Chapter 24

6.4K 914 375
                                    

Gengs, maafkan aku.
Niatnya emang mau double up setelah rulesnya tercapai. Tapi entah kenapa chapter ini ilang separo, terpaksa aku harus ngetik lagi, huhuuuu.

5200 kata loh, panjang banget kan, aku harap kalian ga gumoh baca chapter ini, wkwk.

Chapter ini panjang sebagai permintaan maafku buat kalian.










Enjoy guys!
Jangan lupa vote dan comment😘

.

.

***
gambar hanyalah pemanis

***gambar hanyalah pemanis

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

**

Di ketinggian beberapa ribu meter dari laut, Taehyung telah mendengar semua berita sampah melalui Televisi yang ada di dalam helikopter itu. Ia berusaha tenang, tapi tidak dengan Tuan Kim yang tidak berhenti memaki dan menyalahkan dirinya sendiri. Emosinya sendiri sebetulnya sangat terpancing mendengar bagaimana dirinya dan Jennie dijelek-jelekkan sedemikian rupa. Pencemaran nama baik yang teramat parah. Tapi ia harus bisa berkepala dingin, jika tidak, helikopter ini bisa-bisa akan hancur karena ia ingin sekali memukul semua benda yang ada di sekitarnya.

Beberapa saat kemudian mereka telah sampai ditempat persembunyian Jennie. Suatu bangunan bawah tanah yang mirip bunker dan terletak dibalik bukit. Beberapa pria berjas abu-abu tua memandunya. Entah apa yang mereka katakan dengan penjaga disana karena dengan mudah mereka diijinkan masuk, tentu saja hanya berdua dengan Tuan Kim, sedangkan pengawalnya yang lain berjaga-jaga di depan bangunan tersebut.

Seorang penjaga bertopi dan berbaju hitam mengantarkan mereka ke tempat persembunyian Jennie. Hati Taehyung tiba-tiba berdegup kencang. Ia sangat ingin bertemu Jennie, tapi di urungkan niatnya ketika melihat sosok lemah yang ada disebelahnya. Tentu untuk saat ini Ayahnya lah yang berhak menemui Jennie pertama kali. Setelah semua yang terjadi, tentu akan ada pembicaraan serius di antara mereka, dan seharusnya ia tidak boleh ada diantara keduanya. Ia akan bersabar menunggu gilirannya.

"Tuan Kim, sebaiknya anda dulu yang menemui Jennie. Aku akan menunggumu disini."

"Kau tidak ingin bertemu dengannya?"

"Tentu saja aku ingin. Tapi mungkin setelah anda. Aku ingin Jennie dapat menyelesaikan masalahnya dengan anda secepat mungkin."

"Baiklah, terimakasih Taehyung."

Pria tua itu tersenyum meninggalkan Taehyung sendirian diruang tunggu.

Perlahan Tuan Kim mengetuk pintu kamar Jennie. Tidak lama kemudian pintu terbuka. Jennie terkejut dengan sosok yang sudah sekian lama tidak di jumpainya.

the boss | taennie✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang