."

gadis itu bergeming. matanya tidak keruan melihat ke mana.

sumpah, salahnya, seungwan tidak merencanakan cara yang baik untuk memberi tahu chanyeol perihal kehamilannya.

dari kemarin, di pikirannya cuma lari dari seoul dan kembali ke busan.

seungwan membeku ketika chanyeol menyentuh jemarinya yang mendingin gugup di atas meja. menggenggamnya kuat.

"ceritakan saja, seungwan. jangan sungkan. ada apa?" tanyanya dengan tatapan lembut.

seungwan ingin sekali menangis.

kepalanya jatuh di atas tangannya yang sedang digenggam oleh chanyeol. bulu romanya naik ketika dahinya bertemu jari chanyeol.

"aku hamil."

kini, giliran chanyeol yang membeku.

seungwan sekuat tenaga kembali mengangkat kepalanya. ia melihat ekspresi chanyeol yang memucat tidak percaya.

ia yakin, wajahnya sendiri juga lebih pucat karena grogi dan takut.

"aku... hamil, chan," ulang seungwan. "aku hamil." ia mengatakannya lagi, berjaga-jaga jika chanyeol masih tidak mendengar.

bibir chanyeol bergerak-gerak, namun tidak bisa mengeluarkan sepatah kata pun. pikirannya kosong.

"chanyeol, aku kelimpungan. tolong, bantu sebentar," pinta sehun, tubuhnya lewat sambil membawa-bawa piring dan gelas kotor.

kernyitan di kening chanyeol makin dalam dan matanya jelalatan karena bingung. ia ingin menatap seungwan, ia ingin membantu sehun. fokusnya terpecah belah.

lidahnya mendecak kencang, hampir membuat seungwan terkesiap. tanpa pamit, chanyeol menyusul langkah sehun. meninggalkan seungwan yang bergulat dengan segala kemelut pikirannya.

i wrote you a letterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang