Kim Taehyung member BTS sekaligus CEO dari perusahaan BTS RADIO & ENTERTAINMENT tidak menyangka bahwa kepergiannya ke jepang untuk urusan bisnis malah membuatnya harus berurusan dengan wanita yang ia anggap sebagai stalker.
Wanita itu adalah Jennie...
Maafkan aku yang baru buka wattpad. ternyata targetnya udah goals aja🙏
Enjoy guys! Jangan lupa vote dan comment😘
.
.
***
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Taehyung POV
Aku melajukan mobilku dengan kecepatan tinggi, sesekali menoleh ke wanita disebelahku yang sedang tertidur. Rasanya aku ingin menghentikan mobil ini dan memeluk Jennie sekali lagi. Tapi kutepiskan keinginan itu, alih-alih aku mengacak-acak rambutnya. Dia bergerak, spontan aku menghentikan aksiku.
Kami sedang dalam perjalan pulang menuju rumah singgah setelah tadi mengunjungi kediaman Tuan dan Nyonya Park, pemilik sirkus yang berbaik hati menampung Jennie. Walaupun mengijinkan tapi kedua orang tua itu tampak sedih kehilangan Jennie.
"Taehyung, kau jaga baik-baik Jennie ya. Dia perempuan yang manis dan baik hati." Nyonya Park tampak berkaca-kaca. Ia sudah jatuh hati dengan wanita ini.
Aku menatap Jennie yang tampak malu-malu dipuji seperti itu. Dia berbisik, "Belum pernah ada yang memujiku manis dan baik hati. Ini pujian pertama buatku."
"Jennie, datanglah sekali-kali mengunjungi kami. Jika kau mau, akan aku ajarkan atraksi sirkus yang kau suka." ujar Tuan Park tulus. Ia juga sedih ditinggalkan Jennie.
"Benarkah? Baiklah, aku akan datang kapan-kapan. Boleh kan, Taehyung?" Jennie memohon.
Aku mengangguk. Wanita itu tersenyum senang. Kami kemudian pamit kepada kedua orang tua itu. Aku tercengang saat meraih travel bag yang dibawa Jennie.
"Kenapa, Taehyung?"
"Travel bag itu," aku tersenyum mengingatnya. Gara-gara travel bag itulah aku bisa mengenal Jennie.
"Hanya travel bag biasa."
'Ya ya, bagimu mungkin biasa.' jawabku dalam hati sambil membawakan dan memasukan tas itu ke dalam bagasi mobil.
Aku menoleh ke samping, ternyata Jennie telah terbangun dari tidurnya. "Sekarang kita akan mengunjungi rumah singgah itu. Kau siap?"
Wanita itu mengangguk sambil mengacungkan jempolnya. Sepanjang perjalanan dia tidak banyak bicara. Aku juga tidak ingin mengganggunya. Satu bulan lebih, wanita itu hidup menggelandang tidak jelas, pasti banyak yang dipikirkan nya kini.
"Aku pernah tinggal dirumah singgah itu seminggu, Taehyung." tiba-tiba Jennie berucap, matanya lurus menatap depan.
"Apa? Bagaimana rasanya?" aku mencoba bersikap biasa. Kehidupan keras yang di alami Jennie selalu membuatku terkejut.